Perang di Palestina

The Jerusalem Post Sebar Berita Bohong, Bayi Meninggal Disebut Boneka, Kini Ngaku Salah dan Dihapus

Terungkap media The Jerusalem Post membuat berita bohong, bayi meninggal disebut boneka, kini buru-buru hapus artikel

Penulis: Hendra CC | Editor: Dedy Qurniawan
(BOOM)
Video viral memperlihatkan jenazah bayi Palestina berusia lima bulan bernama Muhammad Hani Al-Zahar yang dibawa ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa oleh ibu Asmahan Attia Al-Zahar dan kakek Attia Abu Amra setelah terkena serangan udara Israel di Deir Al-Balah, Gaza. Bayi tersebut meninggal pada 1 Desember 2023, hanya 3 jam setelah berakhirnya gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel. Foto ini disebut oleh The Jerusalem Post adalah boneka bayi dan akhirnya dihapus 

BANGKAPOS.COM, - Media-media barat, pro zionis Israel kerap membuat dan membagikan berita-berita propaganda, hoax dan meninggalkan etika jurnalistiknya.

Mereka sudah melanggar etika jurnalistik, tak memberitakan fakta apa yang sebenarnya terjadi dan secara terbuka menyatakan keberpihakannya dengan zionis. 

Dan terang saja dari berita keberpihakan, tak sesuai fakta ini sudah membohongi serta membodohi para pembacanya.

Disayangkan media-media pro zionis, apalagi media asal Israel tak segan dan terbuka membuat berita-berita yang anti kemanusiaan dan pro genosida.

Ribuan anak-anak dan wanita yang terbunuh di Gaza, Palestina dianggap hal yang biasa.

Namun, keberadaan media sosial justru yang kerap mengabarkan dan menyampaikan fakta yang terjadi. Imbasnya media terkait pun dicap media pembohong.

Baru-baru ini, media ternama asal Israel, yakni The Jerusalem Post membuat dan membagikan berita terkait bayi Palestina yang meninggal dunia.

Bukannya prihatin dan pro kemanusiaan, The Jerusalem Post malah menuduh foto bayi yang meninggal dunia disebutnya adalah boneka.

Fakta pun terungkap, bayi yang dituduh oleh The Jerusalem Post adalah boneka itu ternyata benar-benar bayi asal Palestina.

Bayi tersebut bernama Muhammad Hani Al-Zahar berusia 5 bulan yang tewas akibat serangan udara Israel, di Deir Al-Balah, Gaza.

Jenazah bayi itu dibawah ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa oleh ibu Asmahan Attia Al-Zahar dan kakek Attia Abu Amra

Bayi tersebut meninggal pada 1 Desember 2023, hanya 3 jam setelah berakhirnya gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel. 

Setelah beredarnya fakta tentang bayi tersebut, pihak The Jerusalem Post pun kemudian buru-buru menghapus beritanya.

Mirisnya, meskipun telah membuat berita bohong, The Jerusalem Post tak meminta maaf kepada pembacanya. Pihak The Jerusalem Post hanya mengucapkan penyesalannya atas pemberitaan tersebut.

Meski tidak menyebut secara spesifik artikel apa yang dimaksud, pengguna X (Twitter) menuliskan konteks artikel The Jerusalem Post yang dimaksud pada postingan tersebut.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved