Pangkalpinang Memilih

Persiapan Operasi Mantap Brata Menumbing, Polresta Pangkalpinang Pastikan Pemilu 2024 Berjalan Aman

Jajaran Polresta Pangkalpinang menggelar rapat terkait persiapan operasi Mantap Brata Menumbing, Jum'at (6/10/2024).

Penulis: Rizki Irianda Pahlevy | Editor: nurhayati
Dok/Polresta Pangkalpinang
Rapat koordinasi Polresta Pangkalpinang dalam rangka persiapan operasi Mantap Brata Menumbing 2023, Jum'at (6/10/2023). ( 

BANGKAPOS.COM,BANGKA -- Jajaran Polresta Pangkalpinang menggelar rapat terkait persiapan operasi Mantap Brata Menumbing, Jum'at (6/10/2024).

Kegiatan ini dilakukan untukenciptakan Pemilu 2024 yang berjalan kondusif dan lancar. 

Diketahui untuk operasi Mantap Brata Menumbing akan dimulai pada 19 Oktober 2023 nanti, hingga berakhirnya masa Pemilu 2024.

"Tahapannya ini dimulai 19 Oktober 2023 selama 74 hari, lalu 2024 nanti 148 hari mulai dari masa kampanye lalu pemungutan suara. Namun, kalau terjadi putaran kedua akan ada 60 hari hingga ucap sumpah terpilih dan konsolidasi," jelas Kabag Ops Polresta Pangkalpinang, Kompol Toni Susanto saat dihubungi Bangkapos.com via telepon.

Nantinya untuk pengamanan rangkaian Pemilu 2024, akan ada 324 personel Polresta Pangkalpinang yang akan memastikan pesta demokrasi berjalan dengan aman dan lancar. 

Jumlah tersebut pun diketahui termasuk mengamankan sebanyak 738 tempat pemungutan suara yang ada di Kota Pangkalpinang serta Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah.

"Iya karena kita ada dua wilayah termasuk di Pangkalan Baru, nanti juga akan ada personel bko dari Polda Bangka Belitung. Seluruh personel kami pastikan akan bekerja, agar pemilu 2024 ini berjalan dengan aman," tegasnya. 

Toni Susanto mengatakan rapat bersama stakeholder terkait, dilaksanakan agar terjalin komunikasi dan sinegritas yang baik antar instansi. 

"Tentunya harus ada keterpaduan dengan pelaksanaan kegiatan maupun operasi kepolisian, memastikan keamanan dengan mengedepankan tindakan preemtif dan preventif," jelasnya. 

Hindari Informasi Hoax

Sementara itu perwira melati satu ini berharap seluruh pihak termasuk masyarakat, dapat saling bersinergi serta menghindari informasi hoax. 

"Imbauan tentunya stakeholder harus mempunyai regulasi yang jelas, logistik tepat waktu. Penyelenggaraan yang profesional, berintegritas dan netral. Untuk pemilih harus paham, bagaimana informasi yang benar dan yang salah," ungkap Toni. 

(Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy)

 

 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved