KISAH Nurlaela Korban KDRT di Tempilang hingga Buta, Maafkan Suami yang Tewas saat Ditangkap Polisi

Inilah kisah Nurlaela, korban KDRT di Tempilang, Bangka Barat hingga buta permanen namun tetap memaafkan pelaku Supri yang merupakan suaminya.

|
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Hendra
IST/Kominfo Babel
Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Safrizal ZA menjenguk korban KDRT Nurlaela (34), di RSUD Soekarno, pada Jumat (1/12/2023). 

Hal ini diungkapkan ayah kandung Ela, yakni Warnidi.

“Pagi tadi kapolres atau kapolsek sudah menghubungi, katanya Supri sudah dapat tapi keadaannya sudah meninggal. Sudah tenang lah kalau sekarang, kalau kemarin takut. Takut bakal balik, dengar langkah orang saja kemarin-kemarin sudah takut,” ungkap Warnidi ditemui Bangka Pos di RSUD Dr. (H.C) Ir Soekarno Babel, Senin (4/12).

Warnidi juga mengaku dirinya yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan, tak bisa melakukan aktivitas dengan normal saat Supri masih buron.

“Iya biasanya ke laut nyari ikan, tapi ini gak tenang. Takut kemarin dia belum ketangkap, takut dia balik nyari di rumah sakit atau gimana,” tukasnya.

Namun terlepas dari segala yang terjadi, terselip rasa syukur mengingat anaknya dapat menjalani hidup kembali dengan tenang.

Anak Saksikan Nurlaela Jadi Korban KDRT oleh Supri

Fakta lain yang terungkap adalah mengenai kesaksian NI (13), anak Nuralela di saat malam kejadian penganiayaan atau KDRT itu.

Saat kejadian, NI sebenarnya sedang tidur.

Kejadian tersebut terjadi pada Minggu (26/11/2023) lalu, di kediaman mereka di Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat.

NI mengaku terbangun saat mendengar jeritan atau tangis ketakutan dari ibunya.

Ia kemudia berusaha lari untuk meminta pertolongan warga.

"Pokoknya kebangun ada suara dari kamar, tapi suara itu makin kecil. Kondisinya lampu kamar itu mati, terus liat om (pelaku) megang pinggang liat saya kaya orang dendam. Kondisi ibu sudah parah, langsung lari minta tolong tetangga," ujar NI, Sabtu (2/12/2023)

Diungkapkan NI yang masih duduk di kelas 2 SMP ini, pelaku memang kerap mengancam akan membunuh ibunya.

"Kalau berantem sama mama sering ngancem bunuh, seminggu sebelum kejadian juga sempet ngancem mau bunuh pakai palu," bebernya.

Selain itu, meski tinggal satu rumah sejak 2 tahun terakhir atau pasca pernikahan siri ibundanya dengan Supri, NI mengaku berkomunikasi dengan pelaku.

Halaman
1234
Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved