Arti dan Makna Lakum Dinukum Waliyadin dalam Surat Al-Kafirun
Seorang kafir quraisy mengajak Nabi Besar Muhammad SAW untuk bernegosiasi tentang agama atau kepercayaan. Yang mana mereka menginginkan Nabi...
Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Teddy Malaka
BANGKAPOS.COM -- Lakum dīnukum wa liya dīn terdapat dalam surat Al Kafirun ayat keenam atau terakhir.
Arti lakum dinukum waliyadin adalah untukmu agamamu, dan untukkulah agamaku.
Sebagai umat muslim, tentu kalimat lakum dinukum waliyadin sudah tidak asing lagi di dengar, bahkan mungkin kerap kali dibacakan dalam bacaan salat
Banyak yang memaknai kalimat lakum dinukum waliyadin lebih ke pemahaman sekuler.
Mengacu pada penjelasan Ustaz Khalid Basalamah yang Bangkapos.com kutip dari kanal YouTube Islampedia, beliau menegaskan bahwa lakum dinukum waliyadin harus dimaknai sama seperti pemahaman para sahabat Nabi Muhammad saw.
Dijelaskan bahwa ayat keenam dalam Surat Al Kafirun ini diturunkan oleh Allah SWT. karena ada penyebabnya.
Baca juga: Arti Labbaik Allahumma Labbaik, Bacaan Talbiyah untuk Jemaah Haji dan Umrah
Baca juga: Arti dan Tulisan Insya Allah yang Benar, Lengkap dengan Maknanya
Seorang kafir quraisy mengajak Nabi Besar Muhammad SAW untuk bernegosiasi tentang agama atau kepercayaan.
Yang mana mereka menginginkan Nabi Muhammad untuk mengakui agama mereka meski hanya satu kali seumur hidup.
"Seorang kafir quraisy berkata kepada nabi saw 'wahai Muhammad, kita negosiasi nih', kata nabi saw 'seperti apa', (kafir quraisy berkata) 'Mekkah kita bagi dua aja, sehari buat kamu, sehari buat kami'," kata Ustaz Khalid Basalamah mulai menjelaskan.
"Nabi saw tanya lagi 'apa maksudmu', dia bilang 'sehari kami ikuti agamamu, kami ucapkan selamat untukmu, semua yang kamu ajarkan kami ikuti, tapi syaratnya hari esok kau ikuti ajaran kami, ucapkan selamat buat kami, pokoknya jadi agama kami'," sambung Ustaz Khalid Basalamah.
Mendengar kalimat tersebut, Nabi Muhammad saw lantas menolak kafir quraisy yang mencoba mengajak negosiasi tersebut.
Namun seorang kafir quraisy itu tak lantas menyerah, ia terus mencoba untuk mengajak Rasulullah bernegosiasi terkait agama atau kepercayaannya.
"Kata nabi saw ga bisa, ga mungkin, diam sejenak lalu dia (kafir quraisy) bilang lagi 'wahai Muhammad, begini aja kalau gitu, sehari buat kami, seminggu buat kamu', ga bisa kata nabi saw," ujar Ustaz Khalid Basalamah.
"'Muhammad, sehari buat kami, sebulan buat kamu, ga bisa kata nabi saw. Baik Muhammad, sehari buat kami, setahun buat kamu, ga bisa kata nabi saw. Terakhir Muhammad, sehari buat kami, seumur hidup buat kamu'," ujar Ustaz Khalid Basalamah bercerita.
Meski dengan cara apapun seorang kafir quraisy itu mencoba untuk bernegosiasi dengan Nabi Muhammad agar ia berkenan menyetujui, namun berkali-kali pula nabi saw menolaknya.
Ayah Tiri di Bangka Tengah Diamankan Polisi, Diduga Rudapksa Anak Tiri yang Masih SMP |
![]() |
---|
Biodata dan Profil Irjen Krishna Murti Kadiv Hubinter Polri Dimutasi Jadi Sahlijemen Kapolri |
![]() |
---|
Dinpanpertan Bangka Peringati Maulid Nabi dengan Tradisi Nganggung Sepintu Sedulang |
![]() |
---|
Ajudan Prabowo Sampaikan Kabar Kepala SMPN 1 Prabumulih dan Satpam Batal Dicopot |
![]() |
---|
Pemkab Bangka Selatan Kirim 34 ASN Jadi Atlet di Pornas XVII Korpri 2025 Palembang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.