Berita Belitung
Nelayan Belitung Temukan Lokasi Jatuhnya Helikopter Polri Setelah 2 Tahun Jadi Misteri
Setelah dua tahun berlalu, lokasi jatuhnya helikopter Polairud Polri seri NBO 105/P1103 yang hilang pada November 2022 akhirnya ditemukan.
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
BANGKAPOS.COM, BELITUNG --Setelah dua tahun berlalu, lokasi jatuhnya helikopter Polairud Polri seri NBO 105/P1103 yang hilang pada November 2022 akhirnya ditemukan.
Lokasi tersebut ditemukan oleh seorang nelayan bernama Irwan Ivan, warga Desa Baru, Kabupaten Belitung Timur, pada Minggu (14/7/2024) sekitar pukul 11.00 WIB.
Irwan menemukan puing-puing helikopter tersebut sekitar tiga mil dari daratan Manggar, di sekitar Perairan Karang Tiga.
Penemuan ini segera dilaporkannya kepada aparat terkait, termasuk Basarnas.
Irwan menjelaskan kepada posbelitung.co pada Jumat (19/7/2024), bahwa puing-puing helikopter tersebut ditemukannya saat sedang mengangkat bubu ikan.
Ia awalnya mengira bubu ikannya tersangkut karang, namun setelah diangkat, ternyata yang tersangkut adalah puing-puing helikopter Polairud.
"Saya pikir karang, ternyata pas diangkat adalah puing-puing helikopternya. Lalu saya angkat ke perahu saya," kata Irwan.
Irwan kemudian turun ke dasar laut untuk mengecek apakah masih ada puing-puing lainnya dan menemukan bahwa banyak puing-puing helikopter, termasuk kursi helikopter dan kotak berwarna kuning yang berat.
"Selain itu juga saya ada melihat kotak berwarna kuning. Berat barangnya jadi tidak saya angkat," kata Irwan.

Mengetahui kabar tersebut, petugas terkait langsung mengecek dan meninjau lokasi temuan tersebut.
Dari hasil pengecekan, terdeteksi adanya benda yang diduga badan helikopter di dasar laut.
Kepala Basarnas Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, mengonfirmasi kabar penemuan puing helikopter 105/P1103 milik Polairud Polri yang hilang kontak di perairan Belitung Timur pada 2022.
Sejumlah puing ditemukan, termasuk livery helikopter berukuran sekitar 50x40 cm serta beberapa puing lainnya.
Rencananya, pencarian lebih lanjut akan dilakukan ketika kondisi cuaca membaik, mengingat saat ini gelombang laut masih tinggi.
"Rencananya hari ini mau dilakukan pencarian lebih lanjut tetapi masih menunggu kondisi cuaca membaik. Masih gelombang tinggi," kata Oka kepada posbelitung.co, Jumat (19/7/2024
Helikopter NBO 105 milik Korps Polairud Baharkam Polri dilaporkan hilang kontak di wilayah perairan Kabupaten Belitung Timur pada Minggu (27/11/2022) siang.
Dalam manifes penerbangan, terdapat empat kru helikopter, yaitu AKP Arif Saleh (Capt Helikopter), Briptu Lasminto, Aipda Joko M, dan Bripda Khairul Anam.
Helikopter ini take off dari Pangkalan Bun dan bertolak ke Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

22 Hari Pencarian
Sebelumnya seperti diberitakan bangkapos.com, sebuah hekopter diduga jatuh di perairan Laut Bukulimau, Kabupaten Belitung Timur, Minggu, (27/11/2022).
Helikopter NBO 105 milik Korps Polairud Baharkam Polri hilang kontak di perairan Belitung Timur, Minggu (27/11/2022) sekitar pukul 14.40 WIB dengan ketinggian 3500 feet.
Posisi hilang kontak helikopter tersebut adalah di Perairan Buku Limau, Manggar dengan jarak 30 NM atau 55,56 KM dari ARP Bandara HAS Hanandjoeddin Tanjungpandan.
Setelah 22 hari pencarian operasi pencarian Helikopter NBO105/P1103 milik Polri yang jatuh di Perairan Buku Limau, Manggar, Belitung Timur (Beltim), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ), dihentikan, Minggu ( 18/12/2022).
"Semua komponen kita kerahkan sampai, mulai dari penyelaman, pencarian di permukaan, sampai dengan beberapa KRI ikut membantu pencarian. Namun, sampai penutupan kemarin kita belum bisa menemukan hasil yang diharapkan," kata Kapolres Belitung Timur AKBP Taufik Noor Isya diwakili Kabag Ops Polres Belitung Timur AKP Bagus Khrisna, Senin (19/12/2022).
Ia mengatakan seluruh upaya sudah dilakukan dalam operasi pencarian skala besar tersebut.
Namun dalam perpanjangan operasi pencarian selama 12 hari belum ditemukan korban terakhir yakni Pilot AKP Arif Rahman Saleh dan puing utama helikopter tersebut.
Sedangkan tiga kru lainnya berhasil ditemukan tidak lama setelah helikopter tersebut dilaporkan jatuh.

Berbagai objek juga ditemukan oleh tim gabungan dalam pencarian, seperti sandaran kursi, sepatu, tas ransel, tangki minyak, dan puluhan serpihan helikopter.
Menurut beberapa analisa bahwa sang pilot kemungkinan masih ada di ruang pilot dan terkunci di seatbelt sehingga kehabisan waktu untuk menyelamatkan diri.
"Penyebab utama kita tidak tahu ya, tapi salah satunya karena cuaca buruk saat itu," kata Kabag Ops.
Lebih dari itu, dia mengatakan sudah menginstruksikan kepada jajarannya di lapangan termasuk bhabinkamtibmas agar menyosialisasikan kepada masyarakat terutama nelayan agar jika mengetahui atau melihat benda mencurigakan di laut agar melapor kepada polisi.
"Kami mohon bantuannya jika melihat benda-benda asing atau bahkan jasad manusia segera melapor," kata AKP Bagus.
Sebagai informasi, keluarga korban pilot AKP Arif Rahman Saleh beberapa waktu lalu melakukan penaburan bunga ke lautan Buku Limau. Hal itu sebagai tanda mereka mengikhlaskan kepergian sang pilot untuk selama-lamanya.

Suasana Haru Warnai Tabur Bunga di Lokasi Jatuhnya Helikopter
Sebelumnya, pada Minggu (11/12/2022) siang, Kapal Dinas Perhubungan Kabupaten Belitung Timur (Beltim) yang membawa keluarga AKP Arif Rahman Saleh, tiba di Perairan Buku Limau, Kecamatan Manggar, Belitung Timur.
Kedatangan keluarga AKP Arif Rahman Saleh untuk berdoa menaburkan bunga di perairan yang menjadi titik jatuhnya Helikopter NBO-105/P-1103 pada Minggu (27/11/2022) lalu.
Tabur bunga dilakukan setelah doa bersama oleh keluarga didampingi personel Baharkam Polri dan Polres Belitung Timur untuk menghormati AKP Arif, pilot Helikopter NBO-105/P-1103 yang telah meninggal dunia.
Beberapa keranjang berisi bunga berwarna-warni sudah disediakan di Kapal Dinas
Perhubungan Belitung Timur.
Keluarga korban, terdiri dari istri, putra dan putri serta kakak kandung AKP Arif mengambil
keranjang bunga itu.
Mereka pun melakukan prosesi tabur bunga dengan khidmat. Suasana haru pun
terjadi.
Isak tangis, istri dan anak AKP Arif tidak henti mengiringi proses tabur bunga.
Usai tabur bunga, keluarga AKP Arif tak banyak berkata-kata. Terlihat mereka berulang kali mengusap air mata selama perjalanan pulang kapal menuju Manggar.
Acara tabur bunga oleh keluarga korban dilakukan setelah operasi SAR pencarian Pilot Helikopter NBO105/P-1103 belum juga membuahkan hasil.
Hingga kemarin hari ke-15 sejak jatuhnya helikopter milik Polairud Baharkam Polri
di perairan Buku Limau, Kabupaten Belitung Timur,
Minggu (27/11/2022) lalu nasib kapten pilot belum diketahui.
Hanya jenazah Co pilot Briptu Lasminto, Mekanik Teknis Bripka Joko Mudo dan Mekanik Teknis Bripda Khoirul Anam yang berhasil ditemukan.
Kapolres Belitung Timur, AKBP Taufik Noor Isya mengemukakan, setibanya di Belitung, istri beserta putraputri dari pilot AKP Arif langsung dibawa ke lokasi yang diduga tempat helikopter
tersebut jatuh.
"Di situ istri, putra-putrinkapten Helikopter memanjatkan doa dan tabur bunga. Semoga dengan kehadiran mereka, bisa memberikan keikhlasan dari keluarga atas musibah tersebut," kata Taufik kepada wartawan, Minggu (11/12/2022).
Terjebak
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Minggu (27/11/2022) siang, Helikopter NBO-105/P-1103 yang terbang dari hilang kontak di Perairan Belitung Timur saat menuju Bandara H AS Hanandjoeddin.
Helikopter tersebut ditumpangi empat orang kru. Tiga dari empat kru helikopter itu, yakni Briptu (Anumerta) Muhammad Khoirul Anam, Brigadir (Anumerta) Muhammad Lasminto, Aiptu (Anumerta) Joko Mudo, telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Sedangkan AKP Arif Rahman Saleh hingga sekarang masih belum ditemukan dan dalam pencarian Tim SAR.
Diduga jasad pilot tersebut masih berada di dalam badan helikopter.
Kasubdit Patroli Air Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri Kombes Pol Dadan mengatakan, asumsi ataupun analisa itu sangat kuat lantaran seatbelt yang ada di pilot ada empat bagian.
Yaitu seatbelt pada bagian pinggang, bahu kiri dan kanan serta belakang. Masingmasing dari seatbell itu memiliki kunci masing-masing.
Sehingga membutuhkan waktu untuk membuka secara satu persatu.
"Misalkan ada tekanan dari pada pilot selaku pengendali helikopter untuk membuka seatbell itu, tentu akan susah. Ditambah lagi dengan kepanikan, tentu tidak mudah untuk membukanya," ucap Dadan kepada wartawan, pekan lalu.
(Bangkapos.com/Zulkodri/Posbelitung.co/Bryan Bimantoro)
Terungkap Motif Teror Lempar Atap Rumah, Ternyata Pelaku Pelajar Sebut Korban Sering Bertengkar |
![]() |
---|
Puskesmas Air Saga Temukan Kasus Anemia Ringan dan Gigi Berlubang dari Program Cek Kesehatan Gratis |
![]() |
---|
Polisi Temukan Pelaku Teror Rumah Warga di Belitung, Atap Rumah Sering Dilempar Batu hingga Petasan |
![]() |
---|
Belitung Bersiap Sambut Penerbangan Internasional, Scoot Akan Layani Rute Belitung–Singapura 2026 |
![]() |
---|
Koperasi Bisa Jadi Solusi Beli Bijih Timah Rakyat Tanpa Melalui Kolektor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.