Wiki Bangka

Warkop Yumin Pilihan Gibran Rakabuming Raka, Ternyata Pemiliknya Pernah Sekolah di Solo

Siapa sangka, Warkop Yumin yang berlokasi di depan Masjid Jamik Kota Pangkalpinang menjadi pilihan Gibran Rakabumi Raka.

Penulis: Sepri Sumartono | Editor: nurhayati
Bangkapos.com/Sepri Sumartono
Pemilik Warkop Yumin, Yohe ketika menyeduh kopi, Minggu (12/11/2023). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Siapa sangka, Warkop Yumin yang berlokasi di depan Masjid Jamik Kota Pangkalpinang menjadi pilihan Gibran Rakabumi Raka sebagai tempat ngopi sejenak ketika berkunjung ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

Sebelum kedatangan Wali Kota Solo tersebut, Warkop Yumin sudah dipadati oleh sejumlah massa partai pengusung dan pendukung pasangan Bakal Capres dan Cawapres RI tahun 2024 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, atau Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Bahkan, kader Partai Gerindra sekaligus istri Mantan Gubernur Babel Erzaldi Rosman yaitu Melati sudah terlebih dahulu duduk di Warkop Yumin sembari berdiskusi dengan para partisipan politiknya.

Gibran sampai di area Warkop Yumin pada saat menjelang azan ashar lalu bergegas masuk ke dalam Masjid Jamik untuk menunaikan ibadah salat.

Usai Salat Ashar, Gibran langsung beranjak dan ngopi di Warkop Yumin dengan menu jitu andalan yaitu kopi susu hangat dengan ditemani buah durian asal Bangka yang telah disiapkan oleh kader-kader partai KIM.

Mendapatkan momen langka tersebut, pemilik Warkop Yumin, Ismoyo Wibowo alias Yohe mengaku tidak menyangka dan sangat senang atas kedatangan tamu spesial Gibran Rakabuming Raka.

"Sebenarnya ga nyangka, jadi kita bersyukur banget, tempat kita dipilih dari sekian warkop banyak, Alhamdulillah, terpilih untuk Mas Gibran samperin," kata Yohe saat berbincang dengan Bangkapos.com, Minggu (12/11/2023).

Terlepas ada atau tidaknya hubungan politik, Yohe menyatakan sangat senang telah kedatangan tokoh besar yang ngopi di warkop sederhana miliknya.

"Bahagia, bahagianya tidak bisa dihitung dengan uang, luar biasa sekali, dapat tamu ini, ini bersejarah, kapan lagi," ungkapnya.

Pihak Warkop Yumin sebelumnya tidak tahu-menahu tentang kedatangan Gibran dan baru mendapatkan kabar sekitar dua hari sebelum.

Persiapan menjamu Gibran Rakabuming Raka beserta rombongan dilakukan Warkop Yumin secara mendadak dengan sistem kebut menggerakkan 18 pegawai hingga lembur agar tempat yang disediakan layak dan rapi.

"Kopi susu panas, andalan kita kopi susu panas, dan kebetulan Mas Gibran juga memesan itu, menjadi teman makan durian," ujarnya.

Yohe menyampaikan, dirinya sempat mengobrol tipis-tipis dengan Gibran Rakabuming Raka ketika ngopi.

"Kebetulan tadi ngobrol-ngobrol sama Mas Gibran juga kalau bapak saya orang Solo, tapi saya lahir di Bangka, sempat ngobrol kalau saya pernah SMA di sana (Solo--red), jadi nyambung lah," sebutnya.

"Tapi kita tidak kenal secara pribadi, tahu dari TV saja, cuma sempat ngobrol sebentar terkait Solo, Mas Gibran nanya saya Solo di mana, saya jawab tinggal di Nusukan dulu," lanjutnya.

Asal-usul Warkop Yumin

Warkop Yumin berdiri sejak tahun 2019, berangkat dari Yohe yang hobi ngopi dan kumpul-kumpul lalu terus-menerus mengalir belajar meracik kopi hingga disukai orang banyak.

Dulu, pada saat baru berdiri, Warkop Yumin lokasinya belum berada di depan Masjid Jamik dan menyewa ruko kecil dengan harga yang tidak terlalu mahal.

Saat ini, Warkop Yumin sudah mempunyai tiga cabang di tiga lokasi berbeda dengan omzet yang mencapai Rp10 juta per harinya.p

"Dulu modal awal, masih di bawah Rp50 juta, termasuk kontrak, sekarang sehari-harinya omzet perkiraan Rp10 juta per hari, beberapa tempat saya ada yang sampai segitu,"  umgkapnya.

Warkop Yumin mempunyai dua menu utama yakni Kopi Susu Panas dengan harga Rp10 ribu dan roti kukus dengan harga Rp12 ribu.

Yohe bercerita, mendapatkan inspirasi nama warkop dari almarhum ayah yang merupakan orang Solo, lebih tepatnya daerah pasar Nusukan.

Ayah Yohe bernama Yumintarto asal Solo da ibu asal Sungailiat.

Selain itu, istri Yohe bernama Rita Eviyanti memiliki  profesi yang sama dengannya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Istrinya bekerja di Dinas Pariwisata Provinsi Bangka Belitung dan mereka dikaruniai dua orang anak yang masing-masing masih SD.

Sejak dari tahun 2010 sampai dengan saat ini, Yohe bekerja di Inspektorat Provinsi Bangka Belitung dengan jabatan fungsional auditor.

"SMAN 6 Solo, saya sekolah di Solo, pernah setahun di sana, terus lanjut di sini," kata Yohe.

(Bangkapos.com/Sepri Sumartono)

 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved