Demo Tolak Tambang Beriga

Tegas, Masyarakat Nelayan Tolak Tambang Laut, Minta IUP PT Timah di Laut Beriga Dicabut

Hasil tangkap nelayan cumi, udang hingga beragam jenis ikan lainnya sumber penghasilan nelayan terancam hancur akibat tambang timah di Laut Beriga

Penulis: Rizki Irianda Pahlevy | Editor: Hendra
(Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy)
Masa melakukan aksi demo, di halaman Kantor Gubernur Provinsi Bangka Belitung, Selasa (29/10/2024). 

BANGKAPOS.COM,BANGKA - Masyarakat nelayan saat ini sedang berjuang menolak aktivitas tambang laut di Desa Batu Beriga, Kabupaten Bangka Tengah, dengan melakukan aksi demo di Kantor Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (29/10/2024).

Tak hanya masyarakat nelayan dari Desa Batu Beriga yang datang melakukan aksi penolakan tambang laut tersebut.

Masyarakat nelayan dari Desa Tanjung Berikat, Desa Lubuk, Desa Permis, Desa Kurau dan beberapa desa lainnya ikut bergabung berjuang untuk menolak aktivitas penambangan laut.

Hasil ikan di Perairan Batu Beriga sudah menjadi sumber penghidupan dan penghasilan masyarakat nelayan sudah turun temurun.

Sumber daya alam yang melimpah seperti cumi, udang hingga beragam jenis ikan lainnya akan terus dipertahankan masyarakat nelayan.

Satu diantara warga yakni Elni mengatakan pihaknya, berharap potensi kekayaan alam di laut juga bisa dirasakan oleh generasi-generasi selanjutnya. 

"Banyak, ikan, udang, cumi banyak disana. Kami memang dari turun temurun, ingin anak cucu kami juga bisa merasakannya kekayaan alam kita. Warga merupakan nelayan kalau ada aktivitas tambang laut, tentunya sangat merusak karena nelayan ini kan ke laut kalau gak ke laut apa yang mau dimakan," ujar Leni. 

Berbicara kesejahteraan masyarakat nelayan, Elni pun bersyukur melalui pekerjaan sebagai nelayan mampu memberikan penghidupan yang sangat layak bagi para warga. 

"Kami menyekolahkan anak kami dari nelayan, banyak sarjana itu hasil dari laut Beriga. Cumi, udang, ikan itu nelayan gak butuh berhari-hari nyari ikan, pergi dini hari pulang pagi sudah berkilo-kilo hasil tangkapan yang bisa kami dapat," jelasnya 

Lebih lanjut dirinya bersama warga lain memastikan, kedatangannya bertujuan secara tegas untuk menolak tambang laut yang akan dijalankan oleh PT. Timah. 

"Kami datang kesini tidak minta duit dan tidak minta makan, karena kami kesini hanya meminta agar dicabut IUP di Desa Batu Beriga. Kami sayang dengan laut kami, tolak tambang laut," tegasnya. 

Sementara itu pihaknya juga meminta posko yang didirikan oleh aparat kepolisian di Desa Batu Beriga, untuk dapat ditarik demi kenyamanan warga.

"Polisi banyak berkeliaran mereka kontrak rumah disana, seperti kami saja yang bersalah. Makanya aspirasi, agar mereka (Polisi) ditarik, kami merasa resah," ungkapnya. (Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy).

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved