Hati-hati Bahaya Sexting Pada Anak, Simak 5 Cara Melindungi Anak Dari Bahaya di Era Digital

Pada era digital saat ini, teknologi berkembang sangat pesat, dan dapat digunakan oleh berbagai kalangan serta umur.

Penulis: Anabel Lerrick CC | Editor: M Zulkodri
Kompas.com
Hati-hati Bahaya Sexting Pada Anak, Simak 5 Cara Melindungi Anak Dari Bahaya di Era Digital 

Semua ini juga dapat berdampak pada kesehatan fisik, serta keselamatan dan kesejahteraan kita secara keseluruhan.

"Kita sering melihat di media situasi di mana anak-anak muda melakukan bunuh diri karena mereka dilcehkan, diperas atau diintimidasi, atau mereka merasa tidak ada jalan keluar dari suatu situasi, dan semua hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan mental yang signifikan," kata Eshleman.

Cara melindungi anak dari bahaya sexting Tidak ada cara yang pasti untuk memastikan anak-anak tidak melakukan sexting (atau berhubungan seks).

Namun, sebagai orangtua dan pengasuh, kita tentu bisa membuat pagar pembatas untuk membantu melindungi mereka dan mengedukasi mereka tentang risiko yang terkait dengan sexting.

Eshleman memberikan saran bagi orangtua, anak-anak, dan remaja yang peduli tentang bagaimana menghadapi sexting.

1. Lakukan pembicaraan sexting lebih awal dan sering

Menurut Eshleman, begitu anak-anak mulai memiliki akses mandiri ke teknologi, saat itulah percakapan seputar sexting harus dimulai.

"Lakukan percakapan ini dengan menggunakan istilah dan nada yang sesuai dengan perkembangan anak," sarannya.

Misalnya, jika kita memiliki anak yang lebih kecil yang memiliki akses ke gadget apapun, tetapkan ekspektasi tentang bagaimana perangkat tersebut digunakan dan perkenalkan gagasan bahwa mereka tidak boleh berbicara dengan orang asing yang tidak mereka kenal secara online.

Dan dalam hal penggunaan media sosial, terapkan juga aturan khusus untuk platform apa saja yang bisa mereka akses, lalu pantau akses tersebut.

"Seiring bertambahnya usia anak, kita mulai mendiskusikan mengapa ekspektasi itu ada dan apa potensi bahaya dan risikonya," terang Eshleman.

"Kita bisa sedikit lebih eksplisit tentang sexting dan perilaku seksual. Bukan dengan maksud menakut-nakuti, tapi agar mereka bisa membuat keputusan yang tepat dan sadar akan risiko-risiko tersebut ketika mereka membuat pilihan," jelasnya.

Ini semua adalah upaya untuk meningkatkan pemahaman anak-anak tentang pentingnya persetujuan dan batasan-batasan pribadi.

2. Membangun kepercayaan

Berteman dan menjalin hubungan adalah hal yang penting bagi anak-anak di segala usia. Jadi, jika mereka menemukan diri dalam suatu hubungan di mana mereka merasa nyaman dengan ide sexting, atau jika mereka datang kepada kita untuk mendiskusikan keingintahuan itu, penting untuk memvalidasi perasaan mereka sambil tetap realistis dengan risikonya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved