Kasus Vina Cirebon
Polda Jabar Sebut IQ Pegi Setiawan 78, Diragukan Pakar Ahli Forensik Reza Indragiri: Ini Serius Nih?
Namun kini IQ 78 yang dinyatakan oleh Tim Psikolog Polda Jabar diragukan oleh pakar ahli forensik, Reza Indragiri...
Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Dedy Qurniawan
BANGKAPOS.COM -- Polda Jabar menyebut bahwa Intelligence Quotient atau IQ Pegi Setiawan 78.
Hal itu sebagaimana yang disampaikan oleh Kuasa hukum Polda Jabar saat sidang praperadilan di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Selasa (2/7/2024) silam.
Diketahui, usai ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Vina, Pegi Setiawan menjalani tes psikologi forensik.
Satu dari tim hukum Polda Jabar menjelaskan, dari pemeriksaan psikologis forensik tersebut, diperoleh gambaran tentang aspek intelegensi, kepribadian, dan status mental Pegi.
Pada kesempatan tersebut, kuasa hukum Polda Jabar menyebut fungsi intelektual ambang borderline intelegence functioning atau IQ Pegi bernilai 78.
Namun kini IQ 78 yang dinyatakan oleh Tim Psikolog Polda Jabar diragukan oleh pakar ahli forensik, Reza Indragiri.
Pasalnya Reza Indragiri Amriel baru-baru ini mengaku dibuat kagum dengan cara bicara Pegi Setiawan.
Ia meragukan hasil pemeriksaan dari tim psikolog Polda Jabar.
Menurutnya, gaya berbicara Pegi Setiawan dinilai Reza Indragiri Amriel sangat berbanding terbalik 180 derajat dengan hasil pemeriksaan Tim Psikolog Polda Jabar yang menyebut IQ sang kuli hanya 78.
Penilaian sang pakar terlihat saat Pegi Setiawan berbincang di sebuah wawancara dalam kanal Youtube Diskursus Net.
Pegi Setiawan awalnya menanggapi soal tudingan bahwa dirinya seorang manipulatif dan cenderung berbohong.
Sang kuli tak marah dengan segala tudingan negatif yang mengarah kepada dirinya.
"Kalau dari pribadi saya asli, misalkan mereka menilai saya gimana, silakan itu saya serahkan kepada mereka. Mereka punya hak menilai," kata dia.
"Yang penting saya ceritakan apa yang saya alami. Saya tidak alami, saya tidak ceritakan," ujar Pegi Setiawan kepada Reza Indragiri Amriel, seperti dilansir dari tayangan di kanal YouTube Diskursus Net yang tayang pada Jumat (12/7/2024).
Reza Indragiri Amriel kemudian kembali bertanya soal adakah kekerasan fisik yang dialami Pegi Setiawan selama di tahanan.
"Alhamdulilah enggak ada, mereka malah merangkul mengajak untuk ayo kita sama-sama."
"Bareng-bareng kita saling intropeksi diri dengan cara mendekatkan diri kita kepada yang di atas," ujar Pegi Setiawan ke Reza Indragiri Amriel.
Mendengar jawaban Pegi Setiawan, Reza Indragiri Amriel dibuat terpukau.
Cara menjawab sang kuli dinilai Reza mematahkan hasil pemeriksaan IQ Pegi Setiawan yang di bawah normal.
"Ini serius nih IQ-nya 78? Kayak gini saya ragu deh. Berpikir runtut, daya ingat bagus, artikulasi lancar, serius IQ 78 itu di mana ya? Lanjut deh," kata Reza.
Bahkan pemuda yang hanya jebolan SMP tersebut berani menilai sebuah pertanyaan yang diajukan Reza kepadanya.
Kala itu Reza bertanya soal siapa sosok yang memberitahu pertama kali hasil putusan sidang pra peradilan.
Pegi Setiawan menilai pertanyaan Reza tersebut menarik untuk dijawab.
"Pertanyaan menarik," ujar si kuli.
Reza langsung tak menyangka pertanyaannya tersebut dinilai menarik oleh Pegi Setiawan.
"Saya dinilai menarik, pertanyaan saya dinilai menarik. Kuli bangunan menilai saya menarik," ujar Reza tak percaya.
Reza menambahkan, perkataan Pegi soal apa yang dialaminya juga mengandung unsur etik.
"Ih, kosa katanya bagus lho, runut cara berpikirnya, daya ingatnya bagus, dan ada unsur etik dalam perkataannya."
"Kuli bangunan bicara etik seperti kata 'memaafkan', 'mengikhlaskan', dan 'menjadi orang yang lebih baik'."
"Salut saya sama Pegi," pungkas Reza.
Polda Jabar Bongkar Hasil Psikolog Pegi, Ahli Singgung Soal Etik
Polda Jabar membongkar hasil psikolog Pegi Setiawan saat sidang praperadilan di PN Bandung pada Selasa (2/7/2024) silam.
Dalam pernyataannya, Polda Jabar menyebut bahwa Pegi cenderung berbohong dan manipulatif.
Menanggapi hal tersebut, psikolog P2TP2A Jawa Barat, Nurafni buka suara.
Ia mengaku kaget dengan pembacaan psikologi Pegi Setiawan yang disampaikan oleh Polda Jabar di sidang praperadilan.
Nurafni dan timnya merupakan ahli psikologi yang melakukan pemeriksaan terhadap Pegi Setiawan.
Menurut Nurafni, tidak sepatutnya hasil pemeriksaan psikologi Pegi Setiawan itu dibacakan di persidangan.
Apalagi, kata dia, tidak dijelaskan latar belakang mental Pegi saat dilakukan pemeriksaan.
Nurafni membenarkan bahwa hasil pemeriksaan menyatakan Pegi Setiawan memiliki kecenderungan manipulatif.
"Ada perilakunya tapi belum jelas proses mentalnya," kata Nurafni dikutip dari Youtube Diskursus Net, Senin (15/7/2024).
Perilaku itu, kata dia, bisa saja muncul karena Pegi belum memiliki kepercayaan dan rasa nyaman kepada tim psikolog yang memeriksanya.
"Bisa saja karena nervous jadi belum keluar (perilakunya), bisa saja keluar (perilakunya) tapi proses mentalnya belum keluar," jelas Nurafni lagi.
Nurafni pun mengaku kaget saat melihat hasil pemeriksaannya dibacakan oleh tim kuasa hukum Polda Jabar.
"Secara kami yang punya kode etik sebenarnya tidak begitu, karena di situ dinamikanya secara psikologisnya, seharusnya tidak dipoint-kan," jelas dia.
Dirinya pun mengaku tidak menduga bahwa hasil pemeriksaannya akan dibacakan di persidangan.
"Kaget juga sih, karena itu jadi judgement ke orang, bagaimana pun kami punya kode etik," ungkapnya.
Nurafni mengaku, saat itu dirinya diminta oleh Polda Jabar untuk mendeskripsikan Pegi Setiawan.
"Dia bisa bertanggung jawab gak dengan pernyataannya, kesehariannya sehat tidak. Tapi yang saya lihat, saya tidak berpikir pada praperadilan," kata dia.
Berdasarkan pengalamannya, baru kali ini dirinya dibuat kaget dengan pembacaan hasil psikologi tersebut.
"Saya waktu dengar itu dibacakan, 'kok dibacain ya?'," kata dia.
Apalagi, lanjut Nurafni, cara bacanya juga dengan dinamika seperti itu.
"Sebetulnya pemeriksaan itu masih berjalan, apalagi ini pemeriksaannya sudah ditangkap," jelas dia.
Sehingga menurut Nurafni, hasil pemeriksaan itu belum final apalagi kondisi psikologi Pegi Setiawan masih tertekan.
"Data ini untuk petunjuk boleh, bahan analisa silakan, tapi bukan untuk justifikasi seseorang. Karena tidak dijelaskan proses mental di balik itu," jelasnya.
Soal perilaku negatif Pegi Setiawan, kata dia, hal itu wajar karena masih awal pemeriksaan.
"Kalau manipulatif mungkin dia masih takut sama kita," jelasnya.
Senada, Mantan Wakapolri Komjen (Purn) Oegroseno pun mengatakan bahwa seharusnya Polda Jabar tidak membacakan hasil psikologi Pegi Setiawan di persidangan.
"Harusnya bukan untuk menjudge, tapi untuk kepentingan lembaga," kata Oeroseno.
Ia pun mengatakan bahwa Polda Jabar sudah melanggar kode etik dalam hal ini.
"Pelanggaran etika profesi," tandasnya.
(Bangkapos.com/TribunJatim.com/TribunnewsBogor.com)
| Dipojokkan di Pengadilan, Iptu Rudiana Ngotot Kasus Vina Murni Pembunuhan: Saya Nggak Kecewa |
|
|---|
| Tiga Timsus Kapolri Datangi Kuasa Hukum Terpidana Vina Cirebon, Sudah Yakin Penyebabnya Kecelakaan? |
|
|---|
| Sosok Hakim Rizqa Yunia di Sidang Terpidana Kasus Vina Cirebon, Make Upnya Disorot Pakar Psikologi |
|
|---|
| Pitra Romadoni Pengacara Iptu Rudiana Pertanyakan PK Kasus Vina Cirebon Soal Bukti Baru :Tidak Ada |
|
|---|
| Susno Duadji Geram Soal Putusan Sidang PK Kasus Vina Cirebon, Sebut Hakim Kurang Kerjaan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20240710-Profil-Reza-Indragiri-Sosok-yang-Tawarkan-Pegi-Setiawan-Pekerjaan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.