Kisah Sejarah Pulau Rempang yang Warganya Keturunan Prajurit, Ustaz Abdul Somad Ungkap Hal Ini
Konflik di Pulau Rempang berujung bentrok. Perlawanan dilakukan warga karena menolak relokasi.
Penulis: Teddy Malaka CC | Editor: fitriadi
Menurut Kemendikbud, Pulau Rempang termasuk juga Pulau Galang awalnya tidak masuk dalam Otorita Batam dan merupakan bagian dari Pemerintah Daerah Riau.
Namun setelah dikeluarkannya Kepres No. 28 Tahun 1992, wilayah kerja Otorita Batam diperluas meliputi wilayah Pulau Batam, Pulau Rempang, Pulau Galang dan pulau-pulau sekitarnya.
Pulau Rempang terhubung dengan pulau-pulau lain seperti Pulau Batam, dan Galang melalui Jembatan Barelang.
Jembatan ini adalah jembatan yang saling sambung-menyambung dan dibangun untuk memperluas Otorita Batam sebagai regulator daerah industri Pulau Batam.
Nama Barelang adalah singkatan dari Batam, Rempang, dan Galang.
Jembatan menghubungkan sejumlah pulau di Provinsi Kepulauan Riau, yaitu Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang, dan Pulau Galang Baru.
2 Kali Lakukan Demo, Warga Sobek Surat Usulan dari BP Batam dan Tetap Bertahan
Pada 4 Tuntutan Tokoh warga Pulau Rempang, Gerisman Ahmad mengatakan penolakan warga terhadap penggusuran kampung adat adalah harga mati.
Menurutnya hal tersebut menyangkut harkat dan martabat orang Melayu.
Dikutip dari laman Kompas.id Gerisman mengatakan, 16 kampung tua di Pulau Rempang luasnya tak sampai 10 persen dari total luas pulau yang mencapai 16.583 hektare.
Ia meminta pemerintah membangun kawasan investasi terpadu di Rempang tanpa menggusur kampung-kampung tua itu.
Sementara itu, pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjung Pinang, Muhammad Syuzairi sebelumnya mengatakan, sesuai namanya, Rempang Eco City seharusnya pembangunannya tak boleh meminggirkan warga.
Menurutnya pembangunan harus berkelanjutan dan warga tak boleh hanya menjadi penonton.
”Seharusnya pemerintah bisa mendorong perusahaan supaya merangkul kampung-kampung tua menjadi kampung wisata. Warga harus diberdayakan, jangan malah disisihkan,” kata Syuzairi.
Rempang Eco City
Sosok Tomy Winata Konglomerat yang Kini Incar IKN, Kecilnya Berjualan Es Loli dan Mencuci Mobil |
![]() |
---|
Siapa Tomy Winata? Perusahaannya Incar IKN, Konglomerat Top Punya Sederet Bisnis Strategis |
![]() |
---|
PT Timah Kembali ke Rakyat: HUT ke-49 Diisi Dengan Doa, Olahraga dan Kepedulian Sosial |
![]() |
---|
Kisah Budi Keliling Indonesia, Jual Atribut Ustad Abdul Somad, Hadiri Pengajian Gunakan Dana Pribadi |
![]() |
---|
Molen Ikut Salat Jumat Bersama Ustaz Abdul Somad di Masjid Jamik Pangkalpinang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.