Sosok dan Profil Pinka Haprani Cucu Megawati Dilantik Jadi Anggota DPR RI Termuda, Harta Rp38 Miliar

BANGKAPOS.COM--Pinka Haprani, cucu dari Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan putri Ketua DPR RI Puan Maharani, kini menjadi sorotan publik setelah dilantik sebagai anggota DPR RI di usia 25 tahun.

Pinka berhasil memenangkan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah IV, yang mencakup Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Karanganyar.

Dalam ajang tersebut, Pinka berhasil mengumpulkan 61.321 suara, melebihi perolehan suara Bambang Wuryanto, kader senior PDI-P, seperti yang dilansir dari Kompas.com.

Hal ini menunjukkan kekuatan Pinka sebagai politisi muda yang memiliki dukungan luas di dapilnya.

Sebagai anggota DPR RI, Pinka Haprani menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan isu-isu yang berkaitan dengan perempuan, anak-anak, dan kelompok disabilitas.

“Untuk aku, perempuan dan anak, juga disabilitas, itu adalah concern saya,” ujar Pinka dalam keterangannya pada Rabu (2/10/2024).

Ia juga berharap bisa ditempatkan di Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan dan kebudayaan, meskipun masih menunggu arahan dari Fraksi PDI-P DPR RI terkait penugasan di parlemen.

Selain fokus pada isu-isu tersebut, Pinka juga menekankan pentingnya membangun hubungan baik dengan anggota DPR RI yang lebih senior.

 "Kita sama semua, mau beda partai, mau beda jarak umur, itu harus tetap dekat dong, kalau kenal. Kalau enggak (kenal), nanti kenalan dulu," tambahnya.

Lahir pada 8 Desember 1998, Pinka Haprani adalah anak dari pasangan Puan Maharani dan Hapsoro 'Happy' Sukmonohadi.

Ia memiliki seorang  saudara laki-laki bernama Praba Diwangkara Caraka Putra Soma.

Keduanya adalah lulusan SOAS University of London, Inggris, dan meraih gelar pada Juli 2022.

Tidak hanya aktif di dunia politik, Pinka juga memiliki kekayaan yang cukup besar.

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Pinka Haprani memiliki total kekayaan sebesar Rp 38,07 miliar.

Sebagian besar kekayaan tersebut berupa aset tanah dan bangunan senilai Rp 35,025 miliar yang tersebar di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Gianyar, Bali.