Berita Viral

Maya Dwi Ramadhani Mahasiswi UINISA yang Tewas Usai Kejar Penjambret, Begini Sosoknya di Mata Rektor

Maya Dwi Ramadhani merupakan salah satu mahasiswinya yang dikenal oleh kalangan lingkungan kampus sebagai sosok yang mandiri, ulet, pintar dan berjiwa

Tribun Jatim
Maya Dwi Ramadhani Mahasiswi UINISA yang Tewas Usai Kejar Penjambret, Begini Sosoknya di Mata Rektor 

Maya ternyata dianggap oleh Hilmi mewakili teman-temannya di kampus, sebagai pribadi yang periang, mudah bergaul (humble) dan pendengar yang baik di kala menerima curahan hati beberapa teman dekat. 

Beberapa teman kuliah merasa dekat dengan Maya, karena perempuan yang tinggal di Asemrowo, Surabaya itu, berperilaku sederhana, sopan dan tidak neko-neko. 

"Dia sosoknya baik di mata kami, dia periang, enggak neko-neko, gak nyangka mendahului kami," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di rumah duka, kawasan Asemrowo, Surabaya, Sabtu (25/5/2024).

Selain itu, Hilmi mengungkapkan, Maya juga memiliki hasrat yang kuat untuk berorganisasi selama di kampus, meskipun kini telah memasuki perkuliahan semester enam. 

Sosok Maya, sudah mafhum oleh kalangan teman-teman kuliah sebagai salah satu aktivis wanita di lingkungan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Sunan Ampel Surabaya. 

"Dia juga aktif di organisasi luar kampus dan dalam kampus. Mbak Maya ini orangnya humble," katanya. 

Setahu Hilmi, organisasi intra kampus yang diikuti oleh sahabatnya itu, di antaranya, Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himprodi) Manajemen Dakwah. 

Kemudian, Senat Mahasiswa (Sema) dan Dewan Eksekutif (Dema) FDK UIN Sunan Ampel Surabaya. 

Bahkan, lanjut Hilmi, Maya juga tercatat mengikuti kegiatan organisasi ekstra kampus Rayon Dakwah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Surabaya. 

"Kegiatan organisasi yang diikuti banyak seperti organisasi mahasiswa himaprodi kemudian senat mahasiswa dan dewan eksekutif mahasiswa. Kalau di organisasi ekstra kampus dia ikut PMII Rayon Fakultas Dakwah," ungkapnya. 

Mendengar kabar bahwa sang sahabat meninggal dunia dalam insiden kecelakaan karena mengejar penjambret, Hilmi mengaku, sempat dibuat tak percaya.

Pasalnya, beberapa jam sebelum kejadian, ia mengaku sempat berkomunikasi dengan Maya melalui ponsel, bahkan juga sempat bertemu di kampus. 

"Kami sempat memiliki kekecewaan mengapa kok Maya mendahului kita," jelasnya. 

Mengenai firasat atau perangai aneh yang mungkin menandai kepergian Maya, Hilmi mengaku tidak mengetahui adanya keanehan apapun dari sosok Maya, belakangan ini. 

Hanya saja, ia tak menampik, beberapa pekan ini, Maya lebih banyak nongkrong dan bertemu dengan teman-temannya di lingkungan kampus. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved