Perang di Palestina

Geert Wilders Calon PM Belanda Anti Islam Pendukung Israel yang Mau Usir Warga Palestina ke Yordania

Calon PM Belanda, Geert Wilders pemimpin anti Islam pendukung zionis Israel yang tebar ancaman mau usir rakyat Palestina ke Yordania

Penulis: Hendra CC | Editor: Teddy Malaka
(AFP)
Calon Perdana Menteri Belanda, Geert Wilders yang anti Islam dan pendukung berat zionis Israel yang mau usir rakyat Palestina ke Yordania 

BANGKAPOS.COM, - Warga muslim di Belanda saat ini dilanda ketakutan setelah Calon Perdana Menteri Belanda, Geert Wilders yang menang dalam Pemilu, Rabu (22/11/2023).

Geert Wilders merupakan sosok pemimpin yang memiliki pandangan anti-Islam dan mendukung kuat pemerintahan Zionis Israel.

Geert dan partainya, Partai Kebebasan, diperkirakan akan membentuk pemerintahan setelah memenangkan kursi terbanyak di parlemen.

Berita kemenangan Geert pun mengguncang masyarakat Belanda dan menguatkan partai-partai sayap kanan lainnya di seluruh benua.

Middle East Eye melaporkan, kemenangan Geert tersebut menjadi penyebab utama kekhawatiran di kalangan penduduk Muslim di Belanda.

Demi meraup suara, Geert Wilders telah berjanji untuk menjadi "perdana menteri bagi semua orang".

Namun, untuk melakukan hal itu, ia perlu meyakinkan partai-partai lain untuk bergabung dalam koalisi dan mengamankan 76 kursi yang dibutuhkan untuk mendapatkan mayoritas.

Selama kampanyenya, Geert Wilders menunjukkan sikap antimigrasi dan berjanji untuk menutup perbatasan negaranya.

Wilders berjanji untuk menunda janji sebelumnya untuk melarang Al-Quran, kitab suci umat Islam.

Namun, janji tersebut sepertinya tidak akan banyak membantu menghilangkan ketakutan komunitas Muslim di negara tersebut.

Organisasi-organisasi Islam dan Maroko di Belanda menyatakan keterkejutan dan kekecewaan atas hasil pemilu itu.

“Ada kecemasan dan ketakutan yang sangat besar,” kata Habib el-Kaddouri dari asosiasi Belanda-Maroko, kepada media lokal Belanda.

“Wilders dikenal karena gagasannya tentang Muslim dan Maroko."

"Kami takut dia akan menggambarkan kami sebagai warga negara 'kelas dua',” tambah Kaddouri.

Anggota komunitas Muslim di Belanda kini takut akan masa depan mereka.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved