Sukirman Lantik 66 Kepala Sekolah TK,SD dan SMP, Minta Cegah Terjadi Kekerasan Terhadap Anak

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Sebanyak 66 Kepala Sekolah dari tingkat TK, SD hingga SMP se Bangka Barat, dilantik Bupati Bangka Barat Sukirman pada Selasa, (30/1/2024) sore di Gedung Graha Aparatur Pemkab Babar.

Puluhan guru menggunakan seragam batik Korpri mengucapkan kalimat yang sama saat Sukirman membacakan sumpah dan janji jabatan.

Banyak pesan yang disampaikan Sukirman ke para kepala sekolah terutama untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan di Bangka Barat.

"Betul, banyak kepala sekolah sebelumnya pelaksana tugas (Plt) kita lihat. Tetapi alhamdulillah ini terbanyak yang dilantik dari TK, SD dan SMP, harapannya di sekolahnya nanti tambah bagus," kata Bupati Bangka Barat Sukirman, kepada Bangkapos.com, Selasa (30/1/2024) usai pelantikan.

Dengan jam terbang yang telah mumpuni, Sukirman percaya dengan kemampuan sejumlah kepala sekolah yang dilantiknya mampu meningkatkan mutu pendidikan di Bangka Barat.

"Saya pikir sebelum mereka menjadi kepala sekolah, mereka sudah mengajar sesuai jam terbangnya. Sudah layak menjadi kepala sekolah telah ada pembekalan dalam mengatasi anak anak," katanya.

Selain itu, Sukirman juga mengingatkan soal kekerasan anak yang saat ini marak terjadi. Harus diatasi oleh kepala sekolah di setiap sekolahnya.

"Terkait kekerasan pada anak, jadi diajarkan bagaimana menyayangi anak-anak, sebagai kepala sekolah harus bisa mengayomi," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Bangka Barat Rukiman mengharapkan pendidikan di Bangka Barat semakin maju dan baik kedepan.

"Sebentar lagi saya memasuki masa pensiun berharap kedepan pendidikan di Bangka Barat lebih maju dan baik lagi," kata Rukiman.

Dikatakannya, ada harapan besar dan sebuah program yang harus lakukan seluruh Indonesia. Yakni kurikulum merdeka belajar yang harus dapat diterapkan maksimal di Babar.

'"Kurikulum merdeka belajar ini, ketika anak dalam pembelajan senang dan bahagia, artinya kurikulum itu dilaksanakan. Tetapi apabila anak tidak bahagia dala. belajar, kurikulum itu belum berhasil dilaksanakan," katanya. (Bangkapos.com/Riki Pratama)