Waspada Penyakit yang Ditimbulkan Pakai Baju Impor Bekas, Dokter Sebut Ada yang Tak Bisa Disembuhkan

BANGKAPOS.COM,BANGKA - Tren mencari pakaian dan sepatu bekas atau dikenal dengan thrifting memang sedang populer di kalangan anak muda saat ini. 

Tidak sedikit masyarakat yang berbelanja baju bekas impor untuk mendapatkan harga yang murah dan kondisi yang masih bagus.

Yang tak disadari, penggunaan baju bekas impor bisa sangat risiko yang berbahaya bagi kesehatan kulit.

Keberadaan barang bekas seperti baju Thrift dikhawatirkan bisa mengganggu kesehatan konsumen masyarakat yang membeli dan memakainya apabila tidak dibersihkan atau dikelola dengan baik dan benar.

Tenaga Profesional Dokter, Leo Arieva mengungkapkan, pakaian bekas impor bisa berpotensi membawa bakteri, atau jamur yang bisa membuat iritasi kulit orang yang memakai pakaian tersebut.

“Gejala yang paling ringan itu iritasi kulit, kalau untuk bahaya kesehatan lainnya belum banyak mengkaji,” ungkap Leo kepada Bangkapos.com, Selasa (6/8/2024). 

Mengutip dari National Library of Medicine, penggunaan baju bekas impor bisa berisiko terkena beberapa infeksi mikroba termasuk infeksi bakteri, jamur, parasit, dan virus.

Beberapa penyakit kulit seperti dermatitis, scabies dan penyakit jamur dapat ditularkan melalui pemakaian baju bekas yang tidak dicuci bersih.

Mikroba dan jamur yang tertinggal di pakaian dapat memicu penyakit kulit, melalui kontak langsung dengan kulit.

Beberapa komplikasi ini mungkin berbahaya dan bahkan tidak dapat disembuhkan.

Untuk menghindari resiko ganguan kesehatan pada kulit ini, ia menyarankan agar masyarakat lebih memilih untuk membeli pakai pakaian baru.

“Saran saya ya banyak produsen pakaian baru yang harganya cukup bersaing dengan baju Thrift, jadi cari aman dan sehat,” ucap Leo.

(Bangkapos.com/Sela Agustika)