Berita Belitung Timur
Warga Gantung Belitung Timur Geger Buaya Penjaga Bendungan Pice Mati, Ini Penyebabnya
Penemuan buaya yang mati di Sungai Lenggang tepatnya di Kawasan Bendungan Pice pada Minggu (26/11/2023) malam.
Penulis: Bryan Bimantoro | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM, BELITUNG -- Warga di Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung digegerkan dengan penemuan buaya yang mati di Sungai Lenggang tepatnya di Kawasan Bendungan Pice pada Minggu (26/11/2023) malam.
Padahal buaya sepanjang tiga meter tersebut dianggap warga sekitar sebagai penjaga Bendungan Pice dari gangguan orang yang tidak bertanggungjawab.
Baca juga: Suami Aniaya Istri Siri Secara Brutal, Supri Diburu Polisi, Keluarga Minta Pelaku Dihukum Mati
Baca juga: Tahun 2025, Pemkab Bangka Tengah Usulkan Dua Kecamatan Ini untuk Penanganan Kawasan Kumuh
Saat dikonfirmasi Posbelitung adanya buaya yang mati tersebut dibenar oleh Pengelola Bendungan Pice, Kosasih.
Menurutnya buaya itu pertama kali dilihat oleh anak muda sekitar saat nongkrong di sana.
Buaya itu sudah berada di bawah dan terjepit pintu bendungan.
"Pintu air bendungan memang dibuka pada sore harinya. Tiba-tiba malamnya ada kabar kalau ada buaya terjepit di pintu. Karena sudah malam akhirnya menunggu besok paginya untuk dievakuasi," kata Kosasih kepada Posbelitung.co, Kamis (30/11/2023).
Saat dicek keesokan harinya saat dicek ke lokasi tersebut, ternyata buaya tersebut sudah hilang karena memang arus saat itu juga deras.
Seharian warga sekitar memantau lokasi tersebut dan ramai juga warga berdatangan penasaran dengan kabar buaya mati tersebut.

Saat memantau lokasi tersebut, warga ternyata melihat buaya yang ukurannya dua kali lipat daripada buaya yang mati menampakkan diri.
Buaya itu, kata Kosasih memang penunggu bendungan juga tapi bagian bawah, sedangkan buaya yang mati adalah penunggu pice bagian atas.
"Baru pada Selasa sore ditemukan buaya itu. Kami bersama warga sekitar langsung mengevakuasinya lalu dikuburkan tidak jauh dari Bendungan Pice ini," kata Kosasih.
Baca juga: Beberapa Jabatan Eselon 2 Kosong, Pj Gubernur Safrizal Bakal Segera Lakukan Lelang Jabatan
Baca juga: Harga Bahan Pokok Kompak Menanjak, Cabai Rawit di Bangka Selatan Tembus Rp130 Ribu
Dia mengungkapkan diantara faktor yang menyebabkan buaya berpindah-pindah karena habitatnya yang diganggu oleh oknum tidak bertanggungjawab.
Untuk itu Kosasih mengimbau agar setiap orang menjaga dan tidak mengganggu habitat buaya di sungai.
"Mereka juga butuh hidup untuk keseimbangan ekosistem kita. Kalau dia tidak diganggu, tidak mungkin mengganggu kita manusia," tegas Kosasih.
(Posbelitung.co/Bryan Bimantoro)
Lima Calon Sekda Belitung Timur Sudah Ikuti Assesment Tes |
![]() |
---|
Jembatan Air Ruak Belitung Timur Sudah Bisa Dilintasi Setelah Ramdor Terpasang |
![]() |
---|
Kondisi Jembatan Aik Ruak di Belitung Timur Kian Parah, Camat Koordinasi untuk Solusi Sementara |
![]() |
---|
Jembatan Putus Akibat Banjir di Belitung Timur, Akses Jalan Terputus |
![]() |
---|
Dua Nelayan Belitung Timur Ditemukan Selamat Usai Dilaporkan Hilang di Perairan Karang Kering |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.