Kronologi Dugaan Pemerasan oleh Pimpinan KPK di Tengah Kasus Korupsi Kementan yang Seret SYL

Kronologi terungkapnya kasus dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK ini bermula dari beredarnya surat panggilan polisi terhadap sopir beserta ajudan SYL.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Tribun Jambi
Syahrul Yasin Limpo dan KPK - Muncul kabar adanya dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK di tengah kasus korupsi Kementan yang menyeret nama Syahrsul Yasin Limpo (SYL) 

BANGKAPOS.COM - Di tengan pengusutan kasus korupsi Kementerian Pertanian (Kementan) yang diduga menyeret nama Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL), menyeruak kabar adanya dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK.

Kronologi terungkapnya kasus dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK ini bermula dari beredarnya surat panggilan polisi terhadap sopir beserta ajudan SYL.

Surat tersebut menunjukkan bahwa yang memanggil keduanya adalah Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

Surat panggilan ini diketahui bernomor Nomor:B/10 339 MII/RES.3.3./2023/Ditreskrimsus.

Sopir Mentan bernama Heri diminta menjadi saksi dan hadir dalam pemeriksaan 28 Agustus lalu di ruang Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya sekitar pukul 09.30 WIB.

Belakangan diketahui, ternyata polisi telah meminta keterangan enam orang terkait dengan dugaan pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK terhadap Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

Dikutip dari Tribunnews, ternyata polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan).

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan pihaknya sudah memeriksa enam saksi dalam kasus tersebut termasuk Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).

"Perlu disampaikan disini bahwa 6 orang telah dimintai keterangan ataupun klarifkasi oleh tim penyelidik Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya termasuk salah satunya adalah bapak Mentan," kata Ade kepada wartawan, Kamis (5/10/ 2023).

Ade mengatakan lima saksi lainnya yang diperiksa oleh penyidik yakni ajudan hingga sopir SYL soal dugaan pemerasan ini.

"Sampai saat ini yang sudah kami minta keterangan maupun klarifkasinya salah satunya Mentan. 5 orang lainnya driver maupun ADC (ajudan) beliau," ucapnya.

Ade menyebut sejauh ini, untuk SYL pihaknya sudah melakukan pemeriksaan sebanyak tiga kali dalam kasus tersebut.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) buka suara terkait kedatanganya ke Polda Metro Jaya pada, Kamis (5/10/ ) siang tadi.

SYL mengatakan bahwa kedatanganya itu atas permintaan Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto agar dirinya menjelaskan soal adanya aduan masyarakat (Dumas) yang dilayangkan pada 12 Agustus 2023 lalu.

"Hari ini adalah mendatangi atau diminta Kapolda Metro Jaya untuk menyampaikan keterangan-keterangan dan tentu berbagai hal yang berkaitan dengan Dumas 12 Agustus 2023," kata SYL di Nasdem Tower, Kamis (5/10/2023).

SYL menerangkan,  dalam Dumas tersebut berisi laporan dari masyarakat terkait adanya informasi mengenai pemerasan.

Namun SYL tak menjelaskan siapa saja sosok yang diduga terlibat dalam kasus pemerasan tersebut.

Ia hanya menerangkan bahwa dirinya telah menjelaskan mengenai kasus itu kepada penyidik.

"Jadi Dumas 12 Agustus 2023 yang terkait dengan hal-hal yang dilaporkan masyarakat terkait adanya hal-hal apa ya, seperti apa laporan itu yang terkait dengan terjadinya pemerasan dan sebagainya," ujarnya.

"Semua yang saya tau saya sudah sampaikan dan secara terbuka saya sampaikan apa yang dibutuhkan penyidik," sambungnya.

SYL mengatakan bahwa pemeriksaan di Polda Metro Jaya itu membuatnya cukup lelah lantaran memakan waktu hingga hampir 3 jam.

"Dihadapi oleh banyak banget tadi dan prosesnya hampir 3 jam saya cape banget, sementara saya baru pulang," pungkasnya.

Sementara itu, di sisi lain, KPK tengah mengusut dugaan korupsi pemerasan dalam jabatan, gratifikasi, dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) di lingkungan Kementerian Pertanian.

Pekan lalu, KPK menggelar operasi penggeledahan di sejumlah tempat.

Termasuk rumah dinas Syyahrul di kompleks perumahan menteri di Jalan Widya Chandra V, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Penyidik KPK juga mengamankan uang puluhan miliar dalam pecahan rupiah dan asing, serta belasan pucuk senjata api dari rumah Syahrul.

Dewas KPK Buka Suara

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK) buka suara terkait adanya dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK di kasus korupsi Kementerian Pertanian (Kementan).

Anggota Dewas KPK Albertina Ho mengatakan pihaknya belum menerima laporan tersebut.

"Dewas belum terima info ini. Saya pribadi baru tahu dari berita," kata Albertina saat dikonfirmasi, Kamis (5/10/ ).

Senada dengan Albertina, Anggota Dewas KPK Syamsuddin Haris juga tidak mengetahui informasi dugaan pemerasan itu.

Haris juga menyebut Dewas KPK belum menerima laporan terkait hal itu.

"Saya belum tahu. Belum ada laporan ke Dewas terkait dugaan pemerasan," katanya. (Tribunnews/ kompas/bangkapos.com)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved