Human Interest Story
Jadi Guru Besar Pertama Perempuan di Bangka Belitung, Eries Pesan Generasi Muda Tidak Malu Bertani
Disiplin, rajin dan ulet merupakan gambaran sosok Prof. Dr. Eries Dyah Mustikarini (44).
Penulis: Sela Agustika | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM,BANGKA -- Disiplin, rajin dan ulet merupakan gambaran sosok Prof. Dr. Eries Dyah Mustikarini (44) yang dikenal oleh banyak orang terkhususnya di lingkungan kampus Universitas Bangka Belitung.
Kedisiplinan, tangung jawab dan kerja keras yang selama ini dilakukannya sebagai dosen akhirnya membawakannya sampai pada gelar guru besar bidang ilmu pemuliaan tanaman.
Pencapaian sebagai guru besar bidang ilmu pemuliaan tanaman ini menurutnya tidak terlepas atas perannya sebagai dosen terutama dalam melakukan pengkajian persoalan pangan yang saat ini menjadi kenadala bersama.
"Saya seorang dosen. Intinya punya tridarma perguruan tinggi, yakni melakukan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Selama menajalani semua proses ini, saya berusaha mengerjakan itu selalu optimal dan tentunya dukungan keluarga juga mensuport" kata Eries kepada Bangkapos.com, Rabu (31/1/2024).
Menurut Eries, pertanian adalah sektor yang berperan penting untuk kehidupan masyarakat yang harus dioptimalkan. Untuk itu ia mengajak generasi muda agar tidak malu untuk bertani.
"Harapan saya kedeoannya kita dan masyarakat semakin optimal mengembangkan pertanian. Terutama generasi muda jangan malu untuk bertani karena tanpa produk pertanian kehidupan tidak bejalan. Sehingga harus bersinergi bersama mengembangkan pertanian tanpa ada rasa pertanian ini adalah paling belakang," tegasnya.
Menyandang gelar guru besar sekaligus ibu rumah tangga bukan hal yang mudah.
Namun semangat dan optimisme yang selalu ditanam dirinya dalam melakukan tangung jawab sebagai dosen dan sekaligus bisa berbagai ilmu yang bermanfaat bagi masayarakat adalah tekad utamanya.
"Jadi bagi saya pencapaian guru besar ini anugerah luar biasa yang diberikan tuhan kepada saya, keluarga dan Universitas. Bukan berarti ketika saya menjadi profesor adalah saya lebih lebih baik dari orang lain. Tetapi akan banyak kekurangan dan tentu saya juga butuh banyak masukan dari akademisi atau peneliti lain untuk mengembangkan pertanian di Provinsi Bangka Belitung," ucapnya.
Dia berharap, ilmu-ilmu yang didapatkanya didunia pendidikan dapat disalurkan dan diaplikasikan kepada masyarakat, khususnya dibidang pertanian dalam meningkatkan produksi pangan.
(Bangkapos.com/Sela Agustika)
Human Interest Story
Eries Dyah Mustikarini
Guru Besar
Universitas Bangka Belitung
Bertani
Bangka Belitung
Safrizal Tahan Air Mata Saat Sambutan di Perayaan HUT YPAC Pangkalpinang, Mengenang Nostalgianya |
![]() |
---|
Produksi Kue Keranjang Aini Jelang Imlek Tembus 202 Kilogram |
![]() |
---|
Mengintip Keceriaan Siswa SLB Negeri 31 Pangkalpinang, Ada yang Berprestasi di Tingkat Nasional |
![]() |
---|
Dumaryati Raup Upah Hingga Rp2 Juta Perbulan dari Jaga Kue |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.