Berita Bangka Barat
Baim Wong Kunjungi Nurlaela Korban KDRT di Tempilang Bangka Barat, Banjir Pujian Masyarakat
Setelah lebih dari dua bulan berlalu sejak kejadian tragis tersebut, rumah Nurlaela dikunjungi oleh aktris Baim Wong.
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: Teddy Malaka
BANGKAPOS.COM --Masih Ingat kisah tragis Ibu rumah tangga bernama Nurlaela asal Tempilang Bangka Barat yang menjadi korban KDRT hingga buta permanen.
Kisah Nurlaela masih menggugah hati banyak orang, tidak terkecuali artis papan atas, Baim Wong.
Nurlaela mengalami cedera serius yang menyebabkan kedua matanya buta secara permanen, luka sobek di dekat mulut, dan tangan yang patah akibat aksi brutal suaminya, Supri, pada Minggu (26/11/2023) lalu di kediaman mereka.
Menurut Kapolsek Tempilang, Iptu Intan Diputra, korban mengalami luka-luka di bagian wajah, termasuk mata yang buta, luka sayatan oleh benda tajam, bibir robek, gigi patah, dan tangan patah akibat kekerasan yang dialaminya.
Setelah lebih dari dua bulan berlalu sejak kejadian tragis tersebut, rumah Nurlaela dikunjungi oleh aktris Muhammad Ibrahim, yang lebih dikenal dengan nama Baim Wong.
Melalui akun Instagram-nya @baimwong, Baim Wong membagikan momen kunjungannya ke rumah Nurlaela.
Dalam video singkat yang dibagikan, terlihat antusiasme warga sekitar menyambut kedatangan Baim Wong, suami dari aktris Paula Verhoeven.
Baim Wong juga membagikan beberapa foto bersama Nurlaela ketika berada di Bangka Barat.
Kedatangan Baim Wong ke rumah Nurlaela memberikan harapan dan dukungan moral bagi korban KDRT tersebut serta menunjukkan solidaritas dalam membantu korban kekerasan rumah tangga.
"Alhamdulilah saya sampai ke pulau Bangka.
Kejadian KDRT yg menimpa ibu Nurlela,membuat saya harus datang ke Bangka Barat.
Dia hanya ingin bertahan hidup hanya demi anak2nya.
Walaupun mata sudah diremukkan, tangan patah, dagunya sudah robek, dia tetap tegar krn mendengar tangisan anaknya.
Dia hanya berdoa, untuk dipanjangkan umurnya untuk bisa mengurus anak2nya.
Dan setalah menjalani 3 kali oprasi, alhamdulilah skrg keadaan Ibu Nurlela sudah membaik walaupun harus kehilangan 2 matanya.
Bantuan blm bnyk yg datang, sebisanya saya bantu melalui sahabat saya uncle.
Tapi melihat kondisi ibu Nurlela, hari ini saya menyempatkan diri untuk datang" tulis akun Instagram Baim Wong yang sudah terverifikasi tersebut.
Lantas, unggahan Baim Wong dibanjiri like dan komen.
Dilansir dari akun Instagram-nya, sebanyak 1.570 like dan banyak komentar positif dari warganet.
Banyak yang memuji tindakan Baim Wong tersebut.
"Sehat2 buk . Dan sehat2 juga om Baim" doa @dwii.sari04
"Yaallahh semoga sehat selalu dalam lindungan allah swt ..smga sehat selalu ya bu dan om @baimwong smga selalu sehat biar bsa memanusiakan manusia sprtii inii" komen @sucisafa_sameera.
"Salut sm Baim Wong yg udah banyak banget nolongin org2" tulis Ariana.
"Bang @baimwong sehat dn semangat berbuat baik trus bang" timpal @riski_romansyah13.
Semoga kunjungan tersebut membawa sedikit keceriaan dan kekuatan bagi Nurlaela dalam menghadapi masa pemulihan dan kehidupan selanjutnya.
Banjir Pujian Masyarakat

Artis Baim Wong mengunjungi kediaman Nurlaela di Desa Air Lintang, Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat, pada Senin (5/2/2024) siang.
Kedatangan pemilik nama asli Muhammad Ibrahim ini, untuk melihat kondisi Nurlaela pasca dilakukan operasi, karena kasus KDRT berat yang dialaminya tahun lalu.
Saat melakukan kunjungan di kediaman Nurlaela, sejumlah warga terlihat semringah, mengerumuni kediaman Ela.
Terutama, ketika Baim Wong menebar senyum, sembari mengucapkan salam.
Menuju pintu masuk rumah Nurlaela. Banyak kata-kata pujian terucap dari mulut warga.
