Bangka Pos Hari Ini

Dewan Wanti-wanti Jangan Sampai Mubazir, Ijin Faskes Radioterapi RSUD Ir Soekarno Masih Proses

Kita minta segera digunakan, jangan sampai mubazir. Tidak dipakai nanti akhirnya jadi barang rongsokan. Tentu kita tidak inginkan. Makanya segera

Editor: Iwan Satriawan
istimewa
Bangkapos Hari Ini 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Belum beroperasinya layanan fasilitas kesehatan (Faskes) radioterapi di RSUD Dr.
(H.C) Ir. Soekarno Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), mendapat sorotan dari Wakil Ketua Komisi III DPRD Babel, Azwari Helmi.

Pemprov Kepulauan Babel melalui OPD terkait didesak segera melakukan langkah-langkah konkret untuk segera mengoperasikan faskes radioterapi
tersebut agar tidak mubazir.

Mengingat pembangunan gedung faskes radioterapi senilai Rp 23.727.699.000 yang dibiayai dari dana pinjaman PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) itu,
dibangun untuk bisa memberikan manfaat kepada masyarakat.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Babel, Azwari Helmi, sangat menyayangkan faskes radioterapi di RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno belum dapat berjalan.

Padahal pembangunan faskes yang dimulai pada Maret tahun 2022 lalu itu, saat ini sudah selesai. Begitu juga dengan peralatan
kesehatannya, semua sudah tersedia.

Helmi pun meminta, fasilitas radioterapi itu segera bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, khususnya warga yang mengidap penyakit kanker.

“Kita minta segera digunakan, jangan sampai mubazir. Tidak dipakai nanti akhirnya jadi barang rongsokan. Tentu kita tidak inginkan. Makanya segera manfaatkan fasilitas yang telah dibangun itu,” ujar Helmi kepada Bangka Pos, Rabu (5/7).

Ia menekankan dengan adanya faskes radioterapi, diharapkan dapat mempermudah masyarakat berobat kanker, karena tak perlu lagi pergi ke luar Bangka Belitung.

“Selama ini masyarakat kita yang mengalami kanker selalu dirujuk ke rumah sakit yang ada di Palembang maupun di Jakarta. Namun dengan adanya radioterapi di sini,
masyarakat cukup datang ke RSUP Babel, ini tentunya meringankan masyarakat,” ucapnya.

Lanjut Helmi, dia akan meminta Pemprov Babel untuk melihat dan mengevaluasi kembali, apa penyebab fasilitas yang telah dibangun itu tidak dapat dimanfaatkan.

“Yang jelas kami minta dimanfaatkan, kita sudah utang. Tetapi tidak dipakai, jangan sampai perencanaan ini tidak tepat sasaran, karena bukan sedikit uang pembangunan itu,” bebernya.

Politikus PPP ini juga meminta, Pemprov Babel melengkapi fasilitas pendukung lainnya. Sehingga tidak menjadi kendala atau hambatan menggunakan sarana dan prasarana yang telah dibangun.

“Marilah kita manfaatkan untuk rakyat, apabila ada kendala lain perbaiki. Jangan bangun-bangun saja, minjam duit, tetapi tidak digunakan.
Sayang. Karena ini perlu pertanggungjawabkan, bukan uang pribadi tetapi uang rakyat,” tegasnya.

Diketahui proyek pembangunan gedung radioterapi RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno senilai kontrak Rp 23.727.699.000 dikerjakan oleh PT Gelora Megah Sejahtera.

Di mana waktu pelaksanaan selama 210 hari kalender dan tanggal kontrak dimulai pada 21 Maret 2022.

Selain pembangunan gedung yang menelan Rp23 miliar lebih, pihak RSUD pada tahun anggaran 2022 juga telah selesai melaksanakan lelang pengadaan alat kesehatan
penunjang radioterapi dengan pagu dana berkisar Rp61 miliar.

Masih tunggu izin

Direktur di RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno Babel, dr Ira Ajeng Astried memberikan penjelaskan mengapa gedung faskes radioterapi belum dapat beroperasi.

“Proses perizinan masih sangat panjang di Bapeten (Badan Pengawas Tenaga Nuklir) dan Kemenkes (Kementerian Kesehatan),” katanya dalam rilis diterima Bangka Pos, Rabu (5/7).

Dia mengungkapkan radioterapi saat ini sudah memiliki alat-alat yang lengkap yang sebagian sudah dibayarkan di tahun 2022, dan sisanya
akan dibayarkan di ABT tahun 2023, setelah keluar hasil pemeriksaan dari BPK RI.

“Tidak semudah itu membayarkannya, namun proyek radioterapi ini sudah melalui proses pendampingan dan pemeriksaan/review Inspektorat dan BPK RI. Jadi dari hasil review BPK RI itulah yang akan menjadi dasar pembayarannya,” ungkap dr Ira.

Lebih lanjut, dia menyebutkan saat menunggu proses pembayaran, uji fungsi terus-menerus dilakukan oleh tim teknis.

Sementara dokter sudah tersedia dan tenaga kesehatan juga sudah siap.

“Saat ini masih proses pengadaan alat-alat supportingnya, Insya Allah tahun ini diusahakan radioterapi sudah bisa berjalan. Namun untuk proses perizinan tidak
mudah, kemarin tim dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) sudah datang dan sudah uji fungsi. Setelah tim dari BRIN, tinggal menunggu
kapan tim dari BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir) akan datang menguji radioterapi ini,” sebutnya.

dr Ira menambahkan BAPETEN akan menguji fungsi tergantung jadwal mereka, bukan dari pihak rumah sakit yang menentukan.

Pihak rumah sakit harus bersurat ke BAPETEN, dan BAPETEN uji fungsi lagi, serta hasilnya keluar juga membutuhkan waktu karena mengantre.

“Selesai dari BAPETEN akan dilakukan uji fungsi lagi dari Kemenkes RI, dan setelah hasil dari Kemenkes keluar,” jelasnya.

“Terakhir pembicaraan dengan Direktur Perencanaan dan Strategi Pengembangan Layanan RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta, menunggu kabar dari
RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno Babel untuk diperintahkan kepada Tim Teknis Radioterapi dari RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta untuk melakukan
uji fungsi radioterapi lagi, sampai keluar hasil bahwa radioterapi layak operasional,” imbuhnya.

Pj Gubernur tak tahu

Terpisah Penjabat (Pj) Gubernur Babel Suganda Pandapotan Pasaribu saat dikonfirmasi mengaku tak begitu mengetahui tentang proyek faskes radioterapi di RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno Babel.

Ia mengatakan akan melakukan peninjauan terlebih dulu.

Suganda berencana memasukan segala kegiatan salah satu soal peninjauan faskes radioterapi itu ke dalam program Gule Kabung inisiasinya.

“Nanti kita lihat, karena Gule Kabung gak pakai uang. Ya kita lihat nanti (proyek radioterapi-red,” ujar Suganda.

Sekadar informasi, Pemerintah Provinsi Bangka Belitung meminjam dana sebesar Rp235.965.- 981.772 atau Rp235,95 miliar dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

Pinjaman atau utang itu digunakan untuk membiayai, tiga proyek strategis, yaitu pembangunan infrastruktur jalan, peningkatan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Sungai
Batu Rusa hingga pembangunan gedung banker radio theraphy dan alkes RSUD Ir. Soekarno.

Proyek yang pertama selesai, pembangunan sarana dan prasarana di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Muara Sungai Baturusa dengan nilai kontrak Rp32,9 miliar.

Kemudian, gedung fasilitas kesehatan radioterapi RSUP Dr. (H.C) Ir. Soekarno senilai Rp 23.727.699.000 atau Rp 23 miliar tetapi masih belum beroperasi.

Pemprov Bangka Belitung melakukan peminjaman ke PT SMI dengan sistem pelunasan diberikan tempo waktu tiga tahun, dari 2022, 2023 dan 2024 dengan dipotong dari dana alokasi umum
(DAU).

Perusahaan plat merah ini memberikan pinjaman kepada sejumlah daerah untuk memulihkan kondisi perekonomian terdampak pandemi Covid-19.
(riu/s2)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved