Kisah Haji Sukadi yang Viral Wisuda di Usia 56 Tahun Didampingi 3 Istrinya,Bongkar Resep Hidup Rukun

Hal yang lebih mencuri perhatian dari Haji Sukadi selain diwisuda di usia 56 tahun adalah ternyata ia hidup rukun bersama tiga orang istrinya

Tribun Solo
Kisah Haji Sukadi yang Viral Wisuda di Usia 56 Tahun Didampingi 3 Istrinya,Bongkar Resep Hidup Rukun,Hal yang lebih mencuri perhatian dari Haji Sukadi selain diwisuda di usia 56 tahun adalah ternyata ia hidup rukun bersama tiga orang istrinya 

BANGKAPOS.COM- Kisah unik nan tak biasa datang dari Haji Sukadi, pria asal Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Ada sejumlah hal menarik yang bisa dikulik dari kisah hidup Sukadi.

Betapa tidak, Sukadi baru saja menjadi sarjana, usai diwisuda di usianya yang menginjak 56 tahun.

Diketahui ia menempuh pendidikan sarjananya di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Madani Klaten. 

Sukadi mengambil jurusan Administrasi dan Bisnis.

Wisuda di usia yang tak lagi muda, Haji Sukadi ternyata berprofesi sebagai bos cor logam.

Ia oleh warga desa dikenal sebagai pengusaha pengecoran logam yang didirikan pada tahun 1986 silam.

Meskipun sibuk bekerja, Haji Sukadi tidak lupa memperhatikan pendidikan.

Usia tidak membatasi Haji Sukadi untuk terus belajar selama 4 tahun lamanya di kampusnya.

Ia meraih gelar S.A.B dan melangsungkan wisuda di Tjokro Hotel, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, Selasa (25/7/2023).

Hal yang lebih mencuri perhatian dari Haji Sukadi adalah ternyata ia hidup rukun bersama tiga orang istrinya.

Ketiga istrinya bernama Tumiyem, Agusriyanti, dan Ida Susilowati bahkan kompak hadir untuk mendampingi acara wisuda suami mereka.

Kisah Haji Sukadi yang Viral Wisuda di Usia 56 Tahun Didampingi 3 Istrinya,Bongkar Resep Hidup Rukun
Kisah Haji Sukadi yang Viral Wisuda di Usia 56 Tahun Didampingi 3 Istrinya,Bongkar Resep Hidup Rukun (Tribun Solo)

Terungkap, dari ketiga istrinya itu Haji Sukadi telah memiliki 18 anak.

Tentu saja banyak yang penasaran bagaimana ketiga istri Haji Sukadi bisa hidup rukun.

Haji Sukadi pun membagikan resep bagaimana bisa hidup rukun dengan keluarga besarnya.

"Kuncinya pasrah tawakal saja sama Allah, akhirnya Allah akan menolong kita," ucapnya, dikutip dari TribunSolo.com, Jumat (28/7/2023).

Haji Sukadi melanjutkan ceritanya, ia pertama kali menikah pada tahun 1987.

Kala itu ia mempersunting gadis bernama Tumiyem yang kini berumur 52 tahun.

Berselang 22 tahun kemduian, Haji Sukadi memutuskan untuk berpoligami.

Ia kemudian menikahi wanita bernama Agusriyanti pada tahun 2001.

Sementara istri ketiga Haji Sukadi bernama Ida Susilowati ia nikahi pada tahun 2003.

Dari hasil pernikahan tersebut, Haji Sukadi dikaruniai 18 orang anak dan 2 cucu.

Anak-anak Haji Sukadi paling kecil berusia 4 tahun dan paling besar usia 31 tahun.

Anak pertama Haji Sukad diketahui kuliah S3 di Malaysia sementara anak keduanya ada di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Istri izinkan berpoligami

Istri pertama Haji Sukadi, Tumiyem menceritakan, suaminya saat ingin berpoligami meminta izin kepadanya.

Saat itu, pernikahan Tumiyem dengan Haji Sukadi sudah dikaruniai dua orang anak.

Tumiyem mengaku ikhlas dengan keputusan suaminya menikah lagi.

Ia sudah menerima hal tersebut sebagai suratan takdir di hidupnya.

"Saya menerima sak dermo saja (menerima ikhlas), mungkin sudah qodar (ketetapan) saya," katanya, dikutip dari TribunSolo.com.

Tumiyem menyebut, kehidupan rumah tangganya dengan istri-istri Haji Sukadi berjalan rukun.

Meskipun ketiga istrinya tinggal di rumahnya masing-masing.

Rumah masing-masing istri Haji Sukadi saling berdampingan.

Haji Sukadi juga bisa berbuat adil kepada ketiga istrinya.

Bahkan, mereka bisa bekerja bersama memajukan usaha pengecoran logam milik Haji Sukadi.

"Selama ini adil, kerja bareng-bareng, semua bareng. Sering kumpul," ujar Tumiyem.

Pendidikan itu penting

Bagi Haji Sukadi, pendidikan penting dan tidak boleh dilupakan.

Ia bisa menyelesaikan jenjang S1 nya karena ada dorongan dari keluarganya.

Haji Sukadi berharap dirinya bisa menjadi teladan untuk ke-18 anaknya.

"Juga biar jadi motivasi anak-anak semangat sekolah semua," katanya.

Haji Sukadi mengingatkan, dengan pendidikan bisa sukses di dunia dan di akherat.

"Supaya jadi anak sukses dunia akhirat dan jadi anak yang alim dan faqih," tandasnya.

(Bangkapos.com/Vigestha Repit/ Tribun Solo)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved