Perang Israel vs Palestina
Bantuan Kemanusian dari Indonesia Diinjak-injak Penjarah Israel, Menteri Retno: Ini Upaya Sistematis
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menilai penjarahan itu sebagai upaya sistematis untuk terus menghambat bantuan kemanusian untuk warga Palest
"Indonesia mengutuk keras blokade dan perusakan yang dilakukan oleh warga sipil Israel terhadap bantuan kemanusian dari masyarakat internasional bagi warga Gaza" tulis Kementrian Luar Negeri Indonesia di akun Twitternya.
"Pembiaran yang dilakukan oleh aparat keamanan Israel membuktikan posisi Israel yang terus mencoba menghalangi dengan berbagai cara penyaluran bantuan kemanusiaan bagi rakyat Gaza. Tindakan tersebut seharusnya ditindak dengan tegas dan dipastikan tidak terulang lagi" tulisnya lagi.
"Jaminan kelancaran bantuan kemanusiaan sangat penting . Dewan Keamanan harus memastikan jaminan dari Israel bagi kelancaran pemberian bantuan kemanusiaan, guna mencegah memburuknya katastropi kemanusiaan di Gaza" tambah Kemenlu RI.
Baca juga: Kondisi Pengungsi Palestina Memprihatinkan, Kota Rafah Hancur Lebur Digempur Israel
Bak Kota Hantu
Kota Rafah di Jalur Gaza saat ini seperti kota hantu setelah serangan membatibuta tentara Israel.
Para pengungsi meninggalkan distrik itu dengan kondisi mengenaskan, kelaparan, kehausan, dan kebingungan.
Mereka tidak tahu harus berlindung ke mana, lantaran Rafah menjadi satu-satunya rumah teraman bagi 1,2 juta pengungsi Palestina.
Sebelum tentara Israel melancarkan serangan, tentara Israel sempat memerintahkan warga Rafah untuk segera mengevakuasi diri.
Sebagai gantinya Israel menjanjikan telah menyiapkan lokasi penampungan di wilayah Muwasi yang berada di dekat pantai Palestina.
Tak berselang lama dari itu Militer Israel mulai melancarkan serangan udara dengan menembakkan sejumlah rudal ke Kota Rafah.
Militer Israel mengatakan 10 proyektil telah diluncurkan dari Rafah di Gaza selatan menuju area menuju Kerem Shalom yang merupakan tempat keluar masuknya truk bantuan kemanusiaan.
Serangan ini yang kemudian memaksa 80.000 orang berbondong-bondong meninggalkan Rafah demi menyelamatkan diri dari serangan Israel.

Mereka dengan susah payah meninggalkan Rafah, bahkan selama tiga hari terakhir arus orang yang berjalan kaki atau menggunakan kendaraan hingga menimbulkan kemacetan.
Migrasi ini juga turut membuat Rafah yang dulunya ramai dihuni jutaan warga Palestina kini sepi bak kota hantu.
UNRWA, badan PBB yang mengurusi pengungsi Palestina mengatakan dalam tiga hari terakhir sekitar 80.000 orang telah meninggalkan Rafah.
Baca juga: Unmuh Gelar Aksi Bela Palestina, Serentak di 172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah
Rencana Prabowo Evakuasi Warga Gaza Palestina Ditolak MUI, PBB: Pelanggaran Hukum Internasional |
![]() |
---|
Prabowo Instruksikan Menlu Cari Cara Evakuasi Warga Palestina dari Gaza |
![]() |
---|
Iran Luncurkan 180 Rudal Bertubi-tubi ke Tel Aviv, Netanyahu Ancam Serang Fasilitas Nuklir Teheran |
![]() |
---|
Miris, Derita Warga Gaza Palestina, Tidak Ada Idul Adha Tahun Ini |
![]() |
---|
Indonesia Siap Tampung Anak Pengungsi Palestina, Akan Diasuh di Pondok Pesantren |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.