Gurita Bisnis Benny Laos dengan Kekayaan 709 M, Punya Hotel Bela Ternate Hingga Bidang Perkayuan
Saat itu, mereka tengah berlabuh di Pelabuhan regional Bobong Desa Bobong Kec. Taliabu Barat Kab. Pulau Taliabu pada 12 Oktober 2024.
Penulis: Agis Priyani | Editor: M Zulkodri
Sayangnya, bisnis mereka gagal pada proyek pertama.
Pada proyek kedua, Benny dibantu Hendri yang memberinya modal Rp5.000.000.
Jalannya mulai mulus saat mendapatkan kontrak dari PT Barito Pacific Timber pada tahun 1992 silam.
Kontrak saat itu adalah untuk pengelolaan HTI (Hutan Taman Industri).
Hampir dua tahun kerja sama itu berjalan, bisnis HTI itu kemudian berhenti pada tahun 1994.
Kegagalan bisnis itu diakui Benny merupakan kesalahan mereka sendiri.
"Mungkin karena waktu itu kami masih baru berbisnis, kaget pegang duit puluhan juta," ujar Benny.
Lantaran waktu itu mereka memegang uang bernilai besar, hal yang ada di pikiran mereka justru adalah hura-hura.
Di samping itu, mereka juga banyak melakukan pengeluaran yang tidak perlu.
Itulah yang kemudian membuat bisnis mereka gagal.
3. Kontraktor
Setelah bisnis kayu besi gagal, Benny Laos beralih profesi sebagai kontraktor.
Setelah usaha berhenti, Benny tetap di Ternate, sementara Hendri pindah dan menetap di Ambon.
Benny kemudian pergi ke Ambon setelah sempat bertahan beberapa minggu tanpa pekerjaan di Ternate.
Di sana, Benny bertemu seseorang yang memintanya jadi kontraktor.
Ruang Gerak Dipersempit, Riza Chalid dan Jurist Tan Tak Bisa Kabur ke Negara Lain |
![]() |
---|
Profil Ole Romeny, Mauro Zijlstra dan Ramadhan Sananta 3 Striker Timnas Indonesia |
![]() |
---|
Cerita Santri Ponpes Al Khoziny Selamat Dipeluk Temannya yang Meninggal dalam Posisi Sujud |
![]() |
---|
Opsi Lini Serang Indonesia Usung Trisula Ole Romeny, Ragnar dan Miliano |
![]() |
---|
Kantor Pusat PT Timah di Babel Rusak Parah Usai Aksi Massa, Polisi Pasang Garis Polisi di Lokasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.