Bangka Pos Hari Ini
Kredit Macet Program Jahe Merah Petani di Bangka Tengah, PT Berkah Rempah Makmur Minta Maaf
PT Berkah Rempah Makmur (BRM) menyampaikann permohonan maaf atas permasalahan yang dihadapi mitranya, yakni petani jahe merah.
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- PT Berkah Rempah Makmur (BRM) menyampaikann permohonan maaf atas permasalahan yang dihadapi mitranya, yakni petani jahe merah, dalam menjalankan program Budi Daya Jahe Merah.
Permohonan maaf itu disampaikan melalui rilis yang diterima Bangka Pos, Sabtu (6/1/2024).
Dalam rilis tersebut, Sapiat, Pendamping Masyarakat Bagian Budi Daya Program Jahe Merah yang mewakili PT BRM, mengatakan, program yang dimulai sejak April 2021 itu memfasilitasi 400 petani jahe merah di 13 kelurahan/desa di Kabupaten Bangka Tengah.
Program melalui dukungan kredit usaha rakyat (KUR) ini bertujuan meningkatkan perekonomian petani di saat pandemi Covid-19 melanda.
“Ada beberapa hal yang ingin disampaikan PT BRM perihal program budi daya jahe merah, di antaranya program bekerja sama antara PT BRM dengan Bank Sumsel Babel selaku penyalur kredit bersama lembaga penjamin kredit,” kata Sapiat.
Dia menambahkan, program budi daya jahe tersebut dijalankan dengan menyosialisasikan poin-poin program kepada masyarakat terkait teknis budi daya dan pembiayaan sebelum akad kredit antara petani jahe merah dengan penyalur kredit.
Pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp10 juta dengan meliputi Rp1 juta uang tunai dan Rp9 juta dalam bentuk media tanam seperti 300 polibag, bibit, pupuk, dan pendampingan.
“Proses KUR ini dijalankan tanpa meminta agunan kepada petani, melainkan jaminan dari lembaga penjamin kredit. Adapun pembayaran dilakukan setelah adanya panen jahe merah, bukan iuran bulanan,” ujar Sapiat.
Ia menyebutkan, gagal pa en pada program jahe merah tersebut terjadi serangan hama dan faktor cuaca. "Sejak 2021 program dijalankan, saat ini PT BRM melakukan pendataan terkait kondisi lapangan, ada yang sudah berhasil panen serta ada juga yang mengalami gagal panen terkait beberapa faktor di antaranya hama serta cuaca," tuturnya.
Selain dari itu, lanjut Sapiat, PT BRM berupaya melakuman koordinasi dengan pihak Bank Sumsel Babel selaku penyalur kredit dan lembaga penjamin kredit untuk memberikan solusi terhadap beberapa masalah yang dihadapi para petani jahe merah.
Menurutnya, dalam waktu dekat akan mengumpulkan para petani yang masih ada permasalahan tunggakan KUR program Budi Daya Jahe Merah, di luar yang sudah diselesaikan sekitar 100 debitur.
"PT BRM sekali lagi menyampaikan mohon maaf atas permasalahan yang dihadapi pada petani jahe merah saat ini serta mengucapkan terima kasih atas partisipasinya," kata Sapiat.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga Bangka Tengah masuk daftar hitam penunggak pinjaman atau blacklist Bank Indonesia (BI)
Checking.
Pasalnya, sejumlah warga tersebut belu melunaskan utang pinjaman di Bank Sumsel Babel sebeslsar Rp10 juta.
Sejumlah warga yang dimaksud merupakan peserta program bantuan bibit jahe
merah melalui PT Berkah Rempah Makmur (BRM).
Program itu diikuti 400 petani penerima kredit usaha rakyat (KUR) dari 14 kelurahan atau desa di Bangka Tengah dan Bank Sumsel Babel menjadi lembaga penyalur modal bagi warga atau petani yang mengikuti program tersebut.
(*/s2)
Jelang 17 Agustus, Pedagang Bendera di Toboali Sepi Pembeli, Banyak Hanya Lihat-Lihat |
![]() |
---|
PLTN Pulau Gelasa Belum Masuk RTRW Bangka Tengah, Bisa Terwujud Jika Jadi PSN |
![]() |
---|
Jambret Spesialis Ibu-Ibu Ditembak di Kaki saat Ditangkap Polisi Pangkalpinang |
![]() |
---|
Foto Hasan Disebar Hingga Lampung, Polisi Cium Keberadaan Terduga Pembunuh Pemred Aditya |
![]() |
---|
Eksotisme Pulau Gelasa Calon Tapak PLTN di Babel, Sesepuh Beberkan Mitos dan Pesan Leluhur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.