Berita Pangkalpinang

Serba-serbi Tradisi Imlek di Bangka Belitung, Pesawat Extra Flight Hingga Kue Keranjang

Masyarat Tionghoa di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat ini bersuka cita menyambut perayaan Imlek pada tahun 2024.

Penulis: Nurhayati CC | Editor: Iwan Satriawan
Dok/Bangkapos.com
Warga Sembahyang menyambut Imlek di Kelenteng Kwan Tie Miaw 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Masyarat Tionghoa di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat ini bersuka cita menyambut perayaan Imlek pada tahun 2024 yang jatuh pada hari Sabtu (10/2/2024) nanti. 

Apalagi pada perayaan Imlek tahun ini tidak ada lagi ada pembatasan, baik dalam hal beribadah maupun aktivitas lain seperti saling berkunjung antar keluarga dan kerabat.

Perayaan Tahun Baru Imlek tahun ini berbeda dengan tiga tahun sebelumnya karena pandemi Covid-19, menyusul pencabutan status PPKM oleh pemerintah pada akhir 2022 lalu.

Keluarga mulai berkumpul untuk merayakan Imlek. Bahkan keluarga dan kerabat yang jauh di perantauan pulang ke kampung halaman mereka untuk merayakan Imlek bersama. 

Sejumlah tradisi unik masih kerap dilakukan masyarakat Tionghoa di Bangka Belitung untuk menyambut Imlek.

Bahkan budaya atau tradisi orang Tionghoa di Bangka Belitung kerap kali juga diikuti oleh masyarakat pribumi atau orang Melayu

Sejarawan dan budayawan Bangka Belitung sekaligus penerima anugerah kebudayaan Akhmad Elvian menyebut, memang ada sedikit perbedaan perayaan imlek atau yang lebih kerap disapa masyarakat Bangka Belitung Kongian, dengan daerah lainnya. 

Menurut Elvian, saat perayaan Kongian di Bangka bukan hanya masyarakat Tionghoa saja yang merayakan melainkan keluarga atau keturunan mereka yang sudah beragama islam masih tetap merayakan hari raya imlek, 

"Jadi tradisi yang saling kunjung saat hari raya  itu sebetulnya tradisi yang diwariskan oleh orang-orang Tionghoa," jelas Elvian beberapa waktu lalu. 

Pasalnya leluhur Bangka Belitung itu orang-orang Tionghoa, Elvian mengatakan tak jarang memang kebiasaan-kebiasaan saat imlek itu ditiru oleh orang pribumi hingga sekarang. 

"Seperti begitu giat bekerja menjelang idul fitri, semuanya diganti dengan baru, kursi baru, lemari baru, halaman rumah dibersihkan. Kemudian angpau THR kita yang biasanya warna hijau itu jelas meniru ampau orang-orang Cina," ungkapnya, 

"Jadi proses asimilasi di Bangka Belitung  itu begitu kental, berbeda di tempat lain. Sampai begitu lewat toleransi kita untuk perayaan imlek, ga jarang orang-orang Tionghoa itu rela memanggil tukang masak agar kita yang orang pribumi bisa juga menikmati hidangan itu," kata Elvian. 

Adapun tradisi yang kerap dilakukan masyarakat Tionghoa saat perayaan Kongian:

1. Bersih-bersih rumah sebelum Imlek

Untuk menyambut imlek, biasanya masyarakat Tionghoa melakukan bersih-bersih rumah. Sebab, selama perayaan Tahun Baru Imlek, mereka dilarang bersih-bersih. Alasannya, bersih-bersih saat Imlek dipercaya akan membuang semua keberuntungan yang ada di rumah itu.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved