Kasus Vina Cirebon

Jadi Orang yang Pertama Menolong, Suroto Sebut Adegan di Film Vina Cirebon Salah Semua

Jadi Orang yang Pertama Menolong, Suroto Sebut Adegan di Film Vina Cirebon Salah Semua.

Penulis: Evan Saputra CC | Editor: Dedy Qurniawan
Kolase/Bangkapos.com
Suroto Pertama Kali Tolong Vina Cirebon dan Eky, Vina Sempat Merintih Minta Tolong 

BANGKAPOS.COM - Sosok Suroto menjadi perhatian publik, hal ini lantaran ia merupakan orang yang pertama kali menolong Vina Dewi alias Vina Cirebon dan Eki.

Terbaru, Suroto memberikan kesaksian terkait film Vina sebelum 7 hari yang belakangan ini menjadi viral.

Ia adegan-adegan yang ada di film tersebut seluruhnya salah.

Suroto menceritakan jika Vina dan Eky ditemukan dalam kondisi tergeletak dan terluka di trotoar wilayah Desa Kecomberan, Kecamatan Talun, Cirebon.

Suroto masih mengingat detail ketika dia mengevakuasi Vina dan Eky ke Rumah Sakit Gunung Jati.

Saat perjalanan menuju rumah sakit, Suroto menjelaskan, Vina terus mengeluarkan suara minta tolong.

Sepanjang perjalanan ke rumah sakit, Suroto pun tetap berupaya menenagkan Vina.

"Setelah si korban laki-laki dinaikin ke mobil, saya kan masih megang Vina. Sampai rumah sakit saya masih papah dia," ucapnya dalam tayangan I News TV.

"Saya antar sampai UGD. Di rumah sakit itu masih hidup, terus-terusan dia minta tolong," sambungnya.

Melihat kondisi Vina dan Eky pada saat itu, Suroto sampai gemetar.

 "Saya tidak tega dan sampai gemetar. Sampai seperti ini kecelakaan," bebernya.

"Vina tak pakai helm. Cuma si lakinya itu yang pakai helm," tambahnya.

Sementara itu, Suroto juga memberi kesaksian jika pada saat kejadian, motor yang digunakan Eky tak rusak.

Suroto menambahkan, jika motor tersebut tak ada lecet juga.

"Motor saya dorong ke samping dengan kondisi tidak rusak," tuturnya.

"Masih bagus tidak ada yang rusak itu motornya," jelasnya.

Kendati demikian, Suroto tak tahu keberadaan motor usai mengantarkan Vina dan Eky ke rumah sakit.

"Saya tidak tahu motornya dibawa siapa dan kemana," tegasnya.

Terkait munculnya banyak kesaksian dan film, Suroto memastikan kalau itu tidak benar.

"Film itu syuting-syuting salah semua. Korban itu ada di Kecomberan," tuturnya.

Lalu, bagaimana kesaksian Suroto selengkapnya? 

Berikut poin-poinnya: 

1. Vina masih hidup, merintih meminta tolong

Dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Malam, Kamis (6/6/2024), Suroto yang merupakan mandor desa setempat mengungkapkan di hari kejadian, 27 Agustus 2016 pukul 22.00 WIB dia tengah patroli.  

Tepat di jembatan dia melihat para pengguna jalan berhenti karena ada dua orang tergeletak. 

"Saya sampai situ menanyakan, ini kenapa pak? Saat itu tidak ada orang yang menolong," aku Suroto

Karena daerah itu wilayahnya, Suroto memutuskan untuk menolong kedua korban. 

Pertama yang ditolong adalah Eki, yang posisinya lebih dekat ke trotoar pembatas jalan antara Desa Kepompongan dan Desa Kecomberan.

Sementara Vina berada 5 meter dari tubuh Eki. 

Saat didekati, Suroto sempat mengajak bicara Eki, namun tidak ada jawaban. 

Saat itu dia berpikir Eki sudah meninggal dunia. 

Lalu dia mendekati Vina yang jaraknya 5 meter dari Eki. 

"Itu (Vina) masih hidup, minta tolong, tolong dan tolong.

Saya menolong laki tidak menjawab, saya pikir dia udah meninggal. Saya fokus yang masih hidup, yang perempuan," ujar Suroto

2. Kondisi hujan, motor 6 meter dari korban

Suroto mengaku saat itu kondisi hujan deras karena darah kedua korban mengalir mengikuti aliran air yang ada di atas aspal. 

Diceritakan Suroto, kondisi Vina dan Eki saat itu sudah sangat mengerikan. 

Muka keduanya seperti terkena hantaman benda. 

"Mukanya udah kena aduh kayak kena benda apa benda apa. Ngeri liatnya, laki dan perempuan," katanya. 

Saat itu Suroto hanya berpikir keduanya adalah korban kecelakaan.

Dia belum berpikir keduanya korban pembunuhan. 

Ditanya dimana aposisi motor keduanya? 

Suroto meyakinkan motor berada 6 meter dari tubuh Vina.

3. Sosok 2 polisi yang membantu

Suroto mengungkapkan, setelah melihat kondisi 2 korban, dia langsung menelpon ke Polsek Talun.

Sekira 3 menit kemudian dua petugas Polsek Talun datang ke lokasi membawa mobil patroli. 

Apakah saat itu ada Melmel yang sebelumnya mengaku ikut membantu evakuasi korban? 

Suroto memastikan evakuasi Vina dan Eki hanya dilakukan dia dan dua polisi tersebut. 

"Saya dengan anggota kepolisian 2 orang. Tidak ada orang lain," katanya. 

Untuk meyakinkan keterangan ini, Suroto lalu menyebut nama dua aparat polisi yang membantunya yakni Sujak dan H Supardi yang kini sudah pensiun. 

Tubuh Vina dan Eki lalu dibawa menggunakan mobil patroli ke rumah sakit, 

Saat dibawa, dia mendapati Vina masih hidup, sementara Eki sudah tidak bernafas. 

4. Beda dengan prarekonstruksi

Suroto mengungkap, lokasi kejadian dimana dia menemukan tubuh Vina dan Eki itu berbeda dengan prarekonstruksi yang dilakukan polisi. 

"Yang dipinggir trotoar itu korban laki. Perempuan ke trotoar 2 meter. Motor dengan korban perempuan 6 meter," katanya. 

Suroto juga membantah beredarnya foto-foto yang memotret kondisi Vina dan Eki dalam kondisi kering. 

Dia meyakinkan bahwa kondisi saat itu hujan. 

"Sumpah demi Allah, posisi itu hujan deras, bisa ditanyakan ke anggota kepolisian.

Keterangan ini sama persis dengan kepolisian," katanya. 

5. Ada 2 jaket XTC

Suroto mengaku tidak tahu siapa yang mengontak keluarga korban Vina dan Eki. 

Saat Vina dan Eki masuk IGD, dia sudah tidak ikut masuk dan memilih pulang karena bajunya basah dan banyak darah. 

Saat ditanya apakah di lokasi kejadian, tubuh Eki dan Vina berbalut jaket XTC, Suroto mengakuinya. 

Menurutnya, Eki saat itu memakai jaket XTC, sementara jaket yang sama dipakai untuk menutupi bagian tertentu dari tubuh Vina. 

6. Lampu mati, ada CCTV

Suroto juga mengungkap di lokasi ditemukannya Vina dan Eki, kondisi lampu penerangan jalannya mati. 

Lampu yang hidup berada di jalan lain yang tidak menyorot tubuh dua korban ini. 

"Di jembatan memang ada lampu yang nyala. Cuma di posisi korban, lampu mati," katanya. 

Tubuh korban bisa terlihat karena sorotan lampu dari mobil atau motor yang melintas. 

Apakah saat itu dia melihat Melmel? Suroto mengaku tidak melihat. 

Dia juga tidak melihat ada geng motor di sekitar lokasi kejadian.

"Adanya pengguna jalan yang melihat. Tidak ada juga geng motor," kata Suroto yang mengaku pernah diperiksa di Polres Cirebon dua kali dan menjadi saksi di sidang dua kali. 

Suroto juga mengaku tidak mengenal 8 terpidana dan Pegi Setiawan yang belum lama ini ditangkap. 

Disinggung tentang CCTV, diakui Suroto, di lokasi kejadian memang tidak ada CCTV. 

Namun, CCTV ada di jalan lain. 

Setelah kasus ini mencuat lagi, Suroto mengaku sudah dimintai keterangan di Polda Jabar. 

"Dan yang saya katakan sama dengan yang saya ceritakan tahun 2016," pungkasnya.

Suroto Dilindungi LPSK

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), mendatangi salah satu saksi kunci kasus pembunuhan Vina, Suroto.

LPSK akan memberiksan perlindungan, setelah Suroto memberikan kesaksian dalam kasus Vina.

Sebelumnya, Suroto salah satu saksi kunci, yang pertama kali menemukan Vina dan Eki setelah dianiaya.

Suroto menandatangani surat pengaduan LPSK di Kabupaten Cirebon, untuk melindunginya, setelah memberikan kesaksian di beberapa media massa.

Suroto menyatakan siap memberikan kesaksian, apabila diminta kepolisian dan pengadilan

(Tribunnews/tribunjabar/Surya/tribuntrends/Kompas)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved