Kisah Bayi Tertukar di Bogor

BARU TERUNGKAP Ibu Bayi Tertukar Merasa Diadu Domba RS Sentosa Bogor dan Kini Resmi Lapor Polisi

Siti Mauliah, ibu bayi tertukar di Bogor baru merasa telah diadu domba RS Sentosa dengan ibu satunya yakni Dian, untuk menutupi kasus sejak awal.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Evan Saputra CC
Kolase Tribunnews
Kolase 2 ibu bayi tertukar Siti Mauliah dan Dian serta RS Sentosa. Siti merasa telah diadu domba RS Sentosa dengan Dian untuk menutupi kasus ini sejak awal. Kasus ini pun dilaporkan ke polisi. 

BANGKAPOS.COM - Siti Mauliah, ibu bayi tertukar di Bogor baru merasa telah diadu domba RS Sentosa dengan ibu satunya yakni Dian, untuk menutupi kasus sejak awal.

Fakta terbaru mengenai dugaan Siti Mauliah ini baru terungkap setelah ia kembali bertemu dengan Dian di acara ROSI di Kompas TV, Jumat (1/9/2023).

Pada acara itu, Siti dan Dian saling konfrontasi mengenai awal kasus ini.

Saat itulah Siti Mauliah merasa bahwa apa yang disampaikan Dian pada dirinya berbeda dengan yang diucapkan RS Sentosa.

Menurut Siti Mauliah, owner RS Sentosa Bogor disebut mengadu domba dirinya dengan Dian, ibu dari bayinya yang tertukar.

Siti menyebut pihak rumah sakit sempat me-lobby Dian dan suaminya, Hartono.

Lobby itu dilakukan RS Sentosa untuk menutupi kasus bayi tertukar di Bogor.

Informasi yang baru diketahuinya ini menjadi bukti tambahan bagi Siti bahwa pihak rumah sakit berkali-kali membohongi dirinya.

Bagaimana tidak, pasalnya Siti juga sempat dibohongi RS Sentosa soal pernyataan Dian.

Pihak rumah sakit mengatakan kalau Dian sudah ikhlas jika bayinya tertukar.

Namun saat dikonfirmasi oleh Siti, rupanya Dian mengaku tak pernah berkata seperti itu.

Ino terbaru ini terungkap saat Dian menceritakan momen saat pihak RS Sentosa mendatangi rumahnya.

"Sempat dari pihak RS datang bulan Mei 2023," kata Dian dilansir dari tayangan ROSI di Kompas TV, Jumat (1/9/2023) seperti dikutip Tribun Sumsel.

Rupanya kedatangan pihak rumah sakit itu bukan untuk meminta tes DNA.

"RS minta bantuan ke kita untuk klarifikasi ke Bu Siti. Jadi diminta tolong sampaikan bahwa tidak ada indikasi bayi tertukar," ungkap Dian.

Hal itu pun bahkan sampai membuat Rosi heran.

"Jadi diminta jadi juru bicaranya RS?," tanya Rosi.

"Iya, kita sampai perlihatkan gelang dan sebagainya," jawab Dian.

Namun saat itu Dian dan Hartono tidak begitu saja menuruti permintaan dari rumah sakit.

Keduanya enggan menuruti untuk memberikan klarifikasi.

"Saya menyampaikan, baiknya dari pihak rumah sakit menyelesaikan dulu sama Bu Siti, baru ketika ada perkembangan semacam apa, kita dikonfirmasi menindaklanjuti ini," jawab Hartono, suami Dian.

Menanggapi pernyataan itu, Siti Mauliah bahkan mengaku baru mendengarnya.

Siti justru jadi menduga bahwa permintaan itu dilakukan RS Sentosa ke Dian saat dirinya ngotot meminta tes DNA yang pertama.

"Bener gak mau berarti dia awal DNA itu," kata Siti.

Siti pun tak menyangka dengan tindakan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit itu.

"Ini saya baru denger sekarang bahwa pihak RS ikut melobby kasus ini, padahal masalah dia kan," tutur Siti.

Ia bahkan kaget mendengar fakta tersebut.

"Kok bisa ya, bener-bener RS itu bohong," kata Siti lagi.

Bukan cuma itu, Siti pun mengungkap kebohongan pihak rumah sakit lainnya.

Saat itu, Siti mendapat informasi dari rumah sakit kalau Dian sudah mengikhlaskan bayinya.

Mendengar itu, Siti tak langsung percaya dan akhirnya mendatangi rumah Dian lagi.

"Saya langsung mempertanyakan dari pihak RS bener udah ada ke sini atau belum untuk menyampaikan saya pengen ketemu," kata Siti.

Rupanya dikatakan Dian, pihak rumah sakit hanya datang sekali saja ke rumahnya.

"RS bilang bahwa 'ibu Dian sudah mengikhlaskan bayinya, mau tertukar atau tidak'. Makanya saya nerobos," jelasnya.

Dian pun kemudian menjelaskan bahwa pihak RS Sentosa hanya datang satu kali ke rumahnya.

Padahal saat itu rumah sakit mengaku sudah dua kali datang, bahkan sampai diusir dan menunggu hingga malam hari.

"Bener-bener gak beres Rumah sakit. Itu yang ngomong gitu ownernya langsung ke saya," kata Siti geram.

"Dia mengatakan bahwa ibu Dian sudah merelakan bahwa bayinya ketuker atau tidak, dia itu benar-benar sudah tidak mau mempermasalahkan masalah ini," ulang Siti.

Hal itu pun langsung dibantah oleh Dian.

"Gak mungkin saya ngomong gitu," katanya.

KISAH PILU 2 Bayi Tertukar Saat Pertama Bertemu

Kemudian pada acara itu, Siti dan Dian juga bercerita mengenai momen pertama saat dua bayi yang mereka rawat bertemu.

Dua bayi tertukar itu adalah G dan L.

G merupakan anak kandung Dian Prihatini yang dirawat Siti Mauliah dan Muhammad Tabrani.

Sementara L anak kandung Siti Mauliah yang diasuh Dian dan Hartono.

Siti melahirkan di RS Sentosa Bogor pada 18 Juli 2022.

Sedangkan Dian melahirkan pada 19 Juli 2022 di rumah sakit yang sama.

Setelah setahun merawat, Siti Mauliah mengaku berat melepaskan G, anak kandung Dian. 

"Berat sekali untuk saya, memang sudah setahun sama saya," kata Siti dikutip TribunnewsBogor.com dari tayangan Rosi di Kompas TV.

Istri dari Muhammad Tabrani ini mengatakan, meski ia meyakini G bukanlah darah dagingnya, namun dirinya tetap memperlakukan seperti anak kandung sendiri.

"Walau saya feeling bayi depan saya ini bukan darah daging saya, tetap saya beri kasih sayang sepenuhnya, gak dibeda-bedakan sama sepetri anak kandung saya sendiri," kata Siti Mauliah.

Setelah menerima hasil tes DNA, bayi tertukar itu pun dipertemukan dengan ibu kandungnya.

Dian Prihatini bercerita, saat pertama kali bertemu, anak kandungnya memberi reaksi pilu.

"Mungkin karena gak kenal, jadi mereka masih kayak jaga jarak," kata Dian.

Anak kandungnya, kata Dian, tak mau saat didekati olehnya.

"Saya sama anak saya yang di bu Siti dianya gak mau, karena mungkin terbiasa sama bu Siti," kata Dian.

Pun dengan anak kandung Siti yang selama ini dirawat Dian.

"Karena dia emang lengket banget. sama, bayi saya yang di bu Dian juga seperti itu," kata Siti Mauliah.

Sementara itu suami Dian, Hartono, mengaku teramat sedih menjalani proses transisi ini.

"Sedih. Bismillah, pelan-pelan, biar bisa dekat bayi bu Siti nanti sama L, saya nanti sama Galuh. Didampingi sama pihak terkait untuk hal semacam itu," kata Hartono.

Seperti diketahui sebelumnya, kedua bayi tersebut akhirnya terbukti tertukar setelah dilakukan tes DNA di Puslabfor Polri.

Sementara kasus ini mencuat setelah Siti Mauliah merasa curiga dan melakukan tes DNA setelah satu tahun merawat bayi tersebut.

RS Sentosa Resmi Dilaporkan ke Polisi

Selain itu, perkembangan terbaru lainnya adalah kini Rumah sakit Sentosa dilaporkan ke Polres Bogor buntut kasus bayi tertukar, Jumat (1/9/2023) sore.

RS Sentosa dilaporkan terkait dugaan pelanggaran Pasal 8 juncto pasal 62 Undang Undang Perlindungan Konsumen.

RS Sentosa dilaporkan dua keluarga baik Ibu D dan S.

Kuasa Hukum Ibu Dian, Binsar Aritonang mengatakan laporan dibuat agar tidak ada kasus serupa di rumah sakit tersebut.

"Pada intinya kalau dari kami, ini jadi pembelajaran juga, kami mau biar rumah sakit atau perusahaan yang menjadi rumah sakit tersebut bisa menunjukan tanggung jawab terkait hal ini agar ke depannya tidak terulang lagi kejadian seperti ini," kata Binsar Aritonang.

Kuasa Hukum Ibu Siti Mauliah, Rusdy Ridho menambahkan, dalam pelaporan polisi ini yang disasar adalah pelaku usahanya, bukan individu dari perawatnya.

Selain laporan polisi, Rusdy mengatakan bahwa ada hikmah yang bisa diambil dari perkara ini.

"Kita ingin memberikan edukasi kepada masyarakat, sebagai pasien dan juga sebagai konsumen untuk dihormati hak-haknya sebagai pasien, hak-haknya sebagai konsumen. Karena sudah jelas dalam perkara ini banyak SOP yang dilanggar rumah sakit," kata Rusdy Ridho.

Pihak keluarga Ibu S dan Ibu D mendatangi kantor polisi sekitar pukul 15.20 WIB.

Kedua pihak tersebut datang didampingi kuasa hukumnya masing-masing.

Kuasa Hukum Ibu S, Rusdy Ridho mengatakan pelaporan tersebut dibuat setelah mediasi keluarga dan pihak rumah sakit tak menemukan kata sepakat.

"Akhirnya memang hari ini kami akan membuat laporan kepolisian dan juga memang sudah permintaan dari klien kami," kata Rusdy Ridho sebelum memasuki gedung Satreskrim Polres Bogor.

Pembuatan laporan ini akan dibuat bersama-sama dengan pihak korban Ibu D bersama kuasa hukumnya.

"Dan juga ini akan membuat laporan Kepolisian, dari pihak Ibu D juga seperti itu," kata Rusdy Ridho.

(Tribun Sumsel/ Tribunnews)

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved