News

Imbas Kaesang Ditunjuk jadi Ketum, PSI Dinilai sebagai Partai Terburuk dalam Konstelasi Parpol Baru

Pengamat politik sekaligus Direktur Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, PSI jadi partai terburuk dalam konstelasi partai baru

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Hendra
Tribun Jateng
Imbas Kaesang Ditunjuk jadi Ketum, PSI Dinilai sebagai Partai Terburuk dalam Konstelasi Parpol Baru 

BANGKAPOS.COM -- Hanya dalam kurun waktu beberapa hari gabung partai politik, Kaesang Pangarep langsung menduduki jabatan mentereng.

Putra bungsu Presiden Jokowi ini ditunjuk sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggantikan posisi Giring Ganesha.

Imbas dari ditunjuknya Kaesang Pangarep jadi Ketum PSI, partai yang identik dengan anak muda itu lantas dinilai sebagai parpol terburuk dalam konstelai parpol baru.

Baca juga: Nasib Jokowi Usai Kaesang Pangarep Gabung PSI, Akankah Dipecat PDIP? Begini Kata Analis Politik

Baca juga: BREAKING NEWS: Kaesang Pangarep Resmi jadi Ketua Umum PSI, Giring Ganesha jadi Anggota Dewan Pembina

Pengamat politik sekaligus Direktur Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai,

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) jadi partai terburuk dalam konstelasi partai baru karena menunjuk Kaesang sebagai ketua umum.

Dikabarkan sebelumnyam penunjukan Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI diputuskan saat Kopdarnas PSI pada Senin (25/9/2023) malam.

"Apa yang sebenarnya terjadi dengan pilihan politik Kaesang Pangarep dengan bergabung dengan PSI. Lalu dalam hitungan hari ditunjuk sebagai ketua umum,"

"ini sebenarnya menandai bahwa PSI lahir sebagai partai yang substansial," kata Dedi kepada awak media Kamis (29/9/2023).

Ia melanjutkan, PSI bukan partai yang betul-betul mengusung nilai-nilai dasar untuk kepentingan bangsa.

Melainkan orientasinya sejak awal hanya untuk mendapatkan kekuasaan.

"Maka kalau demikian, PSI bisa saja dibilang sebagai partai terburuk dalam konstelasi partai baru. Kenapa?,"

"Satu sisi misalnya melakukan klaim bahwa mereka isinya partai anak-anak muda, bagaimana ide dan gagasan itu dikedepankan," kata Dedi

Menurutnya hal itu justru tidak terbukti.

Kemudian ia menyingung bagaimana anak-anak muda PSI yang bisa dibilang punya kualitas yang cukup baik, malah justru hengkang dari PSI.

Baca juga: Tunjuk Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum Partai, Wibawa PSI Dinilai Akan Runtuh, Ini Alasannya

Baca juga: Aturan PDIP Larang 1 Keluarga Beda Partai Halangi Kaesang Gabung PSI, Begini Kata DPD PSI Depok

"Juga terkait dengan klaim mereka bahwa PSI satu satunya partai yang mengajarkan ke partai-partai lama apa arti pentingnya regenerasi."

"Saya kira penunjukkan Giring Ganesha lalu dilanjut Kaesang Pangarep sebagai ketua umum ini bukan contoh regenerasi yang baik," sambungnya.

Dedi menilai PSI menunjukkan arogansinya sebagai partai politik yang memiliki kewenangan atas kebutuhan kebutuhan elite politik ditentukan oleh satu-dua orang.

"Sekarang mungkin kita bisa katakan, bagaimana jika yang bergabung satu-dua hari itu bukan Kaesang Pangarep? Bukan putra presiden,"

"apakah langsung mendapatkan kesempatan yang sama? Langsung menguasai partai, dalam durasi satu dua hari?" katanya.

Pesan yang mungkin lebih menonjol dari buruknya regenerasi dan tata kelola di PSI, menurutnya yakni bagaimana PSI kemudian hanya mencari momentum.

"Karena memilih hanya berdasarkan sektor popularitas dan mungkin dianggap Kaesang pangarep memiliki akses logistik yang cukup besar."

"Termasuk akses menuju istana, itu merupakan pengaruh yang cukup besar," tegasnya.

Jokowi Restui Kaesang jadi Ketum PSI

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak melarang putra bungsunya Kaesang Pangarep untuk bergabung dengan PSI.

Jokowi bahkan memberikan restu kepada Kaesang untuk menjadi Ketua Umum PSI.

Apakah hal ini menandakan bahwa Jokowi akan berpisah dengan PDIP, partai yang telah membesarkan namanya tersebut?

Keputusan PSI menetapkan Kaesang sebagai Ketua Umum dinilai menjadi penanda perpisahan jalan politik antara Jokowi dan PDIP.

Pernyataan itu disampaikan oleh peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro saat dihubungi, seperti dikutip pada Senin (25/9/2023).

"Ini menjadi titik persimpangan penanda pisah jalan antara Joko Widodo dan PDI Perjuangan," kata Bawono.

Bawono mengatakan dengan sinyal tersebut, akan ada dua peristiwa yang kemungkinan bisa terjadi.

Yaitu kemungkinan Jokowi akan ketemu jalan lurus untuk bersama lagi atau berpisah dan tidak kembali bersama.

Diketahui saat ini keluarga Jokowi yakni putra sulungnya Gibran Rakabuming dan menantunya Bobbi Nasution turut terdaftar sebagai kader PDIP.

Bawono menilai bahwa terlalu naif jika Kaesang bergabung dengan PSI tanpa restu dari Jokowi.

Bawono kemudian mempertanyakan alasan Jokowi tidak melarang Kaesang untuk bergabung dengan PSI dan menyarankan gabung dengan PDIP.

Oleh karenanya, Bawono menilai bahwa gabungnya Kaesang ke PSI merupakan sinyal pisah jalan Jokowi dengan PDIP.

(Bangkapos.com/Fitri,
Tribunnews.com/ Rahmat F,
Tribun-Video.com/Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved