Amerika Kehabisan Uang, Dana Terkuras Habis Buat Bantu Ukraina, Kini Jor-Joran Mau Mendanai Israel

Amerika sudah kehabisan uang, Joe Biden minta kongres setujui tambahan anggaran buat bantu danai perang sekutunya

Penulis: Hendra CC | Editor: Dedy Qurniawan
Brendan SMIALOWSKI / AFP
Presiden AS Joe Biden 

Permintaan tersebut mengidentifikasi keamanan perbatasan, sekutu di Indo-Pasifik, Israel dan Ukraina.

Sekitar 61 miliar dollar AS mencakup dana untuk Ukraina, termasuk 30 miliar dollar AS untuk mengisi kembali peralatan departemen pertahanan yang dikirim untuk mendukung negara tersebut setelah Rusia menginvasi pada Februari 2022.

Dalam suratnya kepada para pemimpin di DPR dan Senat, Young mengatakan kegagalan untuk memberikan lebih banyak dana akan meneka Ukraina di medan perang.

"Tidak hanya membahayakan kemajuan yang telah dicapai Ukraina, namun juga meningkatkan kemungkinan kemenangan militer Rusia," ujarnya.

Young menambahkan bahwa tidak ada dana ajaib yang tersedia untuk memenuhi momen ini.

"Kami kehabisan uang dan hampir kehabisan waktu,” kata Young.

Pentagon, katanya, telah menggunakan 97 persen dari 62,3 miliar dollar AS yang diterimanya pada pertengahan November.

Kementerian Luar Negeri telah menghabiskan seluruh bantuan militer sebesar 4,7 miliar dollar AS yang diterimanya, termasuk uang untuk bantuan kemanusiaan dan bantuan ekonomi dan keamanan sipil.

“Kami kehabisan uang untuk mendukung Ukraina dalam perjuangan ini. Ini bukan masalah tahun depan,” tambahnya.

“Saatnya untuk membantu Ukraina yang demokratis melawan agresi Rusia adalah saat ini. Sudah waktunya bagi Kongres untuk bertindak.”

Ketua DPR dari Partai Republik, Mike Johnson, mengatakan pekan lalu bahwa dia yakin pendanaan Ukraina dan Israel akan disetujui.

Namun dia mengatakan kedua hal tersebut harus ditangani secara terpisah, karena pendanaan Ukraina terkait dengan perubahan kebijakan perbatasan AS, sebuah hal yang tidak disukai oleh banyak anggota Partai Demokrat.

Amerika Bantu Senjata ke Israel

Negara Amerika Serikat mendesak Israel untuk melindungi warga sipil.

Tapi Amerika Serikat sendiri malah memasok lebih banyak bom kepada militer Israel yang menyebabkan banyak korban sipil.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved