Berita Viral
Sosok Wanita Cantik Penjual Es Tebu di Pinggir Jalan, Pengunjung Pria Terpikat dan Betah di Warung
Sosok wanita berparas cantik penjual es tebu di pinggir jalan di Mojokerto. Pengunjung pria terpikat sampai-sampai betah di warung.
Penulis: Widodo | Editor: Evan Saputra
Untuk itu pada hari kedua, Sefa mengganti tunggangannya dengan kuda jantan berusia 5 tahun.
Kuda ini, kata Sefa, sudah terlatih berjalan jauh dengan muatan beban.
Perjalanannya ke kampus pun lebih singkat, hanya 1 jam 10 menit.
Kehadiran Sefa dengan kudanya di kampus pun mencuri banyak perhatian.
Seperti ada sejumlah pengendara motor, pejalan kaki yang takjub sekaligus heran melihat orang berkuda di jalan kota.
Awalnya dia merasa bangga dan senang, meski bensin tak ada, tekadnya untuk mengajar begitu bulat dan kokoh.
Dia pun bangga dengan kuda peliharaan keluarganya yang dijaga dengan baik dan kini membantu aktivitasnya.
“Tapi sampai di dalam kota dekat Kampung Babar sini beta ada rasa malu. Ada lima motor nonton beta dan dong (mereka) tanya kenapa harus gunakan kuda. Ya, mau bagaimana, bensin seng (tidak) ada. Ini solusi terakhir,” ucapnya dikutip dari pemberitaan TribunJatim.com.
Banyak warga yang berpapasan di jalan memandang Sefa dengan heran lantaran hampir tak ada lagi warga Kota Tiakur yang menunggangi kuda.
Kalaupun ada, itu hanya dijadikan alat angkut hasil kebun.
Padahal dulu, kata Sefa, warga MBD khususnya di Pulau Moa menggunakan kuda sebagai moda transportasi.
Keluarganya sendiri memiliki lima ekor kuda.
Kuda-kuda itu dibiarkan bebas di alam.
Oleh ayahnya, mereka dijadikan alat angkut jagung atau hasil kebun lain pengganti motor.
Namun setelah tiba di kampus ada rasa lega yang dirasa Sefa.
Kelangkaan bensin di kotanya malah membuat Sefa makin dikenal dan jadi dosen inspiratif.
“Beta sampai di kampus itu ada rasa senang juga. Beta bilang buat mahasiswa seng (tidak) ada alasan buat bolos. Jangan jadikan kelangkaan ini alasan buat seng kuliah. Beta yang jauh saja berjuang datang, semua buat masa depan mahasiswa dan kampus,” jelasnya bangga.
Jika kondisi kelangkaan masih berlanjut, Sefa mengaku akan tetap menggunakan kuda ke kampus.
Namun dia bakal meminta izin untuk rehat lantaran kelelahan.
Kuda-kuda yang dia tunggangi harus diberi jeda istirahat yang cukup. Begitupun dengannya.
Apalagi kebanyakan kudanya hidup liar.
Untuk menggunakan kuda betani pada hari Selasa lalu, Sefa melatihnya selama tiga hari.
“Beta tangkap kuda dulu lalu latih dia. Cuma karena badannya kecil makanya capek di hari pertama,” tuturnya.
Saat ini kuda miliknya sedang diistirahatkan di bagian belakang gedung kampus yang rindang.
Di situ ada banyak rumput hijau dan air untuk pelepas dahaga.
Beberapa dosen juga ada yang berswafoto dengan kuda miliknya yang jadi pusat perhatian itu.
Selepas mengajar, Sefa dan rekan dosen lain berencana mengantre bensin di salah satu SPBU di Kota Tiakur.
(TribunJatim.com/Alga/ TribunJateng.com/ Like Adelia/ Bangkapos.com/Widodo)
Modus Bobby Asia, PNS Lampung Nyamar Jadi Jampidsus, Ngaku Mau Selesaikan Korupsi di Kejati Sumsel |
![]() |
---|
Kisah Dede Sunandar Ngejob di Pangkalpinang Malah Disuruh Jual Tiket Konser: Sampe Ngamen di Pantai |
![]() |
---|
Sosok Guntur Romli Komentari Rencana Aksi Organisasi Termul: Ini Namanya Pembodohan |
![]() |
---|
Profil & Harta Kekayaan Muchendi Mahzareki, Bupati OKI yang Dicari Jaksa Gadungan, Dulu PNS Pemkot |
![]() |
---|
Firdaus Oiwobo Desak Roy Suryo Cs Jadi Tersangka, Ancam Bangun Tenda di Polda: Ngamuk Gua Kalau SP3 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.