Berita Viral
Sosok Zaharman, Guru Olahraga yang Buta Dianiaya Orangtua Murid di Mata Alumni, Guru dan Siswa
Siapa sosok Zaharman dan bagaimana kesehariannya menurut para guru, Siswa dan alumni siswa yang pernah diajarnya?
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: Dedy Qurniawan
BANGKAPOS.COM--Kasus seorang guru olahraga bernama Zaharman yang terpaksa cacat permanen dengan kondisi mata buta setelah diketapel oleh Aj orangtua murid berinisial PDM menyita perhatian publik.
Siapa sosok Zaharman dan bagaiman kesehariannya menurut para guru, Siswa dan alumni siswa yang pernah diajarnya?
Zaharman (58), seorang guru pendidikan jasmani (penjas) di SMAN 7 Rejang Lebong, dikenal sebagai sosok yang tegas dalam mengajar.
Namun, tegasnya bukan tanpa alasan.
Para guru dan alumni sekolah melihatnya sebagai panutan karena selain tegas, ia juga dikenal sebagai pribadi yang baik, humoris, dan taat beribadah.
Salah satu alumni SMAN 7 Rejang Lebong angkatan tahun 2016, Gatot Prasetya, mengaku merasa sedih melihat kejadian yang menimpa mantan gurunya, Zaharman, yang menjadi korban penganiayaan wali murid hingga akhirnya buta.
Ia prihatin karena melihat sosok mantan gurunya harus menghadapi cacat permanen akibat masalah yang sebenarnya cukup sepele.
Gatot menyatakan bahwa Zaharman adalah sosok guru yang baik dan terkenal tegas.
Meskipun begitu, apa yang diajarkan oleh Zaharman memberikan dampak positif bagi para siswa.
"Beliau ini baik, memang terkenal tegas, tapi itu demi muridnya juga, saya sendiri jujur mengaku apa yang pak Zaharman lakukan membuat pribadi saya menjadi lebih baik,"sampai Gatot.
Ia menegaskan bahwa seorang guru adalah pengganti orangtua ketika berada di sekolah, dan guru harus dihormati serta tidak dibantah apabila melakukan kesalahan.
Gatot berpesan kepada adik-adik tingkatnya yang masih bersekolah di sana untuk mengikuti dan mentaati peraturan sekolah.
Ia juga menyarankan agar tidak melawan saat dimarahi oleh guru ketika melakukan kesalahan.
Menurutnya, disiplin dan aturan sekolah ini akan memberikan manfaat yang besar ketika mereka lulus nanti.
"Ini demi kalian sendiri juga, akan kalian rasakan manfaatnya didikan guru itu ketika lulus nanti, kalau tidak senang dengan peraturan sekolah kan bisa buat sekolah sendiri,"jelasnya
Seorang alumni lain yang namanya tidak mau disebutkan, angkatan tahun 2015, juga merasa miris melihat peristiwa tersebut.
Ia mengatakan bahwa orangtua seharusnya mempercayai guru untuk mendidik anak-anaknya.
Meskipun Zaharman memiliki gaya mengajar yang tegas dan disiplin, namun dia merupakan guru senior yang disukai semua orang.
Banyak alumni yang berhasil sukses setelah mendapatkan didikan dari Zaharman selama di sekolah.
"Bisa ditanyakan ke alumni-alumni lainnya, dia ini memang guru senior dan terfavorit, banyak didikannya sukses semua,"ungkap Alumni ini.
Pendapat tersebut juga didukung oleh salah satu guru di SMAN 7 Rejang Lebong, yaitu Soni Sanjaya.
Ia mengakui bahwa Zaharman adalah sosok yang tegas dan disiplin dalam mengajar.
Selain itu, Zaharman juga dikenal sebagai sosok yang humoris dan tidak pernah melewatkan shalat lima waktu di masjid.
Dengan segala sifat baiknya, Zaharman selama ini merupakan panutan bagi para guru lainnya di sekolah.
"Selama ini dia merupakan panutan dari para guru lainnya,"ungkap Soni.
Respon Gubernur Bengkulu
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyesalkan kejadian yang menimpa Zaharman, seorang guru SMA di Kabupaten Rejang Lebong.
Zaharman menjadi korban penganiayaan wali murid dengan cara diketapel hingga membuat mata guru olahraga ini buta, Selasa (1/8/2023).
Atas insiden ini, Gubernur Bengkulu ke 10 meminta agar pelaku dapat segera ditangkap dan ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Saya minta kepada para penegak hukum, untuk ditangkap dan ditindak dengan keras sesuai dengan hukum yang berlaku. Dan ini betul-betul menjadi pelajaran yang sangat penting bagi kita sekarang," kata Rohidin, Kamis (3/8/2023).
Zaharman harus menjalani operasi karena menderita luka parah di bagian mata akibat diketapel wali murid.
Tak hanya itu, ia juga mendapat pengancaman menggunakan senjata tajam (sajam).
Penganiayaan yang dialami Zaharman ini dipicu saat ia menegur siswa yang kepergok merokok di sekolah dan saat jam sekolah.
Siswa yang tak terima atas tindakan Zaharman, inisial PDM (16) lantas berlari dan pulang ke rumah melaporkan sang guru ke orangtuanya.
"Saya terus terang saja sangat prihatin, dan sangat menyesalkan kejadian itu. Saya mengikuti langsung, kemarin saya minta Kepala PGRI dan Kepala Diknas, bersama MKKS sudah mengunjungi langsung guru di SMA Rejang Lebong yang mendapatkan kekerasan dari orang tua murid, ini sangat disesalkan," papar Rohidin.
Peristiwa yang dialami Zaharman menjadi perhatian serius Pemprov Bengkulu. Bahkan bila dibutuhkan, Pemprov Bengkulu siap mengirimkan pengacara untuk menangani hal ini.
"Guru yang harusnya mendapatkan perlindungan karena mendidik anak-anak kita, tapi justru diciderai, dicelakakan," sesal Rohidin.
Artikel ini telah tayang dan diolah dari Tribunbengkulu.com
| Profil Rahmansyah Sibarani, Eks Wakil Ketua DPRD Sumut Terekam Lempari Pendemo, Pernah Terima Award |
|
|---|
| Trauma Richard Bongkar Bejatnya Senior ke Prada Lucky, Dipaksa Ngaku LGBT, Adegan Asusila Tak Wajar |
|
|---|
| Kabar AG, Mantan Pacar Mario Dandy Tersangka Kasus David ozora, Bebas Bersyarat Tapi Wajib Lapor |
|
|---|
| Sosok Warseno, Suami Robohkan Rumah Usai Istri Selingkuh dengan Teman Sendiri: Saya Lihat di CCTV |
|
|---|
| 3 Pelaku Ngaku Profesor dari Amerika Tipu Lewat Investasi Bodong, Korban Rugi Rp3 M |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.