Bangka Pos Hari Ini

Omah Nur Masih Mau Jadi Pembantu, Beragam Ekspresi Lansia yang Menghuni Panti di Babel

Omah Nur langsung berpose saat jepretan kamera mengarah kepadanya. Dia juga energik di sepanjang perbincangan.

Penulis: Arya Bima Mahendra | Editor: M Ismunadi
Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra
Omah Nur (80) langsung berpose saat jepretan kamera mengarah kepadanya, Senin (3/6/2024). Omah Nur merupakan satu dari puluhan lansia yang menghuni Panti Lansia Bhakti Asih Siti Anna, Pangkalpinang. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Omah Nur langsung berpose saat jepretan kamera mengarah kepadanya. Dia juga energik di sepanjang perbincangan yang berlangsung di Panti Lansia Bhakti Asih Siti Anna, Pangkalpinang, Senin (3/6/2024) siang. Penampilan perempuan itu menghilangkan kesan bahwa usianya sudah 80 tahun.

Pun Omah Nur mengaku masih ingin bekerja sebagai pembantu. Terakhir, keinginan itu tak terwujud hingga dia berada di Panti Lansia Bhakti Asih Siti Anna selama satu tahun belakangan.

Omah Nur (80), lansia lainnya yang baru menetap di Panti Lansia sekitar 1 tahun terakhir mengaku masih ingin tetap bekerja. “Aku tuh sebenarnya enggak nyangka tinggal di sini (Panti Lansia), kalau bisa mau kerja lagi jadi pembantu,” katanya kepada Bangka Pos, Senin (3/6/2024).

Omah Nur merupakan satu dari 34 penghuni Panti Lansia Bhakti Asih Siti Anna. Memiliki seorang anak, Omah Nur memilih tidak tinggal Bersama anaknya karena mengaku ada ketidakcocokan dengan sang menantu.

Bangka Pos Hari Ini, Rabu (5/6/2024).
Bangka Pos Hari Ini, Rabu (5/6/2024). (Bangkapos.com)

Baca juga: Jadi Guru Ngaji Biar Tak Sepi, Lansia di Babel Butuh Perhatian

Sebelum tinggal di Panti Lansia Bhakti Asih Siti Anna, Omah Nur sering menumpang menginap di rumah teman-temannya yang ada di Belinyu, Kabupaten Bangka.

“Aku itu awalnya nyari kerja mau jadi pembantu di Pangkal ini sama bosku yang lama. Terus sama kawan bosku itu dibawa ke sini (Panti Lansia-red,” jelas Omah Nur yang mengaku sejak dulu memang bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan sudah pindah beberapa kali dari rumah ke rumah.

Tak ingin merepotkan

Berbeda dengan Omah Nur, Yanti (78) mengaku memilih tinggal di panti karena tak ingin merepotkan anak-anaknya. Dia sudah menjadi penghuni Panti Lansia Bhakti Asih Siti Anna selama kurang lebih 12 tahun. Sebelumnya, Yanti tinggal di rumah peninggalan orangtuanya berada di Kota Pangkalpinang. Namun rumah tersebut sudah dijual dan dia memilih tinggal di Panti Lansia.

“Mending tinggal di sini lah, kalau di rumah sendiri takut juga. Kalau ada apa-apa siapa yang tahu,” kata Yanti.

Apalagi kata dia, saat ini keempat orang anaknya sedang bekerja di luar Pulau Bangka Belitung. Sedangkan dengan suaminya dia sudah lama berpisah.

Dua anaknya tinggal dan bekerja di Jakarta, sedangkan dua anak yang lainnya tinggal dan bekerja di Amerika.

“Begawe semua mereka itu, enggak mau lah aku ngerepotin mereka. Apalagi kalau yang di Amerika itu, kalau mau bawa aku ke sana kan besar biayanya,” jelasnya.

Kendati demikian, sesekali para anaknya juga datang menjenguk ke panti walaupun tidak rutin setiap tahun.

“(Anak) yang tua kemarin bulan 9 ada datang ke sini. Kalau yang dari Amerika lah beberapa tahun enggak liat, jauh soalnya, sekali naik pesawat itu bisa 20 juta satu orangnya,” sambungnya.

Selain itu, salah seorang menantunya yang tinggal di Pangkalpinang juga setiap beberapa bulan sekali datang menjenguk.

Sumber: bangkapos
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved