Amalan dan Doa

Arti Masyaallah dan Subhanallah, Kenali Perbedaan dan Waku yang Tepat Penyebutannya

Secara bahasa, arti dari Masyaallah adalah 'inilah yang dikehendaki oleh Allah' atau 'apa yang dikehendaki oleh Allah, maka itulah yang akan terjadi'.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: fitriadi
Tribun Sumsel
Arti Masyaallah dan Subhanallah 

BANGKAPOS.COM -- Masyaallah dan Subhanallah adalah dua kata yang kerap kali diucapkan oleh umat muslim, khususnya saat mereka merasa takjub.

Namun tahukah Anda arti dari Masyaallah dan Subhanallah?

Masyaallah dan Subhanallah memiliki waktu penyebutan yang berbeda, sesuai dengan artinya masing-masing.

Secara bahasa, arti dari Masyaallah adalah 'inilah yang dikehendaki oleh Allah' atau 'apa yang dikehendaki oleh Allah, maka itulah yang akan terjadi'.

Dalam kamus al-Munawwir, arti pada kalimat Masyaallah yakni kalimat yang menunjukkan sesuatu kata yang cukup mengejutkan.

Dilansir dari buku Aqidah Akhlak oleh Ahmad Kusaeri, lafal Masyallah adalah kata yang pantas dan tepat untuk diucapkan setiap merasa kagum dan juga takjub.

Masyaallah berarti sesuatu terjadi atas kehendak Allah.

Rasa kagum dan takjub bisa muncul ketika menyaksikan sesuatu berupa benda, kejadian, atau lainnya.

Dengan begitu hendaklah seorang muslim mengucapkan kalimat thayyibah Masyaallah.

Contoh, betapa kuasanya Allah dalam menciptakan matahari, yang mana terbit pada pagi hari dari arah Timur dan terbenam pada petang hari ke arah Barat.

Dia memelihara matahari untuk tetap beredar pada porosnya, sehingga menjadikannya sebagai sumber kehidupan bagi para makhluk.

Dalam Surah Al-Kahfi ayat 39, Allah berfirman:


وَلَوْلَآ اِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۙ لَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللّٰهِ ۚاِنْ تَرَنِ اَنَا۠ اَقَلَّ مِنْكَ مَالًا وَّوَلَدًاۚ

Arab Latin: Walau lā iż dakhalta jannataka qulta mā syā`allāhu lā quwwata illā billāh, in tarani ana aqalla mingka mālaw wa waladā.

Artinya: "Mengapa ketika engkau memasuki kebunmu tidak mengucapkan, "Mā syā'allāh, lā quwwata illā billāh" (sungguh, ini semua kehendak Allah. Tidak ada kekuatan apa pun kecuali dengan [pertolongan] Allah). Jika engkau anggap harta dan keturunanku lebih sedikit daripadamu."

Sedangkan arti kata Subahanallah adalah Maha Suci Allah.

Dalam kamus al-Munawwir, kalimat Subhanallah adalah bentuk nomina dari kata sabbaha yang artinya menyucikan.

Secara bahasa, Subhanallah berarti menyucikan Allah dari sifat-sifat yang tidak layak untuk-Nya.

Kalimat Subhanallah disebut juga bacaan tasbih, yang mana mengungkapkan pujian kepada Allah, Zat paling suci.

Dia tidak bergantung pada apa pun, dan mampu berdiri sendiri tanpa bantuan makhluk lain sama sekali.

Buku Zikir-Zikir Utama Penenang Jiwa oleh M. Fauzi Rachman menyebutkan, kata tasbih berasal dari sabaha yang berarti jauh dan tinggi.

Maksudnya adalah jauh dari segi ungkapan dan tingkatan yang memiliki arti tinggi.

Jadi kata Subhanallah bermakna ketinggian dan kesucian Zat Allah dari segala kekurangan.

Ada banyak ayat di dalam Al-Qur'an yang menganjurkan untuk bertasbih kepada Allah, di antaranya dalam Surah Ali Imran ayat 41.

... وَاذْكُرْ رَّبَّكَ كَثِيْرًا وَّسَبِّحْ بِالْعَشِيِّ وَالْاِبْكَارِ ࣖ

Arab Latin: ważkur rabbaka kaṡīraw wa sabbiḥ bil-'asyiyyi wal-ibkār.

Artinya: "Sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah pada waktu petang dan pagi hari."

Allah juga berfirman dalam Surah Al-Jumuah ayat 1 bahwa makhluk-Nya yang ada di langit dan bumi selalu bertasbih kepada-Nya.

يُسَبِّحُ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ الْعَزِيْزِ الْحَكِيْمِ

Arab Latin: Yusabbiḥu lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍil-malikil-quddụsil-'azīzil-ḥakīm.

Artinya: "Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi senantiasa bertasbih kepada Allah Yang Maharaja, Mahasuci, Mahaperkasa, lagi Mahabijaksana."

Kalimat Subhanallah memiliki banyak faidah dan hikmah bila seorang muslim banyak mengamalkannya.

Di antaranya yaitu memberikan pahala besar di sisi Allah karena merupakan lafaz yang paling disukai oleh-Nya, dapat menghapus segala dosa, serta memperoleh kebaikan berkali-kali lipat.

Lantas muncul sebuah pertanyaan, kapan kalimat Masyaallah dan Subhanallah harusnya digunakan?

Tidak jarang umat Muslim bingung atau mungkin terbolak balik dalam menggunakannya.

Kalimat Subhanallah yang berati 'Maha suci Allah' digunakan atau diucapkan pada saat melihat atau mendengar keburukan dan hal-hal yang tidak baik.

Sedangkan kalimat Masyaallah yang artinya 'itu terjadi atas kehendak Allah' diucapkan atau digunakan saat melihat sesuatu yang indah serta rasa kagum.

Sabda Rasulullah SAW dari Abu Hurairah, dia berkata:

"Suatu hari aku berjunub dan aku melihat Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam berjalan bersama para sahabat, lalu aku menjauhi mereka dan pulang untuk mandi junub. Setelah itu aku datang menemui Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam.

Beliau bersabda: 'Wahai Abu Hurairah, mengapakah engkau malah pergi ketika kami muncul?' Aku menjawab: 'Wahai Rasulullah, aku kotor (dalam keadaan junub) dan aku tidak nyaman untuk bertemu kalian dalam keadaan junub. Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Subhanallah, sesungguhnya mukmin tidak najis," (HR. Tirmizi).

Sedangkan Masyaallah berarti itu terjadi atas kehendak Allah, ungkapan rasa kekaguman atas ciptaan Allah SWT yang indah serta baik. Seperti dalam surat Al Kahfi ayat 39.

(Bangkapos.com/Fitri Wahyuni/TribunJabar.id/Hilda Rubiah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved