Breaking News

Mahasiswa Pangkalpinang Korban Mutilasi

Jenazah Mahasiswa UMY Korban Mutilasi di Sleman Belum Dipulangkan ke Babel, UMY Ungkap Fakta Baru

Jenazah RTA, mahasiswa UMY korban mutilasi di Sleman, Yogyakarta, hingga saat ini belum dipulangkan ke kampung halamannya, Kota Pangkalpinang.

Penulis: Fitriadi | Editor: M Zulkodri
Tribun Jogja/Miftahul Huda
Dua pelaku mutilasi di Sleman dihadirkan di Mapolda DIY, Minggu (16/7/2023). Mereka ditangkap di wilayah Jawa Barat pada Sabtu (15/7/2023). 

BANGKAPOS.COM, SLEMAN - Jenazah RTA (20), mahasiswa UMY korban mutilasi di Sleman, Yogyakarta, hingga saat ini belum dipulangkan ke kampung halamannya, Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung.

Hingga sekarang potongan tubuh korban belum semuanya ditemukan.

Polisi telah menemukan beberapa potongan tubuh korban di sejumlah tempat.

"Sementara belum (potongan tubuh belum semuanya ditemukan). Jika ada perkembangan kami infokan," kata Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi, Kamis (27/7/2023), dikutip dari TribunJogja.com.

Baca juga: Siapkan Makam Mahasiswa UMY Korban Mutilasi, Keluarga Minta Pelaku Dihukum Mati

Saat ini perkara pembunuhan disertai Mutilasi seorang laki-laki berinisial R asal Pangkal Pinang, Bangka Belitung memasuki tahap pemberkasan.

Penyidik kepolisian di Polda DIY sudah mencukupi barang bukti atas perkara tersebut dan dalam waktu dekat akan menyerahkan berkas perkara ke Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Sementara itu, fakta baru kasus mutilasi terhadap mahasiswa asal Pangkalpinang, RTA di Kabupaten Sleman, terungkap.

Diketahui, kasus ini terbongkar dari temuan sejumlah potongan tubuh di Kapanewon Turi, Kabupaten, Sleman pada Rabu (12/7/2023) lalu.

Dalam kasus ini, polisi telah menangkap dan menetapkan dua tersangka yakni W (20) dan RD (28).

Dari hasil penyelidikan sementara, pembunuhan itu dilatarbelakangi aktivitas tak wajar yang dilakukan korban dan pelaku.

Kabar terbaru, sebelum tewas, korban sedang melakukan penelitian terkait kelompok LGBT di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Penelitian itu dilakukan korban sejak tiga bulan lalu.

Demikian disampaikan oleh Wakil Rektor V Bidang Kerja Sama dan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Achmad Nurmandi.

"Namanya meneliti, ya harus mencari informasi. Ia mungkin masuk ke kelompok itu," ujarnya, dilansir TribunJogja.com.

Pihak kampus, kata Achmad, turut melakukan penelusuran terkait hal tersebut.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved