Tribunners

Merayakan Hari Ibu Nasional di Sekolah

Dari banyaknya guru perempuan di Indonesia yang notabene sebagai sosok “ibu kedua” di sekolah menjadi hal yang spesial bagi anak didiknya

Editor: suhendri
ISTIMEWA
Ridwan Mahendra, S.Pd. - Guru SMK Kesehatan Mandala Bhakti, Surakarta 

Oleh: Ridwan Mahendra, S.Pd. - Guru SMK Kesehatan Mandala Bhakti, Surakarta

HARI Ibu Nasional jatuh pada tanggal 22 Desember setiap tahunnya yang ditetapkan oleh Presiden Soekarno melalui Dekrit Presiden Nomor 316 Tahun 1959. Hal tersebut terjadi karena pada tanggal tersebut pertama kalinya diselenggarakannya Kongres Perempuan Indonesia yang dilangsungkan di Yogyakarta tahun 1928.

Perlu diketahui bersama bahwasanya perayaan Hari Ibu di Indonesia berbeda dengan Hari Ibu Sedunia atau yang lebih dikenal dengan Mother’s Day yang jatuh pada 8 Mei setiap tahunnya yang utamanya dicanangkan di Amerika. Hari Ibu Nasional sendiri jika menilik pada buku Sejarah karya Anwar Kurnia dan Moh. Suryana, 22 Desember sebetulnya merupakan hari lahir Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI) yang kemudian diubah namanya menjadi Perserikatan Perhimpunan Isteri Indonesia (PPII) pada 28—31 Desember 1929.

Ibu merupakan seorang yang sangat berjasa dalam kehidupan seseorang baik sebelum lahir sampai dengan saat ini. Bagaimana tidak? Seorang ibu rela mengorbankan segala aspek baik mikro maupun makro. Aspek mikro artinya sosok ibu rela mengorbankan nyawa demi melahirkan seorang anak serta berperan penting sebagai istri bagi suaminya. Aspek makro memiliki arti bahwa ibu berperan penting dalam kemajuan suatu bangsa. Bangsa yang besar dengan tumbuhnya seorang anak oleh didikan ibu dalam generasi penerus yang secara tidak langsung berperan penting untuk pembangunan bangsa.

Tak dapat dimungkiri dengan adanya wabah Covid-19 mengharuskan peran ibu mengemban peran ganda. Peran sebagai seorang “pendidik sejati” dengan diadakannya pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang notabene sebagai guru di rumah menggantikan peran guru di sekolah. Pembelajaran dalam jaringan (daring) yang mewajibkan seorang ibu memfasilitasi, mendampingi, mengarahkan, memotivasi, dan mengevaluasi belajar sang anak di rumah.

Sebagai seorang ibu yang memiliki peran ganda antara mengurus rumah tangga serta harus menjadi pendidik dalam pembelajaran siswa di kala pandemi berlangsung. Sosok ibu merupakan sosok yang luar biasa dalam membagi waktu untuk bekerja dan mendampingi anak agar menjadi manusia yang bermanfaat bagi sekeliling.
Ibu di Sekolah

Di lingkup sekolah, tentu sosok seorang ibu adalah ibu guru. Ibu guru yang semangat dalam mendidik siswa-siswanya dalam menggapai prestasi baik prestasi akademik maupun non-akademik. Ibu guru yang berjuang dalam mencerdaskan kehidupan bangsa tanpa rasa pamrih sedikit pun demi memajukan generasi penerus dalam menghadapi di segala tantangan.

Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) jumlah guru di Indonesia sebanyak 3,31 juta pada tahun ajaran 2022/2023. Dari data tersebut terdapat 2,36 juta atau 70,84 persen adalah guru perempuan, sedangkan sisanya sebanyak 975,02 ribu atau 29,16 persen guru laki-laki.

Dari banyaknya guru perempuan di Indonesia yang notabene sebagai sosok “ibu kedua” di sekolah menjadi hal yang spesial bagi anak didiknya. Ibu di sekolah berperan dalam mendidik siswa-siswi yang berkaitan dengan memberikan dorongan serta semangat belajar kepada anak didik demi meraih apa yang dicita-citakan sang anak.

Ibu guru di sekolah membina dan mendisiplinkan anak didik agar tetap mematuhi peraturan yang ada di lingkup sekolah dan norma-norma yang berada di lingkup sekolah yang sejalan dengan lingkungan sekolah, agama, dan masyarakat. Ibu di sekolah merupakan panutan bagi anak didiknya apa yang dilakukan, dikatakan, dan diperagakan oleh sang Ibu di sekolah akan dicontoh dan diteladani oleh anak didiknya baik di dalam maupun di luar sekolah.

Melalui perayaan Hari Ibu Nasional khususnya di sekolah diharapkan mampu mendorong siswa-siswi memiliki implementasi yang nyata dengan hal-hal yang positif. Dengan adanya ibu guru di sekolah yang memiliki kesabaran yang lebih dalam mendidik, harapan muncul terhadap anak didik yang memiliki budaya sopan-santun, ramah-tamah, dan kemampuan lebih dalam dirinya bukan tidak mungkin siswa-siswi di negeri ini akan menjadi seseorang yang dapat menjadi panutan bagi khalayak umum yang sudah dibekali dari sekolah. Selamat merayakan Hari Ibu Nasional. (*)

Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved