Jadi Peserta BPJS Kesehatan, 7 Tahun Cuci Darah Misnina Tak Alami Masalah Soal Biaya Pengobatan
Misnina menceritakan dan berbagi pengalaman awal mulai menjalankan cuci darah sejak tahun 2017 dan menjadi peserta BPJS Kesehatan
Jadi Peserta BPJS Kesehatan, 7 Tahun Cuci Darah Misnina Tak Alami Masalah Soal Biaya Pengobatan
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Selama 7 tahun harus menjalani pengobatan dengan melakukan cuci darah bukan hal yang mudah dijalani oleh Misnina (37), seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Tak sedikit biaya yang harus dikeluarkannya untuk menjalani cuci darah atau proses hemodialisa dari penyakit gagal ginjal yang dialaminya.
Namun kini ia telah merasakan keringanan biaya berkat bantuan dari Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan.
Misnina pun menceritakan dan berbagi pengalaman awal mulai menjalankan cuci darah sejak tahun 2017.
"Cuci darah ini sudah menjadi bagian dari hidup saya selama tujuh tahun ini. Awalnya, hal ini merupakan perubahan besar dalam kehidupan saya dan keluarga. Saya harus beradaptasi dengan jadwal cuci darah yang harus dilakukan 2 (dua) kali dalam seminggu yang sudah dijalani selama 7 tahun yang dimulai pada tahun 2017 lalu. Hal ini menjadi begitu sulit, saya harus berusaha untuk tetap kuat demi keluarga dan masa depan saya,” kata Misnina di Rumah Sakit Provinsi (RSUP) Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (26/9).
Salah satu kesulitan yang dihadapi oleh Misnina adalah biaya cuci darah yang begitu besar. Sebelum terdaftar sebagai peserta Program JKN, ia harus mengeluarkan biaya sendiri yang mengharapkan gaji suami sebagai pedagang keliling.
"Saya telah didiagnosis oleh dokter penyakit dalam bahwa fungsi ginjal tidak normal pada umumnya. Mengingat biaya yang sangat besar, membuat saya dan keluarga merasa berat untuk berobat. Pada suatu hari, ada tetangga saya yang menjenguk saya sakit, ia memberi informasi bahwa ada Program JKN. Akhirnya saya mendaftar lewat online sebagai peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) iuran kelas 3. Saya merasa senang dan gembira karena jaminan kesehatan dapat dirasakan oleh masyarakat biasa seperti saya,” jelas Misnina.
Dalam perjuangannya melawan penyakit, Misnina merasa sangat terbantu oleh keberadaan Program JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan.
Rasa khawatir akan kendala finansial untuk berobat tidak menghantui dirinya mengingat perawatan dan pengobatan untuk pasien hemodialisa sepenuhnya dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
"Program ini memberikan jaminan kesehatan yang sangat berharga bagi kami. Tanpa BPJS Kesehatan, biaya perawatan cuci darah yang mencapai perkiraan jutaan rupiah per sesi mungkin akan menjadi beban yang sangat berat bagi kami. Alhamdulillah sangat bermanfaat dan saya juga sangat bersyukur, jika tidak ada BPJS Kesehatan mungkin saya sudah tidak dapat ditolong lagi karena biaya pelayanan kesehatan di rumah sakit sangatlah besar untuk cuci darah ini dan saya tidak akan mampu untuk membayarnya,” ucap Misnina.
Misnina juga berbicara tentang pengalaman positifnya dengan pelayanan medis yang diberikan oleh RSUP, ia merasa senang karena tenaga medis membuatnya lebih semangat untuk menjalankan perawatan demi kesehatannya.
"Saya merasa sangat puas dengan pelayanan yang diberikan oleh tim medis dan dokter di rumah sakit tersebut. Pelayanan dari tenaga kesehatan dan dokternya juga sangat bagus dan ramah, antara para pasien dengan tenaga kesehatan disini rasanya sudah seperti keluarga, bahkan kami ada grup WhatsApp tersendiri untuk pasien yang melaksanakan cuci darah di sini. Saling mengingatkan dan menguatkan juga, jadi rasanya bisa semangat untuk menjalani hidup lagi,” ucapnya dengan haru.
Meskipun perjuangannya masih berlanjut, Misnina tetap menjalani kehidupannya dengan semangat dan tekad yang tinggi. Walaupun menghadapi keterbatasan dalam hal kesehatan, ia masih mampu melakukan tugas-tugas rumah tangga dan menjalani rutinitas sehari-hari dengan penuh semangat.
"Saya merasa sangat bersyukur dan terbantu oleh BPJS Kesehatan. Tanpa bantuan ini, mungkin saya tidak akan mampu mendapatkan perawatan yang saya butuhkan. Program ini memberikan harapan dan peluang bagi orang-orang seperti saya untuk tetap melawan penyakit dan menjalani kehidupan yang bermakna, saya merasa sangat beruntung,” kata Misnina. (*/E3)
Udin-Dessy Sudah Siapkan Program, Pastikan Tunggakan BPJS Warga Pangkalpinang Dilunasi |
![]() |
---|
Pemkab Basel Pastikan Layanan Cuci Darah di RSUD Junjung Besaoh Dapat Diakses Gratis, Cukup Bawa KTP |
![]() |
---|
80 Tahun Merdeka: Cita-cita Kesehatan Sudah Sampai Mana? |
![]() |
---|
Cara Cek Penerima Bansos PBI JK Lewat KTP NIK dan Website, Peserta Dapat Rp42 Ribu per Bulan |
![]() |
---|
Status UHC Prioritas Dicabut oleh BPJS Kesehatan, Dinkes Pangkalpinang Sudah Bekerja Maksimal |
![]() |
---|