Ketika tiba di dalam, Ela yang terlihat kurus, sedang rebahan di atas kasur. Ia langsung bangun dari tidurnya dan menanyakan siapa yang datang untuk melihatnya.
Suasana itu, terlihat dari sejumlah video pendek diuplod oleh warga ke sejumlah media sosial, yang merekam momentum Baim Wong mengunjungi Nurlaela.
Kades Air Lintang, Ardian, mengatakan, tujuan kedatangan Baim Wong ke kediaman Nurlaela untuk melihat kondisi dan memberikan bantuan sosial berupa uang.
"Melakukan donasi sosial, untuk bantuan Nurlaela, infonya dibantu Rp 10 juta ke Ela, dan sama-sama warga sekitar juga diberikan," kata Ardian kepada Bangkapos.com, Senin (5/2/2024).
Selain, membantu Nurlaela, dikatakan Kades, Baim Wong juga membuat konten, terlihat dari sejumlah kru yang ikut dengannya, merekam setiap momen kebersamaan dengan Nurlaela.
"Dengan kedatangan Baim Wong, tentu kami tidak menyangka, kaget karena tidak ada informasi, tiba tiba ada artis," katanya.
Dengan warganya dibantu, Ardian memberikan apresiasi terhadap Baim Wong, beserta krunya yang peduli datang menjenguk dan memberikan bantuan.
"Ya kita apresiasi, kami benar benar kaget, karena selama ini, saya ada disampaikan oleh sepupu, bahwa rencana Baim Wong ingin ke sini, ternyata memang terealisasi. Salut juga, dengan kepedulian sosial mereka," pujinya.
Dikatakan Ardian, Nurlaela saat ini dalam kondisi baik, ia tinggal dengan anak-anaknya dan bersama keluarga di Desa Air Lintang, yang saling bahu membahu, membantu kebutuhan Ela sehari-hari.
Kisah Nurlaela, korban KDRT di Tempilang, Bangka Barat hingga buta permanen namun tetap memaafkan pelaku Supri yang merupakan suaminya.
Nurlaela memilih memaafkan setelah tahu suaminya, Supri, tewas karena melawan saat akan ditangkap polisi.
Supri sebelumnya menjadi buronan polisi.
Hampir seminggu suami siri Nurlaela itu kabur.
Namun pada Senin (4/12/2023) dini hari, polisi mencium keberedaannya.
Saat akan ditangkap, Supri melawan,
Anggota kepolisian pun menembak Supri.
Ia tersungkur dan meninggal dunia walau sempat dilarikan ke puskesmas.
Meski mengalami kebutaan akibat dianiaya sang suami, Nurlaela (34) atau Mbak Ela ternyata masih memaafkan suaminya, Supri (49).
Ela mengaku telah mendapat kabar bahwa suaminya telah meninggal dunia ditembak polisi karena melawan saat akan ditangkap, Senin (4/12) dini hari.
Walaupun nyawanya hampir melayang akibat dianiaya sang suami, Ela tetap merasa sedih mendengar kabar tersebut.
Ia juga tidak dendam dan memaafkan kesalahan suaminya.
“Dari lubuk hati paling dalam sebagai seorang istri dan sudah punya anak dari dia tentunya saya sedih, kalau. Untuk dendam itu tidak ada karena saya sudah ikhlas dunia akhirat saya cuma bisa pasrah,” ujar Ela ditemui Bangka Pos di ruang perawatan RSUD Dr. (H.C) Ir Soekarno Babel di Air Anyir, Senin (4/12).
Nurlaela sudah beberapa hari dirawat di sana.
Berbagai operasi telah dijalani Ela di RSBT Timah Kota Pangkalpinang dan RSUD Dr. (H.C) Ir Soekarno Babel.
Mulai dari operasi mata, mulut hingga kedua tangannya yang patah.
“Cuma di balik kesedihan ada lebih sedih lagi, dengan keadaan saya seperti ini. Saya trauma banget, kemarin, waktu dia buron saya takut dia datang lagi. Tapi Allah SWT kuasa lebih besar, jadi seperti ini akhirnya,” tutur Ela.
Nurlaela trauma.
Ia nyaris tewas usai dianiaya secara brutal oleh suaminya.
“Saat saya mau ke kamar mandi dari arah belakang langsung dihajar tangan saya pakai linggis, lalu saya jatuh, teriak anak saya minta tolong. Dia langsung kabur, motor baju sudah disiapkan,” jelasnya.
Ela mengaku, masalah ekonomi menjadi awal mula KDRT yang dialaminya.
“Awalnya dia itu ngomel terus enggak saya tanggepin, buat apa sih diributin. Kalau memang enggak mau lagi ya ceraikan saja, tapi kalau mau lanjut ya ayo bareng-bareng. Dia itu enggak mikir anak saya, padahal saya punya tiga anak, dibilang anak saya numpang tinggal dan numpang makan,” bebernya.
Supri ia sebut adalah sosok yang tempramental dan keberatan Nurlaela membantu keluarganya.
“Ibu saya meninggal, saya enggak boleh datang, enggak boleh ngurusin keluarga saya. Alasannya takut saya ngasih, duit ke keluarga saya, masa saya gak boleh bantu-bantu. Bapak kalau pulang dari laut biasa saya anter nasi, nah itu dimarahin kenapa ngasih makan padahal bapak juga sering ngasih ikan ke kami,” ucapnya.
Kini Ela hanya bisa pasrah dengan masa depannya.
Masalahnya belum selesai,
Selain memikirkan masa depannya bersama anakanaknya, Ela juga masih dihantui dengan sejumlah utang selepas Supri yang kini sudah meninggal dunia.
“Ke depannya saya mau sekolahin anak, saya juga masih mau menyelesaikan utang dia. Surat rumah digadaikan dia, BPKB juga digadaikan, perumahan yang masih harus dibayarkan, motor masih ada angsuran, ini yang masih saya pikirkan,” keluhnya.
Ditembak
Supri pelaku KDRT di Tempilang, terluka terkena tembakan menjalani perawatan di Puskesmas di Kabupaten Bangka Tengah. Ia dinyatakan meninggal dunia karena luka tembak yang dialaminya karena mencoba menebas polisi dengan parang panjang saat hendak ditangkap. (HO/IST)
Pelarian Supri, pria 49 tahun berakhir tragis.
Terduga pelaku penganiayaan berat itu tewas ditembus ‘timah panas’ polisi yang mengepung tempat persembunyiannya, Senin (4/12) sekitar pukul 03.00 WIB.
Polisi terpaksa menembak Supri lantaran tersangka membabi-buta menyerang petugas dengan parang panjang saat akan ditangkap di wilayah Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah.
Usai tertembak, warga Dusun Payak Seruk, Desa Tepus, Kecamatan Air Gegas, Bangka Selatan ini sempat dilarikan ke Puskesmas Lubuk Besar, namun nyawanya tak tertolong.
Dia mengembuskan napas terakhir dalam perawatan tim medis akibat luka tembak pada perut.
Supri diketahui telah sembilan hari buron dan masuk daftar pencarian orang (DPO) lantaran menganiaya istri sirinya, Nurlaela (37) atau Ela di Desa Air Lintang, Kecamatan Tempilang, Bangka Barat.
Akibat aksi brutalnya pada Minggu (26/11) sekitar pukul 03.00 WIB itu, sang istri menderita luka parah dan sempat tidak sadarkan diri.
Korban mengalami luka-luka di wajah, bibir robek, gigi patah serta tangan patah akibat dipukul tersangka. Selain itu kepala bagian belakang luka robek.
Bahkan Ela harus kehilangan penglihatannya karena kedua matanya dihantam pelaku dengan benda tumpul diduga linggis.
Tersangka melawan Kapolres Bangka Barat, AKBP Ade Zamrah mengatakan pelaku tertembak peluru anggota setelah tidak mengindahkan tembakan peringatan saat penggerebekan di tempat persembunyiannya di wilayah Kecamatan Lubuk Besar, Bangka Tengah.
Penangkapan Supri dilakukan Tim Gabungan Jatanras Polda Bangka Belitung, Opsnal Satreskrim Polres Bangka Barat, Unit Reskrim Polsek Tempilang dan Unit Reskrim Polsek Lubuk Besar.
Ade menjelaskan penangkapan Supri bermula, Senin (4/12) pukul 00.00 WIB, personel mendapat info dari masyarakat, bahwa tersangka bersembunyi sebuah lokasi tambang inkonvensional (TI) di kawasan hutan Kuruk, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah.
(Bangkapos.com/Widodo/Riki Pratama/Rizki Irianda Pahlevy)
Gerak-Gerik Remaja 17 Tahun di Mentok Bikin Curiga Polisi, Pas Digeledah Ternyata Edarkan Narkoba |
![]() |
---|
Remaja di Bangka Barat Ditangkap Polisi, Saat Digeledah Ditemukan Paket Sabu dan Ekstasi Siap Edar |
![]() |
---|
Tim Verifikasi Adipura Bakal Datang ke Mentok, Masih Ada Waktu Lakukan Upaya Perbaikan |
![]() |
---|
Sensasi Menikmati Kuliner Mie Cabik Gile di Mentok, Penasaran Bikin Keringat Bercucuran |
![]() |
---|
Empat Orang Ditetapkan Tersangka Atas Tambang Ilegal di Perairan Tembelok Bangka Barat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.