Berita Viral

Sosok Bripda FA Lolos dari Tuduhan Kasus Asusila Mantan Pacar, Propam Sebut Tidak Ada Paksaan

Menurut Zulham, persetubuhan atau hubungan layaknya suami istri antara RM dan FA dilakukan atas dasar suka sama suka...

|
Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Hendra
Kolase Bangkapos.com / Tribun
Sosok Bripda FA Lolos dari Tuduhan Kasus Asusila Mantan Pacar, Propam Sebut Tidak Ada Paksaan 

BANGKAPOS.COM -- Seorang wanita di Makassar menuding oknum anggota kepolisian telah melakukan tindakan asusila terhadap dirinya berulang kali.

Oknum polisi yang diketahui berinisial Bripda FA (23) itu dilaporkan oleh mantan pacarnya, RM, terkait dugaan kasus pemerkosaan.

Bripda FA berdinas di Polda Sulawesi Selatan yang kemudian dilaporkan oleh RM ke Propam tempat Bripda FA berdinas.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Komang Suartana tak menapik terkait laporan yang menyasar ke salah satu anggotanya tersebut.

RM melapor ke Bid Propam dan SPKT Polda Sulsel didampingi orang tuanya pada 10 Juli 2023.

"Kita menunggu hasil pemeriksaan dan sidangnya, tadi Kabid Propam sudah sampaikan," ujar Komang, Selasa (17/10/2023), mengutip TribunMakassar.com.

Sosok Bripda FA, Lolos dari Tuduhan Kasus Asusila Mantan Pacar

Ternyata Bripda FA dan perempuan berinisial RM tersebut dulunya pernah memiliki hubungan.

Terkini, Bripda FA dinyatakan terbebas dari tuduhan pemerkosaan tersebut.

Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulsel, menganggap tidak ada pemaksaan atau kekerasan seksual yang dilakukan oknum Bripda FA terhadap mantan pacarnya, RM.

Kabid Propam Polda Sulsel Kombes Zulham menanggapi laporan RM.

Menurut Zulham, persetubuhan atau hubungan layaknya suami istri antara RM dan FA dilakukan atas dasar suka sama suka.

"Hasil penyelidikan oleh anggota kami termasuk pemeriksaan beberapa saksi, itu tidak ada pemerkosaan (rudapaksa)," kata Kombes Zulham saat merilis kasus itu di Mapolda Sulsel, Rabu (18/10/2023) siang.

"Yang ada adalah hubungan suami-istri yang dilakukan oleh anggota kita inisial FN yang dilakukan terhadap seorang wanita," sambungnya.

Dikatakan Zulham, data yang diperoleh Propam, hubungan badan yang dilakukan FA alias FN dan RM itu sudah terjadi sebanyak 13 kali.

Lima di antaranya dilakukan saat masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA).

"Kemudian pada saat menjalani pendidikan (lanjutan/kuliah) itu sebanyak delapan kali melakukan hubungan badan,"

"jadi tidak ada pemerkosaan di sini," bebernya.

Dasarnya menyimpulkan tidak ada rudapaksa dalam kasus itu, kata Zulham, lantaran keduanya menjalin hubungan asmara.

"Dasarnya adalah mereka menjalin hubungan sejak 2015 antara anggota Polri inisial FN dan seorang wanita," ungkapnya.

Kronologi Kejadian 

Peristiwa ini bermula sejak RM masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA) pada 2015 lalu.

RM satu sekolah dengan FA dan mulai merajut hubungan asmara atau pacaran pada 2016.

"Saya kenal sejak 2015 karena teman sekolah waktu SMA dan pernah pacaran tahun 2016 sampai 2019," kata RM kepada wartawan, Selasa (17/10/2023) siang.

Namun hubungan yang berjalan tiga tahun itu kata RM, sempat renggang atau putus.

Memasuki 2020 lanjut RM, dirinya kembali merajut hubungan asmara dengan FA hingga Agustus 2022.

"Karena rasa sakit dan trauma yang dia berikan kepada saya maka semenjak waktu itu saya memilih untuk menjauh dari dia," curhatnya.

Semua akses kontak telepon dan media sosial dengan FA kata RM diblokirnya agar dapat menjauh.

Meski telah diblokir, FA kata RM terus mencari keberadaannya.

"Singkat cerita walaupun saya sudah blokir semua, dia tetap datangi kos saya, saya juga sempat pindah dari kos ke tempat baru," ucap RM via voice note kepada wartawan.

Keberadaan RM sempat tidak diketahui FA. Namun FA tidak kehabisan akal.

Ia menghubungi sepupu RM untuk dibantu bertemu kembali dengan RM.

"November 2022 saya waktu pindah dia hubungi lagi sepupu saya, tanyakan keberadaan saya. Di situ saya berbicara dengan dia," terang RM.

Setelah berbicara, FA kata RM mengaku punya video aib saat keduanya merajut hubungan.

"Disitu dia bilang mau ketemu untuk menghapus video aib saya, saya bertanya apa dia maksud? Dia bilang, suruh saya lihat secara langsung dan kalau mau hapus katanya saya sendiri yang harus hapus," terangnya.

Merasa terancam aibnya akan terbongkar, RM akhirnya menuruti permintaan Bripda FA untuk bertemu.

"Disitu saya setuju untuk bertemu di kafe, namun dia tidak mau. Saya diminta ikut ke mobil yang dia kendarai saya disitu saya tidak mau," ungkapnya.

Tidak berhasil bertemu, 13 Februari 2023 lanjut RM, FA kembali mengajak bertemu untuk membahas video aib.

"Dia menghubungi lagi teman saya, disitu dia meminta saya lagi untuk berbicara dengan hal yang sama untuk hapus video itu," ucap RM

"Setelah itu dia tiba-tiba ada di dekat lokasi saya, padahal saya sudah minta rahasiakan lokasi saya kepada teman dan keluarga," terang RM

"Dan singkat cerita saya setuju untuk bertemu karena itu ada pertemuan angkatan SMA dan saya bisa dapat kesempatan untuk hapus video itu," lanjutnya.

Saat bertemu, FA kata RM langsung kegirangan dan ingin memeluk dirinya.

"Saat saya dijemput, saya sedang bersiap-siap ternyata dia menyusul membuka pintu dan tiba-tiba ingin seperti sikap cowok yang sama tiba-tiba ingin memeluk mencium dan sebagainya dia berkata dia sangat rindu," ungkap RM.

RM yang trauma dengan sikap FA pun dibuat gemetar.

"Saat itu saya gemetar dan kaget, saya sudah benci. Saat itu saya tidak mau disentuh, disitu dia bersikap kasar sampai mendorong ke tembok dan saya juga mendorong menghindari dia," beber RM.

"Dia tetap mengejar saya dan mendorong saya ke tembok, dan memegang tangan saya, sampai akhirnya saya tidak berdaya, disitu saya kaget sedih bercampur, saya sangat tertekan," sebutnya.

RM yang tertekan pun mengaku dibawa paksa FA ke dalam kamar lalu dirudapaksa.

"Disitu dia mulai memeluk, dan saya dibawa paksa ke kamar kemudian dia lempar saya dan saya dipaksa melakukan hubungan badan," bebernya.

Hubungan badan setelah kejadian itu, kata dia terus terjadi berulang kali lantaran Bripda FA mengancam akan menyebar video aib RM.

"Singkat cerita kejadian tersebut berulang kembali dengan alasan yang sama untuk bertemu terakhir kali dan untuk menghapus video yang ada di handphonenya," tuturnya.

(Bangkapos.com/Fitri) (Serambinews.com/Fasial Z)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved