Berita Pangkalpinang

Bangka Belitung Sudah Masuk Musim Kemarau, Tapi Kok Masih Turun Hujan? Begini Penjelasan BMKG

Dilihat dari pola monsoon yg bertiup sekarang ini kita sudah resmi masuk musim kemarau karena pergerakan pola angin sudah berganti ke

Penulis: Cici Nasya Nita | Editor: Iwan Satriawan
dok Bangkapos.com
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Pangkalpinang, Kurniaji. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Bangka Belitung sudah memasuki musim kemarau, tepatnya pada dasarian II bulan Juni 2023.

Hal ini diungkapkan oleh Koordinator Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pangkalpinang Kurniaji.

"Dilihat dari pola monsoon yang bertiup sekarang ini kita sudah resmi masuk musim kemarau karena pergerakan pola angin sudah berganti ke monsoon tenggara atau monsoon Australia," ujar Kurniaji, Jumat (30/6/2023)z

Dia menjelaskan pada dasarnya monsoon Australia membawa masa udara yang sifatnya panas dan kering dari daratan Australia sehingga identik dengan musim kemarau.

"Namun apakah masih tetap ada hujan atau tidak kembali lagi kepada unsur global yang mendominasi secara lebih luas di beberapa belahan dunia tertentu dan unsur lokal yang mempengaruhi di suatu wilayah tetentu dengan skala yang lebih sempit," katanya.

Berbicara unsur cuaca global seperti El Nino dan La Nina (Samudera Pasifik), Dipole Mode (Samudera Hindia) semuanya berada pada posisi NETRAL sehingga tidak signifikan terhadap fenomena hujan di wilayah Indonesia baik wilayah barat maupun timur termsuk Babel..

"Ketika dari unsur global dan unsur cuaca sinoptik/regional (sirkulasi monsoon) tidak berpengaruh pada terjadinya hujan terutama pada musim kemarau, maka dapat kita pastikan bahwa unsur cuaca yg dapat menyebabkan hujan adalah Unsur cuaca lokal," katanta.

Untuk Wilayah Babel, salah satu unsur cuaca lokal yang sangat kuat mempengaruhi kondisi cuaca adalah belokan angin (shearline) serta konvergensi yang sering muncul sepanjang tahun baik itu di kemarau pancaroba atau penghujan.

"Analisa yang kami lakukan beberapa hari terakhir ini dan beberapa hari kedepan, terdapat daerah belokan angin di sekitar Babel yang menyebabkan masih terjadinya hujan, karena dengan munculnya fenomena shearline maka akan terjadi belokan angin yang kuat dan menyebabkan penumpukan massa udara, serta dapat berakibat pada pertumbuhan awan hujan intensif," katanya.

(Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved