Mario Dandy Tiga Kali Ganti Baju Usai Aniaya David Ozora, dari Pakai Sweater Hingga Kemeja

BANGKAPOS.COM- Tersangka kasus penganiayaan David Ozora, Mario Dandy Satriyo disebut-sebut mengganti baju tiga kali saat peristiwa penganiayaan terjadi.

Hal itu disampaikan petugas sekuriti bernama Abdul Rasyid saat dihadirkan sebagai saksi dalam sidang perkara penganiayaan berat berencana dengan terdakwa Mario Dandy dan Shane Lukas di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis (15/6/2023).

Adapun peristiwa penganiayaan David terjadi di Komplek Green Permata, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, 20 Februari 2023.

"Mario pada saat kejadian itu tiga kali ganti baju seingat saya," kata Rasyid dalam kesaksiannya.

Pertama, jelas Rasyid, Mario mengenakan sweater berwarna abu-abu.

"Di tengah kejadian dia (Mario) pakai kaos abu-abu," ungkapnya.

Ia pun menyebut Mario kembali berganti pakaian ketika hendak dibawa polisi ke Polsek Pesanggrahan.

"Pas mau dibawa ke Polsek, di mobil kayanya dia pakai kemeja hitam," ujar dia.
 
Rasyid mengatakan, Mario masih terlihat emosi setelah menganiaya David secara brutal.

"Waktu itu Mario masih emosi, dia tahu-tahu bentak saya," kata Rasyid.

Hakim Ketua Alimin Ribut Sujono kemudian bertanya lebih lanjut terkait apa yang dikatakan Mario kepada Rasyid.

"Iya dibentak-bentak, 'coba bagaimana perasaan bapak kalau keluarga bapak dilecehin'," ungkap Rasyid.

Menurut Rasyid, Mario juga tampak gelisah dengan berjalan ke sana ke mari.

"Gerakannya masih nggak bisa tenang pada saat itu, jadi jalan sana, jalan sini. Jadi saya ngikutin. Kayak orang habis olahraga, keringetan, gerah, tampangnya emosi. Dia juga bentak saya, saya bentak balik," ujarnya.

Namun, Mario Dandy langsung ciut ketika petugas sekuriti Komplek Green Permata mengambil borgol.

Rasyid mulanya meminta kartu identitas Mario. Namun saat itu Mario mengaku tidak ada.