10 Tahun Pemerintahan Jokowi

Baru 38 Hari Beroperasi, Pasar Toboali Mampu Menggerakkan Perekonomian hingga Mencapai 15 Persen

Era Fitriawati mengungkapkan revitalisasi Pasar Toboali sudah diajukan ke pemerintah pusat sejak tujuh tahun lalu atau tepatnya pada tahun 2017

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Hendra
(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
Pasar Toboali. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA –  Sejak mulai dioperasikannya Pasar Toboali, di Kabupaten Bangka Selatan perputaran ekonomi di pasar tersebut mengalami kenaikan hingga 15 persen.

Bahkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah itu juga turut merasakan dampak positif keberadaan Pasar Toboali.

Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMINDAG) Kabupaten Bangka Selatan, Era Fitrawati mengatakan, semenjak dibangunnya Pasar Toboali geliat ekonomi masyarakat terus mengalami pergerakan. 

Terdata selama 38 hari pelaku UMKM beroperasi di Pasar Toboali pergerakan ekonomi meningkatkan hingga 15 persen di tengah melemahnya kondisi perekonomian masyarakat pasca pertambangan timah saat ini.

Seorang pengunjung Pasar Toboali saat tengah melihat-lihat sejumlah produk yang ditawarkan pedagang di pasar itu, Selasa (15/10/2024). Dengan adanya revitalisasi Pasar Toboali diklaim memberikan dampak positif bagi masyarakat maupun pedagang di pasar itu.
Seorang pengunjung Pasar Toboali saat tengah melihat-lihat sejumlah produk yang ditawarkan pedagang di pasar itu, Selasa (15/10/2024). Dengan adanya revitalisasi Pasar Toboali diklaim memberikan dampak positif bagi masyarakat maupun pedagang di pasar itu. ((Bangkapos.com/Cepi Marlianto))

“Rata-rata pendapatan pedagang naik hingga 15 persen dari penghasilan sebelumnya. Sehingga membawa dampak dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat di Bangka Selatan,” kata dia kepada Bangkapos.com, Selasa (15/10/2024).

Era Fitriawati mengungkapkan revitalisasi Pasar Toboali sudah diajukan ke pemerintah pusat sejak tujuh tahun lalu atau tepatnya pada tahun 2017.

Kala itu Pemerintah Kabupaten mencoba mengajukan revitalisasi pasar sejak pertama dibangun pada tahun 1969 silam.

Sayangnya upaya tersebut tidak diterima oleh pemerintah pusat lantaran belum memenuhi kategori yang ditetapkan.

Lima tahun setelahnya pada tahun 2022 pihaknya kembali mengajukan untuk revitalisasi Pasar Toboali, lagi-lagi usaha tersebut tidak memenuhi hasil dan ekspektasi pemerintah daerah.

Puncaknya terjadi pada saat Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Kamis (20/10/2022).

Di mana Joko Widodo menyambangi Pasar Toboali guna menyerahkan bantuan sosial (Bansos) kepada masyarakat serta bantuan modal kerja (BMK) senilai Rp1,2 juta kepada para pedagang kaki lima dan peserta program keluarga harapan (PKH).

Memanfaatkan kunjungan tersebut Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan melalui Bupati, Riza Herdavid mencoba mengajukan revitalisasi pasar langsung ke presiden hingga akhirnya disetujui untuk dilakukan revitalisasi.

Pemerintah pusat kemudian menggelontorkan dana senilai  Rp34.338.093.000 dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk pembangunan pasar.

Setelah itu pembangunan pasar mulai dilakukan menggunakan sistem multi years contract atau kontrak tahun jamak senilai yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Hasilnya pada akhir Juli 2024 pembangunan Pasar Toboali rampung dikerjakan dengan fasilitas 68 kios dan delapan foodcourt.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved