Breaking News

Bukan 9 Naga Tapi di IKN, Inilah Prajogo Pangestu Konglomerat Orang Terkaya Nomor 23 di Dunia

Prajogo Pangestu adalah konglomerat orang terkaya nomor 23 di dunia dan sebenarnya bukan bagian 9 Naga dalam daftar yang banyak tersebar di internet.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
tionghoa.info
Ilustrasi 9 Naga - Bukan 9 Naga Tapi di IKN, Inilah Prajogo Pangestu Konglomerat Orang Terkaya Nomor 23 di Dunia 

- Anggota Dewan Komisaris PT Astra International Tbk (1993-1998);

- Presiden Direktur PT Chandra Asri (1990-1999);

- Direktur Djajanti Timber Group (1969-1976);

- Presiden Direktur Perseroan (1997-1993).

Eks Sopir Angkot

Tak disangka Prajogo Pangestu dulu sempat jadi sopir angkot.

Bagaimana ceritanya?

Prajogo Pangestu merupakan pengusaha kelahiran Kalimantan Barat pada 1944.

Nama aslinya adalah Phang Djoem Phen.

Prajogo merupakan putra dari seorang pedagang karet.

Dia terlahir dari keluarga biasa yang membuatnya hanya mampu mengenyam pendidikan sampai di tingkat sekolah menengah. Pria berusia 79 tahun ini juga pernah berprofesi sebagai sopir angkot pada 1960-an.

Selain itu, ia juga membuka usaha kecil-kecilan dengan menjual bumbu dapur dan ikan asin.

Di sela-sela pekerjaan itu, Prajogo bertemu dengan seorang pengusaha kayu asal Malaysia, bernama Burhan Uray.

Dari pertemuan itu, pada 1969 Prajogo lantas memutuskan bergabung di perusahaan milik Burhan, yakni PT Djajanti Grup.

Karier Prajogo Pangestu Pertemuan Prajogo dengan Bong Sun On atau Burhan Uray bisa dibilang menjadi titik balik yang mengubah kehidupannya.

Berkat etos kerjanya yang tinggi, Prajogo dipercaya untuk mengelola Hak Pengusahaan Hutan (HPH) di Kalimantan Tengah.

Meski hanya lulusan SMP, langkahnya untuk terus berusaha tak pernah surut. Berkat ketekunannya, ia pun diangkat menjadi General Manager (GM) di Plywood Nusantara.

Hanya setahun saja Prajogo menjabat sebagai GM Djajanti Group. Ia putuskan resign dan membeli sebuah perusahaan yang sedang krisis finansial. Nama perusahaan tersebut adalah CV Pacific Lumber Coy.

Prajogo meminjam sejumlah dana pada sebuah bank untuk membeli perusahaan kayu ini.

Setelah membeli CV Pacific Lumber Coy, Prajogo mengganti namanya menjadi PT Barito Pacific Timber.

1993, perusahaan tersebut mulai dikenal masyarakat dan namanya berubah kembali menjadi Barito Pacific pada 2007.

Hebatnya, ia dapat mengembalikan pinjaman tersebut hanya dalam kurun waktu satu tahun. Dikutip dari Forbes, bisnis itu pun berkembang di berbagai bidang.

Pada 2007, Barito Pacific mengakuisisi 70 persen saham perusahaan petrokimia Chandra Asri yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Namun kesuksesan ini tidak menghentikan langkah Prajogo untuk terus berkembang.

Pada tahun 2011, ia melakukan ekspansi bisnis dengan mendirikan PT Chandra Asri Petrichemical Center dan PT Tri Polyta Indonesia Tbk. Perusahaannya Barito Pacific Timber telah melakukan go public pada tahun 1993 dan berganti nama menjadi Barito Pacific setelah mengurangi bisnis kayunya pada 2007.

Pada 2007 Barito Pacific mengakuisisi 70 persen dari perusahaan petrokimia Chandra Asri, yang juga diperdagangkan di BEI. Pada 2011 Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia.

Thaioil mengakuisisi 15 persen saham Chandra Asri pada Juli 2021.

Pada 2023, seperti disinggung di atas, Prajogo membawa dua perusahaannya, CUAN dan BREN, melantai di bursa RI.

Biodata Prajogo Pangestu

- Nama: Prajogo Pangestu

- Tempat, Tanggal Lahir: Bengkayang, Kalimantan Barat, 13 Mei 1944

- Usia: 79 Tahun

- Pendidikan: SMP

- Pekerjaan: Pebisnis

- Agama: Kristen

- Orang Tua: Phang Siu On

- Pasangan: Herlina Tjandinegara

- Kebangsaan: Indonesia

- Anak: Agus Salim Pangestu, Baritono Pangestu, Nancy Pangestu

(Tribunnews/ Sonora/ Bangkapos.com)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved