Berita Bangka Tengah

Faktor Bibit Hingga Cuaca, Hasil Panen di Persawahan Desa Namang Diprediksikan Menurun

Batang padi mulai merunduk dan berisi pertanda siap dipanen. Sejumlah petani terlihat sibuk menjemur gabah padi yang baru saja dipanen, Senin (3/7/202

Penulis: Arya Bima Mahendra | Editor: khamelia
(Bangkapos/Arya Bima Mahendra)
Gabah padi persawahan Desa Namang yang sudah dipanen dan dimasukan ke dalam karung, Senin (3/7/2023). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Hamparan persawahan di Desa Namang, Kecamatan Namang, Bangka Tengah tampak mulai menguning.

Batang padi mulai merunduk dan berisi pertanda siap dipanen. Sejumlah petani terlihat sibuk menjemur gabah padi yang baru saja dipanen, Senin (3/7/2023).

Beberapa lainnya tampak masih sibuk berkutat di tengah-tengah sawah di bawah teriknya sinar matahari sambil memotong batang padi yang besar nan tinggi.

Kegiatan memanen itu ternyata sudah dilakukan para petani sejak dua pekan terakhir. Bahkan, kata Kepala Desa Namang, Zaiwan, sudah ada sekitar 40 persen lahan persawahan yang sudah dipanen.

“Total kawasan persawahan Desa Namang itu kan ada sekitar 53 hektare dan yang sudah dipanen itu sekitar 40 persennya,” ucap Zaiwan.

Kendati demikian, hasil panen kali ini diperkirakan akan menurun dibanding dengan panen yang dilakukan pada bulan Februari lalu.

Kata dia, pada panen sebelumnya itu, total hasil panennya mencapai 4-5 ton dalam bentuk beras.

“Kalau yang sekarang ini mungkin hanya 3,5 ton sampai 4,5 ton,” jelasnya.

Zaiwan menjelaskan, salah satu sebab hasil panen diprediksi menurun itu lantaran karena faktor bibit.

Pasalnya, ada beberapa petani yang coba-coba menggunakan bibit yang mereka dapat di e-commerce padahal belum diketahui kualitas dan banyak kelemahannya.

“Itu kebanyakan untuk yang padi beras putih. Kalau padi yang beras merah masih sama,” tuturnya.

Selain itu, salah satu sebab lainnya juga adalah faktor cuaca, terutama ketika dikaitkan dengan bibit-bibit baru tersebut.

“Jadi bibit-bibit baru itu belum bisa beradaptasi dengan cuaca kita yang ada di Bangka Belitung ini,” sambungnya.

Lebih lanjut, penyebab lain menurunnya hasil panen juga berkenaan dengan pupuk subsidi dimana ada banyak petani dari desa lain, namun menanam padi di kawasan persawahan Namang mengikuti saudara-saudaranya.

“Sebenarnya mereka itu database-nya (pupuk subsidi) ada di desa masing-masing. Jadi petani-petani yang di Namang ini harus berbagi ke mereka sehingga pupuk yang dipakai pun jadi lebih sedikit," imbuhnya.

(Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved