Sejarah Selat Muria yang Ramai Dikaitkan Dengan Banjir Demak-Kudus, Terungkap Fakta Mengejutkan
Masyarakat sering mengkaitkan banjir Demak dengan Selat Muria yang kini ramai diperbincangkan. Terungkap beberapa fakta mengejutkan.
Penulis: Agis Priyani | Editor: Evan Saputra
BANGKAPOS.COM - Masyarakat sering mengkaitkan banjir Demak dengan Selat Muria yang kini ramai diperbincangkan. Terungkap beberapa fakta mengejutkan.
Banjir bandang kembali menerjang wilayah Kabupaten Demak dan Kudus, mulai Sabtu 16 Maret 2024 lalu.
Tidak banyak yang tahu, jika banjir Demak Kudus ini tidak hanya disebabkan curah hujan tinggi, namun juga faktor geografi wilayah tersebut yang terjadi sejak 400 tahun lalu, era Kasultanan Demak.
Bencana banjir bandang Demak-Kudus ini menjadi kedua kali dalam rentang waktu sebulan terakhir.
Bahkan banjir kedua ini disebut-sebut lebih parah dibanding banjir pertama yang terjadi pada awal Februari 2024 lalu.
Curah hujan tinggi ditambah jebolnya sejumlah tanggul yang ada di wilayah Demak, membuat bencana banjir bandang pun tidak bisa dicegah.
Namun terlepas dari faktor cuaca, banjir Demak Kudus ini juga akibat kondisi geografi yang ada di wilayah tersebut, yang dikenal sebagai wilayah cekungan sejak 400 tahun lalu,
Bahkan dahulu merupakan lautan, yang dikenal sebagai Selat Muria.
Selat Muria menjadi salah satu bagian dari sejarah Indonesia yang perlu diketahui oleh masyarakat Indonesia khususnya pulau Jawa.
Mengutip dari buku 'Kesultanan Demak Bintara' yang disusun oleh Ali Romdhoni, dijelaskan bahwa Selat Muria merupakan jalur perairan yang ada di sebelah selatan Gunung Muria. Wilayah perairan itu memisahkan daratan pegunungan Kendeng yang ada di bagian utara Jawa Tengah dengan Gunung Muria.
Bukan hanya sebagai jalur perairan yang memisahkan dua wilayah berbeda, Selat Muria memiliki sejarah yang menarik untuk dikulik.
Sejarah Selat Muria
Selat Muria adalah wilayah perairan yang dahulu memisahkan daratan utara Jawa Tengah dengan Gunung Muria, yang dulu merupakan pulau, sampai abad ke 17.
Gunung Muria merupakan gunung bertipe stratovolcano yang terletak di pantai utara Jawa Tengah.
Akibat endapan fluvio-marin, wilayah perairan tersebut berubah menjadi daratan, yang sekarang menjadi wilayah Kabupaten Kudus, Grobogan, Pati, dan Rembang.
Dahulu, Selat Muria adalah jalur transportasi dan perdagangan yang ramai dilalui yang menghubungkan masyarakat Jawa Kuna dengan masyarakat pulau-pulau lain.
Sidang PHPU Pilkada Ulang Bangka di MK Berlanjut, Penggugat Tunggu Jawaban Termohon Selasa Depan |
![]() |
---|
Cerita Mongol Stres Pernah Ditipu Cagub Rp 53 M, Dipenjara Karena Judi Hingga Terjebak Sekte Satanic |
![]() |
---|
Sidang Gugatan Pilkada Ulang Bangka di MK Pagi Ini, Apa Isi Gugatannya? |
![]() |
---|
Statistik Irak Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia |
![]() |
---|
Isi Petitum Tiga Paslon Pilkada Ulang 2025 Bangka, Minta Paslon Nomor Urut 1 dan 5 Didiskualifikasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.