Hati-hati Bahaya Sexting Pada Anak, Simak 5 Cara Melindungi Anak Dari Bahaya di Era Digital

Pada era digital saat ini, teknologi berkembang sangat pesat, dan dapat digunakan oleh berbagai kalangan serta umur.

Penulis: Anabel Lerrick CC | Editor: M Zulkodri
Kompas.com
Hati-hati Bahaya Sexting Pada Anak, Simak 5 Cara Melindungi Anak Dari Bahaya di Era Digital 

Salah satu pelajaran yang paling sulit untuk diajarkan kepada anak muda adalah sifat hubungan yang cepat berlalu dan sulitnya membangun dan mempertahankan kepercayaan.

Seiring bertambahnya usia anak dan bertambahnya pengalaman di bidang-bidang ini, pemahaman mereka akan konsep-konsep tersebut juga akan terus berkembang.

3. Mendorong anak-anak untuk melindungi tubuh dan keselamatan mereka

Sebagai orangtua, kita juga perlu memberdayakan anak-anak untuk memiliki kepemilikan atas tubuh mereka dan merasa aman, serta terlindungi ketika harus terlibat dalam perilaku seksual, pada saat yang tepat.

Khususnya dalam hal sexting, penting untuk mengingatkan mereka bahwa mereka memegang kendali atas situasi tersebut, sampai mereka mengirimnya.

Namun, begitu materi itu terkirim, maka secara efektif mereka tidak lagi memegang kendali, dan hal itu berarti mereka telah kehilangan kendali.

"Dalam hal sexting, ini bukan hanya tentang menghormati hubungan yang kita miliki. Ini juga tentang menyadari semua kemungkinan apa yang bisa terjadi dan siapa saja yang bisa terlibat dan seperti apa semua bagian dan bagian ini di masa depan," terang Eshleman.

4. Membangun komunikasi yang kuat

Orangtua juga harus menjaga jalur komunikasi yang terbuka dengan anak-anak jauh sebelum percakapan yang lebih keras tentang sexting ini diperlukan.

Eshleman menyarankan orangtua untuk membicarakan hal-hal yang benar-benar tidak berbahaya seperti, 'Bagaimana harimu hari ini? Apa bagian terbaik dari hari Anda? Apakah ada hal lucu yang terjadi hari ini atau ada yang membuat kamu marah?".

"Mulailah komunikasi itu sesering dan sedini mungkin dengan topik-topik yang tidak berbahaya, sehingga hubungan baik dan kesempatan itu terjalin jika ada sesuatu yang sulit, dan anak-anak lebih bersedia serta nyaman untuk berbicara dengan kita jika ada masalah yang serius," jelasnya.

5. Bantu anak-anak menemukan cara lain untuk membangun keintiman

Menjalin hubungan adalah pekerjaan yang berat.

Dan ketika kita masih muda, ada tekanan yang nyata dan signifikan untuk merasa bahwa kita harus melmberikan semua hal untuk mencapai hubungan yang bermakna.

Tapi, kebanyakan orang dewasa tahu bahwa keintiman yang nyata dan tulus membutuhkan waktu, dan ini lebih dari sekadar memuaskan kebutuhan pasangan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved