Ronald Tannur Anak Siapa? Ini Sosok Anggota DPR Edward Tannur Sang Ayah, Kini GRT Tersangka

Gregorius Ronald Tannur ternyata anak dari Edward Tannur yang merupakan anggota DRP RI dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Inilah sosoknya.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Evan Saputra
HO
Kolase foto Ronald Tannur dan ayahnya, seorang anggota DPR bernama Edward Tannur. Ronald Tannur kini jadi tersangka kasus penganiayaan yang berujung tewasnya sang pacar, DSA. 

Pengacara kondang, Hotman Paris meminta Kapolda Jawa Timur untuk memberikan atensi khusus terhadap kasus pembunuhan DSA (29), wanita yang tewas diduga dianiaya pacarnya di Surabaya.

Selain itu, Hotman Paris juga akan menerjunkan timnya untuk memberikan bantuan hukum terhadap keluarga DSA.

Diketahui, kasus pembunuhan DSA menjadi viral usai beredar video korban tak berdaya di sebuah parkiran mobil.

Terduga pelaku pembunuhan merupakan pria asal Nusa Tenggara Timur berinisial GRT.

GRT merupakan anak seorang anggota DPR RI dari Fraksi PKB bernama Edward Tannur.

Melalui akun Instagramnya @hotmanparisofficial, pria 63 tahun tersebut mengunggah foto DSA saat bersama teman-temannya.

Hotman Paris berjanji akan mengawal kasus penganiayaan yang mengakibatkan DSA meninggal meski terduga pelaku merupakan anak anggota DPR RI.

"Kasus harus di usut! Tim Hotman 911 siap bantu dengan kerja sama dgn pengacara keluarga korban," tulis Hotman Paris di Instagramnya.

Profesi Gregorius Ronald Tannur

Berdasarkan penulusuran Tribunmedan.com, GRT berprofesi sebagai investor saham yang pernah tercatat memiliki kepemilikan PT Bekasi Asri Pemula, TBK pada tahun 2022.

Sementara itu di akun Facebook Ronald Tannur, ia pernah berkuliah di Holmes Institute, Melbourne.

Dalam biografi akunnya juga terdapat informasi berupa riwayat pekerjaannya yang begitu mentereng.

Di antaranya, GRT pernah bekerja di FWD Insurance Indonesia sebagai Closing Agent pada tahun 2015.

Selanjutnya, pada tahun 2016-2020 ia pernah bekerja sebagai Sastek Operator di Southern Meats.

Dan informasi pekerjaan terbarunya itu pada tahun 2018 bekerja di Voyages Ayers Rock Resort.

Disisi lain, ia pernah beberapa kali tercatat sebagai mahasiswa namun tidak sampai lulus.

Seperti pada tahun 2009, GRT pernah berkuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IEU dengan prodi Manajemen.

Masih di tahun yang sama, pria ini juga tercatat sebagai mahasiswa Universitas Kristen Petra program studi Ilmu Komunikasi.

Pelaku dan Korban 5 Bulan Pacaran

Kuasa hukum keluarga korban, Dimas Yemahura Alfarauq mengatakan, GRT dan korban sudah berpacaran selama lima bulan dan selama berpacaran DSA sering mendapat tindakan kekerasan.

"Kalau dari beberapa teman, pernah beberapa kali Dini mengalami perlakuan itu. Selama kurun 5 bulan menjalani hubungan. Informasinya begitu."

"Tapi yang paling parah hingga terjadi sampai seperti ini, bahkan Dini sampai mengirim voice note kepada salah seorang temannya," paparnya, Jumat (6/10/2023).

Dimas menegaskan, DSA tidak bekerja di tempat hiburan malam melainkan bekerja sebagai freelancer.

Status DSA merupakan janda beranak satu yang saat ini anaknya dirawat oleh keluarga di Sukabumi, Jawa Barat.

Menurut Dimas, motif penganiayaan yang dilakukan GRT yakni adanya orang ketiga.

DSA sudah mengetahui GRT memiliki selingkuhan dan sering menyindirnya melalui sosial media TikTok.

"Kalau itu memang iya, karena sempat curhat semacam itu. Tapi ini hubungan mereka bukan hubungan seperti suami istri (statusnya)."

"Si terlapor ini, punya cewek lain. Iya (kemungkinan) diduga seperti itu. Tapi nanti diupdate lagi. Intinya kami masih menunggu keterangan lengkap dari polisi," tuturnya. (Tribunnews/Serambi/bangkapos.com/ Dedy Qurniawan)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved