Wisuda TK SD SMP SMA Jadi Keluhan Orang Tua, Nadiem Makarim Banjir Aduan, Gibran Ikut Beri Tanggapan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Makarim banjir aduan dari para orang tua yang meminta agar wisuda dihapus saja.
Pada postingan Nadiem dua hari sebelumnya, keluhan soal wisuda TK-SMA ini juga disampaikan serupa.
"Hapuskan wisuda dr tk smp SMA..biaya sewa gedung ny mahal,blm tour ke bali atau jogja bagi yg tidak mampu d wajibkan byr walupun tdk ikut tour.smp orang tua mnjm2 uang kesana kesini smp ada yg pinjem rentenir," tulis @handayani2382.
Selain itu masih banyak komentar lainnya yang keberatan dengan wisuda SD, SMP, dan SMA.
Meski akun Instagramnya dibanjiri komentar soal keberatan wisuda TK, SD, SMP, dan SMA, Nadiem Makarim terpantau tidak membalas komentar-komentar yang masuk.
Baca juga: Heboh Wisuda TK-SMA Bikin Orang Tua Ngeluh di Medsos, Ini Tanggapan Kemendikbud
Tanggapan Kemendikbudristek
Terkait banjir keluhan trend wisuda TK hingga SMA ini, Plt. Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud Ristek, Anang Ristanto, mengatakan kegiatan wisuda TK-SMA merupakan kegiatan opsional.
Pihaknya menjelaskan, Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 menyebutkan bahwa kegiatan bersama antara satuan pendidikan yang melibatkan orangtua harus didiskusikan dengan komite sekolah.
"Kemendikbud Ristek mengimbau agar pihak sekolah dapat berkomunikasi dan bekerja sama dengan komite sekolah dan persatuan orangtua murid dan guru (POMG)," kata Anang kepada Kompas.com, Selasa (13/6/2023).
Menurutnya, hal ini dilakukan untuk menentukan pilihan yang terbaik untuk setiap sekolah yang tentu tidak membebani pihak orang tua.
Tanggapan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka
Protes soal tren wisuda TK-SMA ini juga mendapat respons dari Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Gibran pun juga mengaku heran mengapa anak yang masih kecil juga harus wisuda.
"Do protes to? Cah cilik og yo do wisuda (Pada protes ya? Anak kecil kok ya wisuda,-Red)," ujar Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo, Kamis (15/6/2023).
Meski demikian, Gibran menyerahkan persoalan itu kepada masing-masing sekolah dan juga orang tua.
Apabila acara wisuda tetap dilakukan dengan persetujuan orang tua, menurut Gibran, acaranya pun juga tidak harus digelar di hotel.
"Ya sak-sak e (ya terserah,-Red). Ya kalau orang tuanya nggak protes yo rapopo tapi nggak harus di hotel," tambah putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.
(Tribunnews.com/Daryono/*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ramai Tren Wisuda TK, SD, SMP, dan SMA, Nadiem Makarim Diminta Hapuskan hingga Tanggapan Gibran
Arti Allahummaghfirli Waliwalidayya Warhamhuma Kama Robbayani Soghiro, Doa untuk Kedua Orang Tua |
![]() |
---|
Kejagung Panggil Eks Stafsus Nadiem Fiona Handayani, Bagaimana Jurist Tan Tersangka Korupsi Laptop? |
![]() |
---|
Jurist Tan Jadi Buruan Kejagung dan Interpol, Diterbitkan Red Notice Lantaran Mangkir Diperiksa |
![]() |
---|
Eks Staf Nadiem Jurist Tan Tersangka Kasus Chromebook Kini Buronan, Diduga Kabur ke Afrika |
![]() |
---|
Jurist Tan Tersangka Korupsi Pindah Negara Lagi, Kini di Afrika Selatan, Siapkan Status Buronan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.