Berita Bangka Selatan

Jelang Idul Adha, Harga Beras di Bangka Selatan Berangsur Turun

Beras jenis medium dan premium pada sejumlah pasar tradisional terus berangsur turun mulai pekan ini

Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Seorang pembeli ketika tengah memilah beras yang hendak dibelinya di salah satu toko yang ada di Kota Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Rabu (22/5/2024). Saat ini harga beras baik premium maupun medium terus mengalami penurunan. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA – Jelang Idul Adha, harga komoditas beras tercatat terus mengalami penurunan di Kabupaten Bangka Selatan

Beras jenis medium dan premium pada sejumlah pasar tradisional terus berangsur turun mulai pekan ini. Turunnya harga beras diklaim berkat meningkatnya suplai komoditas itu.

Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMINDAG) Kabupaten Bangka Selatan, Era Fitrawati mengatakan, jenis beras premium dan medium mengalami penurunan harga.

Kondisi itu terjadi sudah sejak tiga hari terakhir. Dengan harga tersebut setidaknya mampu membuat masyarakat sedikit tenang di tengah kondisi ekonomi saat ini.

“Saat ini harga beras baik jenis premium maupun medium memang mengalami penurunan,” kata dia kepada Bangkapos.com, Rabu (22/5/2024).

Era Fitriawati membeberkan harga beras premium misalnya dibanderol dengan harga Rp80.000 per lima kilogram mengalami penurunan sebesar Rp2.000 menjadi Rp78.000.

Sedangkan untuk per kilogram beras jenis ini dibanderol Rp15.500 dari semula Rp16.000 per kilogram atau mengalami penurunan sebesar Rp500.

Sementara untuk harga beras jenis medium kondisinya juga tak jauh berbeda.

Kemasan lima kilogram harganya turun Rp2.000, dari semula Rp75.000 kini anjlok Rp73.000. Per kilogram beras jenis medium dijual dengan harga Rp15 ribu atau turun Rp2.000 dari harga jual semula Rp17.000.

Sementara per kilogram harga beras dipatok Rp14.500. Kondisi ini tak terlepas dari masa panen raya yang mulai dilakukan oleh para petani padi, khususnya daerah penyangga pasokan di Bangka Selatan.

“Penurunan ini disebabkan ada beberapa daerah yang sebagai penyangga pasokan beras ke Bangka Selatan sudah mulai panen, misalnya Desa Rias dan daerah lokal lainnya,” ungkap Era Fitrawati.

Ihwal turunnya harga beras sambung dia, diakui dipicu stok beras mulai banyak seiring masuknya musim panen yang kini mulai merata.

Juga dipengaruhi gencarnya kegiatan operasi pasar yang dilaksanakan di kecamatan dan desa se-Bangka Selatan. Beras menjadi kebutuhan yang selalu diserbu warga pada kegiatan operasi pasar.

Pada setiap operasi pasar Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) mendistribusikan beberapa ton beras jenis Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) yang dijual Rp59.000 per lima kilogram.

Harga tersebut dijual jauh di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium. Upaya-upaya stabilisasi harga inilah yang digencarkan untuk membantu masyarakat mendapatkan harga kebutuhan pokok murah.

“Meskipun selisih penurunannya relatif kecil namun hal itu menunjukkan kalau harga beras di pasaran sekarang mulai stabil. Tentunya sesuai dengan daya beli masyarakat,” sebutnya.

Kendati demikian Era Fitrawati berharap, penurunan harga beras saat ini diharapkan bisa membantu meringankan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.

Pihaknya juga akan memperluas jangkauan operasi pasar dengan menyediakan beras murah untuk warga. 

“Mudah-mudahan akan kembali turun karena pemerintah terus melakukan pengawasan harga beras,” pungkas Era Fitrawati. 

(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: bangkapos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved