Pilpres 2024

Polemik Soal Debat Capres-Cawapres, TKN Sebut Prabowo-Gibran Siap Debat dengan Format Apapun

Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Dedek Prayudi mengatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 itu siap debat dengan format apapun.

Penulis: Widodo | Editor: Hendra
Tribunnews/Jeprima
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Dedek Prayudi mengatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 itu siap debat dengan format apapun. 

Dedek mengatakan, TKN mencatat jalannya proses diskusi soal format debat capres-cawapres 2024 yang melibatkan perwakilan tiga pasangan calon dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Yang mengusulkan perubahan format itu adalah perwakilan dari paslon Amin (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar), bukan kami,” kata Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu.

Hal senada disampaikan Sekretaris TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid.

Nusron mengatakan bahwa Prabowo dan Gibran siap berdebat dengan format apa pun yang ditentukan sesuai aturan, sembari tetap berpegang pada kampanye yang riang gembira.

“Secara prinsip, paslon kami siap debat dengan aturan dan ketentuan yang dibuat KPU. Apa pun format yang ditentukan,” kata Nusron dalam keterangan tertulis, Senin.

“Misal debat antara Cak Imin (Muhaimin Iskandar), Mas Gibran, dan Pak Mahfud MD dengan Bahasa Inggris dan tanpa bawa teks-pun, kami siap. Tapi kami tidak mengusulkan itu,” tutur Nusron.

Sebelumnya, KPU RI mengungkap alasan mengubah format debat capres-cawapres berbeda dari Pilpres 2019.

Pada Pilpres 2019, 5 kali debat capres-cawapres digelar dengan komposisi 1 kali debat khusus cawapres, 2 kali khusus capres, dan 2 kali dihadiri capres-cawapres.

Pada Pilpres 2024, sesuai UU Pemilu, ada 3 kali debat capres dan 2 kali debat cawapres.

Saat debat capres, cawapres turut mendampingi pasangannya. Demikian halnya saat debat cawapres.

Pembedanya hanya proporsi bicara masing-masing capres dan cawapres, tergantung agenda debat hari itu, apakah debat capres atau debat cawapres.

Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari menjelaskan, ketentuan itu diterapkan supaya pemilih dapat melihat sejauh mana kerja sama masing-masing capres-cawapres bahu-membahu satu sama lain dalam penampilan debat.

"Sehingga kemudian supaya publik makin yakin lah teamwork (kerja sama) antara capres dan cawapres dalam penampilan di debat," kata Hasyim kepada wartawan, Kamis (30/11/2023).

Komisioner KPU RI Idham Holik membantah bahwa hal ini berarti pihaknya meniadakan debat capres maupun debat cawapres.

"Justru KPU menampilkan yang lebih baik agar masyarakat mendapatkan informasi yang jauh lebih utuh. Jadi di setiap debat itu, tergantung pada, debat kali ini untuk debat siapa? Kalau itu debatnya capres, maka aktor utamanya capres. Kalau debat cawapres, maka aktor utamanya adalah cawapres," kata Idham.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved