Sosok Luker Feller, Usia 19 Gaji Rp50 Juta Jadi Manajer di Amerika, Ini LinkedIn dan Nama Aslinya

BANGKAPOS.COM - Inilah sosok Luker Feller, TikToker 19 tahun asal Lampung yang viral karena mengaku jadi manajer di Amerika dan digaji Rp50 juta.

Belakangan terungkap nama asli Luker Feller adalah Aulia Rafly Lubis atau Luker Saint Feller.

Akun Linkedin Luker Feller adalah Linkedin Aulia (Luker Saint Feller) Rafly Lubis.

Bagaimana kehebohan ini bermula dan kenapa netizen banyak yang tak percaya dengan pengakuan Luker Feller ini?

Siapa sosok Luker Feller sebenarnya?

Luker Feller adalah pemuda 19 tahun yang juga TikToker asal Lampung. 

Di media sosial, Luker menceritakan kisahnya mendapat gaji Rp 50 juta.

Kisah ini lantas tidak dipercayai beberapa orang yang tak percaya.

Ada netizen yang menganggapnya membual.

Sementara itu, di sisi lain banyak yang ingin tahu bagaimana cara Luker bisa mendapat gaji sebanyak itu.

Luker mengatakan, saat ini dia bekerja sebagai manajer di Amerika, di perusahaan bidang multimedia.

Pekerjaan itu dilakukan Luker scara remote, sehingga tidak mengharuskan dia untuk berada di Amerika.

Melansir Tribun Trends, Luker juga melakukan pekerjaan remote ini dari Lampung sambil berkuliah.

“Benar gue adalah seorang manajer dari salah satu company agensi multimedia yang berbasis di Amerika,” ucapnya.

Video ini pun membuat banyak netizen kagum dengan sosok Luker Feller

“Cara gue mendapatkan gaji Rp 50 juta per bulan di umur 19 tahun.

Tujuan gue di sini murni pengen share pengalaman gue ke kalian,” ucapnya dalam video yang diunggah pada 5 November 2023.

Mas Luker lalu membagikan tips-tips untuk melamar pekerjaan di luar negeri.

Satu di antaranya adalah dengan menggunakan nama white people atau orang berkulit putih.

Sehingga dirinya mengganti namanya menjadi Luker Feller di CV nya.

“Gimana gue bisa jadi manajer di Amerika di umur 19 tahun sambil kuliah dan aktif berorganisai.

Tips pertama, yang banyak dipakai pekerja Indonesia di Amerika adalah menggunakan nama kedua.

Faktanya sulit bagi gue menggunakan nama Indonesia. So , gue ganti nama dengan nama White People Name,” ucapnya.

Dirinya juga menunjukkan scan surat pernyataannya diterima bekerja.

Penelusuran Bangkapos.com pada Jumat (19/1/2024) pukul 18.00 WIB saat keviralan ini terjadi, Luker Feller terdeteksi pada akun akun Linkedin Aulia (Luker Saint Feller) Rafly Lubis.

Ia mendeskripsikan dirinya sebagai pendidik Media Sosial yang penuh gairah di Indonesia dengan 100K+ pengikut di Instagram dan juga TikTok.

Luker juga megaku sebagai Editor Video berpengalaman yang mahir dalam perangkat lunak standar industri, termasuk Premiere Pro, After Effects, Unreal Engine 5, dan DaVinci Resolve.

Ia adalah spesisalis dalam mengubah rekaman mentah menjadi cerita visual yang menarik, dengan keahlian dalam pengeditan tanpa batas, penilaian warna, dan tim pengelola.

Luker mengaku sebagai sosok kolaboratif dan berorientasi pada detail, berkomitmen untuk selalu mengikuti perkembangan tren dan teknologi terkini.

Di akun tersebut, dia menulis sebagai Manager of Video Editing at Claflin Media.

Cek Linkedin-nya di sini.

Namun sayangnya, saat pengakuan Luker Feller viral, ia mendapat beberapa tanggapan negatif oleh netizen.

Banyak yang tak percaya dengan pengakuan dari Mas Luker.

Satu di antaranya adalah Tiktoker Alvin Tanasta.

Alvin sendiri membahas tentang kejanggalan dari kisah Luker.

Mulai dari tempat tinggal Luker yang masih tinggal di kosan.

Padahal gajinya sudah Rp 50 juta per bulan.

Namun Luker segera melakukan klarifikasi jika ia tingga di kosan karena di Lampung belum ada apartemen yang disewakan.

“Makanya saya klarifikasi di sini, gue kuliah di Kota lain di Lampung. Kos gue hampir Rp 2 juta per bulan. BTW kalau kalian cari di internet apartemen yang disewakan di Lampung belum ada ya,” ucap Luker.

Alvin lalu mempertanyakan video Luker selama di Amerika.

Namun Luker menjelaskan jika kerjaan ini diremote dari Lampung.

Sehingga dirinya tidak perlu ke Amerika.

Selain itu, Alvin mengatakan jika untuk mendapat pekerjaan di Amerika tak semudah yang dibayangkan.

Karena perusahaan di Amerika lebih memilih orang yang tinggal di Amerika.

“Di Amerika itu susah banget dapat kerja kalau kamu bukan citizen atau dapat green card,” lanjut Alvin.

Namun Luker menjawab jika ia berhasil mendapatkan pekerjaan setelah membagikan portofolionya di internet.

Selain itu, ia juga pernah diinterview oleh perusahaan dari Amerika serta Singapura.

"Linkedin gua belum update dari tahun lalu, karena jujur ni yah, gue sekali diinterview dari Singapura, dua kali dari Amerika, semuanya karena portofolio gua, bukan Linkedin gua," ujarnya.

Luker sendiri menunjukkan bukti gaji masuk dari perusahaannya. (Tribun Trends, Tribun Jatim/ Bangkapos.com/ Dedy Qurniawan)