Profil Tokoh

Profil dan Harta Kekayaan Budiman Sudjatmiko, Kader PDIP yang Kini Beralih Dukung Prabowo Subianto

Kader PDIP Budiman Sudjatmiko bakal ditentukan sanksinya oleh PDI Perjuangan imbas dukungannya kepada Prabowo Subianto siang ini, Senin (21/8/2023)

(Kompasc.om/Tatang Guritno)
Profil dan Harta Kekayaan Budiman Sudjatmiko, Kader PDIP yang Kini Beralih Dukung Prabowo,Kader PDIP Budiman Sudjatmiko bakal ditentukan sanksinya oleh PDI Perjuangan imbas dukungannya kepada Prabowo Subianto siang ini, Senin (21/8/2023) 

BANGKAPOS.COM- Kader PDIP Budiman Sudjatmiko bakal ditentukan sanksinya oleh PDI Perjuangan imbas dukungannya kepada Prabowo Subianto siang ini, Senin (21/8/2023).

Diketahui Sanksi tersebut diberikan buntut dari keputusan Budiman yang terang-terangan mendukung Prabowo sebagai calon presiden atau capres pada Pemilu 2024 mendatang.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan atau Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan partainya akan mengumumkan sanksi terhadap Budiman Sudjatmiko pada Senin (21/8/2023).

Terlepas dari itu profil dan harta kekayaan Budiman Sudjatmiko ikut menjadi sorotan.

Profil Budiman Sudjatmiko 

Budiman Sudjatmiko lahir di Majenang, Cilacap, Jawa Tengah pada 10 Maret 1970.

Budiman Sudjatmiko memiliki akun Instagram dengan nama @masbud_sudjatmiko yang memiliki pengikut 10,3 ribu pengguna.

Budiman adalah anak pertama dari empat bersaudara pasangan Wartono Sudjatmiko dan Sri Sulastri Sudjatmiko.

Masa kecilnya ia habiskan di Bogor, menempuh pendidikan dasar di SD Negeri Pengadilan 2 Bogor.

Ia kemudian melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 1 Cilacap dan lulus tahun 1986.

Kemudian pendidikan menengah atas di SMA Negeri 5 Bogor dan SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta dan lulus tahun 1989.

Pendidikan tinggi sebenarnya ia tempuh di Universitas Gajah Mada, namun kemudian aktivisme membuatnya drop out.

Saat mahasiswa, Budiman Sudjatmiko Budiman merupakan salah satu aktivis reformasi yang saat itu lantang menentang kepemimpinan Presiden ke-2 RI Soeharto.

Ia juga merupakan pendiri Partai Rakyat Demokratik (PRD), partai yang lahir dari organisasi politik bernama Persatuan Rakyat Demokratik (PRD) kisaran tahun 1994.

Organisasi tersebut mewadahi mahasiswa, buruh, aktivis, dan petani di beberapa daerah di Indonesia yang memiliki cita-cita tentang sosialisme.

Pada 27 Juli 1996, terjadi kerusuhan di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Menteng, Jakarta Pusat, yang meluas hingga ke daerah sekitar.

Huru-hara yang kini dikenal sebagai peristiwa Kudatuli itu menewaskan sedikitnya 5 orang dan ratusan luka-luka.

Buntut peristiwa itu, sejumlah aktivis PRD ditangkap, tak terkecuali Budiman.

Pada tahun 1997, dia diadili dan divonis 13 tahun penjara karena dituding menjadi auktor intelektualis peristiwa Kudatuli.

Namun demikian, Budiman justru merasa “terselamatkan” karena masuk penjara.

Sebab, sejumlah rekannya di PRD menjadi korban penculikan rezim kala itu.

Meski begitu, Budiman hanya menjalani hukuman selama kurang lebih 3,5 tahun.

Sebab, pada Desember 1999, Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur memberinya amnesti.

Budiman baru melanjutkan pendidikan tingginya setelah keluar dari penjara.

Ia menempuh studi Ilmu Politik di Universitas London dan Master Hubungan Internasional di Universitas Cambridge, Inggris.

Harta kekayaan

Melansir dari laman e-LHKPN KPK, Budiman Sudjatmiko tercatat tiga kali melapokan Harta Kekayaanya.

Terakhir membuat LHKPN pada 29 Maret 2019 usai mengahiri jabatan sebagai Anggota DPR RI.

Pada Pemilu 2019 lalu, Budiman Sudjatmiko gagal untuk mempertahankan kursinya di Senayan.

Saat itu, Budiman Sudjatmiko maju sebagai Caleg DPR RI dari Dapil Jawa Timur VII meliputi Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan, dan Ngawi.

Adapun total Harta Kekayaan Budiman Sudjatmiko adalah Rp. 1.794.412.938.

Total Harta Kekayaan itu meliputi sebuah tanah dan bangunan di Jakarta Timur. 

Ia juga memiliki dua unit mobil dan Kas sebesar Rp. 80 juta.

Berikut rincian Harta Kekayaan Budiman Sudjatmiko:

TANAH DAN BANGUNAN Rp. 1.500.000.000

1. Tanah dan Bangunan Seluas 187 m2/250 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA TIMUR , HASIL SENDIRI Rp. 1.500.000.000

ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 180.000.000

1. MOBIL, NISSAN EVALIA 1.5 Tahun 2012, HASIL SENDIRI Rp. 95.000.000

2. MOBIL, MITSUBISHI MIRAGE 1.2 A/T Tahun 2013, HASIL SENDIRI Rp. 85.000.000

HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 9.000.000

SURAT BERHARGA Rp. ----

KAS DAN SETARA KAS Rp. 80.412.938

HARTA LAINNYA Rp. 25.000.000

Sub Total Rp. 1.794.412.938

HUTANG Rp. ----

TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp. 1.794.412.938.

Jadi Politisi PDI Perjuangan

Pernah mendekam di jeruji besi tak membuat Budiman berhenti terlibat dalam politik.

Ia melanjutkan karier politiknya dengan bergabung ke PDI Perjuangan pada tahun 2004.

Pada periode 2009—2019, Budiman menjabat sebagai anggota DPR RI dari PDI Perjuangan (dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah VIII: Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap) dan duduk di komisi II yang membidangi pemerintahan dalam negeri, otonomi daerah, aparatur negara, dan agraria; dan juga merupakan Wakil Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Desa.

Pada tingkat internasional, Budiman terlibat aktif sebagai pengurus Steering Committee dari Social-Democracy Network in Asia (Jaringan Sosial-Demokrasi Asia).

Sekarang ini, dia juga memegang posisi sebagai Pembina Utama di Dewan Pimpinan Nasional organisasi Parade Nusantara, yaitu organisasi yang menghimpun para kepala desa dan seluruh perangkat desa di seluruh Indonesia yang memiliki agenda utama memperjuangkan pengesahuan RUU pembangunan pedesaan.

(Bangkapos.com/Vigestha Repit)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved